Tahukah Otofriends, salah satu penyebab terbesar mobil mogok di jalan adalah busi mobil yang bermasalah? Parahnya, mogok gara-gara busi, biasanya terjadi tiba-tiba. Kalau kebetulan sedang berada di jalan yang ramai, tentu bakal bikin repot.
Seperti kita tahu, busi mobil berfungsi mengubah tegangan listrik yang disalurkan oleh koil untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang mesin. Nah, agar proses pengapian tetap normal, tentu busi harus dirawat secara berkala.
Berikut ini beberapa tips merawat busi mobil agar selalu dalam kondisi prima:
Pada dasarnya kondisi busi harus diperiksa setidaknya dua atau tiga bulan sekali. Pengecekan terutama untuk melihat kondisi kerak (carbon fouling) yang menempel pada kepala busi.
Dari lapisan kerak dan kondisi kepala busi, kita akan tahu tingkat kesehatan busi. Kemungkinannya dua; masih bisa dipakai dengan cara dibersihkan atau harus diganti karena sudah tidak menghasilkan percikan api sama sekali.
Kerak yang tebal akan membawa masalah pada busi. Sebab lapisan hitam jelaga ini akan membuat daya tahan isolasi busi jadi rendah. Akibatnya tegangan listrik dari koil juga ikut rendah. Percikan api dari busi juga ikut melemah.
Kerak yang menempel pada kepala busi tentu harus dibersihkan. Tapi penanganannya jangan sampai merusak kepala busi. Awalnya, rendam dulu busi di cairan bensin selama 10 menit agar kerak melunak.
Sikat kepala busi dengan sikat gigi atau sejenisnya. Sebaiknya jangan memakai amplas atau sikat kawat, karena akan mengikis permukaan busi. Jadi cara yang mungkin selama ini dianggap lazim dipakai, sebenarnya salah.
Terakhir, bersihkan busi dengan semprotan angin kompresor. Bersihkan juga dengan lap kering agar tidak ada sisa air atau cairan di kepala busi yang bisa menyebabkan karat.
Setelah kepala busi bersih, periksa kerapatan kepala busi atau lebih tepatnya jarak elektroda. Pengaturan jarak harus diatur dengan tepat agar percikan api yang dihasilkan sesuai kebutuhannya.
Seiring pemakaian busi, maka performa dan tingkat kerapatan elektroda juga menurun. Padahal semakin renggang, daya listrik yang dibutuhkan juga semakin besar. Salah satu gejalanya, mesin mobil agak susah dinyalakan saat distart.
Jarak elektroda harus dijaga agar sesuai jarak ideal, tidak terlalu dekat atau terlalu jauh. Biasanya jarak elektroda ideal adalah 0,6 hingga 0,8 mm. Untuk merapatkan atau merenggangkan, bisa digunakan obeng minus atau besi pipih.
Setelah urusan pembersihan selesai, kini saatnya memasang kembali busi. Awalnya masukkan dan putar busi pada bagian insulator dengan tangan. Setelah dirasa sudah cukup kencang, baru gunakan kunci busi untuk menguncinya.
Pemasangan busi sebaiknya menggunakan tenaga tangan agar tidak terlalu kencang. Kalau terlalu kencang, akibatnya busi bisa retak atau patah di bagian insulator atau ulir businya.
Antara busi baru dengan busi lama ada perbedaan pemasangan. Pada busi baru, putaran sekitar 180 derajat hingga 240 derajat. Sementara busi lama cukup diputar 30 derajat atau seperduabelas putaran. Perbedaan disebabkan ring pada busi baru masih belum rapat.
Sebaik apapun perawatannya, busi tetap punya usia pakai. Umumnya busi diganti setiap 20.000 km, berbarengan dengan servis rutin dan ganti oli di bengkel.
Busi yang tidak diganti akan cenderung bermasalah dan membuat mobil jadi tidak nyaman dikendarai. Ciri-cirinya seperti ada getaran saat posisi idle, pedal gas yang berat, mobil susah distarter, mobil terasa tidak bertenaga, atau mesin terasa seperti “brebet”.
Seluruh busi harus diganti sekaligus, bukan sebagian atau cuma busi-busi yang aus saja. Jika busi hanya diganti sebagian, tenaga mesin tidak akan maksimal. Pada bagian busi yang tidak diganti suatu saat juga akan mengalami keausan parah.
Dalam proses pembakaran, peran busi cukup besar. Namun ada faktor lain yang tak kalah penting yaitu koil.
Antara koil dan busi, saling mempengaruhi. Koil yang bermasalah akan membuat busi cepat mati. Sementara busi yang sudah tidak bekerja optimal atau tidak sesuai spesifikasi, akan mempengaruhi koil dan ujung-ujungnya bikin rusak.
Pada mobil-mobil bekas, calon pembeli harus memperhatikan soal pengapian, khususnya kondisi koil, apakah masih bekerja dengan baik atau tidak. Ini sesuai usia pakai koil yang sekitar 5 tahun.
Untuk memastikan kondisi sebuah mobil bekas, Otofriends jangan ragu dalam memanfaatkan jasa inspeksi mobil bekas Otospector. Dari pemeriksaan inspektor Otospector, calon pembeli mobil bekas akan mendapat gambaran tentang mobil yang diminati, sehingga bisa menjadi referensi terpercaya untuk mengambil keputusan.
Keuntungan lain, mobil-mobil yang telah lulus inspeksi bisa mendapatkan garansi mesin dan transmisi, minimal selama 30 hari.
Bagikan