Saat ini pada umumnya mobil baru telah menggunakan sistem injeksi. Dibandingkan dengan penggunaan karburator, sistem ini terbukti punya banyak keunggulan, terutama soal efisiensi bahan bakar.
Biasanya, para pemilik kendaraan akan menyerahkan perawatan sistem injeksi kepada bengkel. Namun tidak ada salahnya memahami cara merawat sistem ini agar lebih mengerti sekiranya terdapat berbagai masalah. Mari kita simak beberapa tipsnya:
Setidaknya ada 10 sensor yang ada pada mesin injeksi, mulai dari nosel injektor, sensor pengapian, suhu air pendingin, idle, dll. Cara untuk mengetahui setiap sensor cukup dengan melihat kabel yang terhubungkan dengan ECU.
Sensor yang kotor cukup dibersihkan. Gunakan contact cleaner yang memang diperuntukkan untuk konektor kelistrikan.
Perawatan ini diperlukan agar bentuk serta semprotan dari bahan bakar bisa ideal. Penggunaan bahan bakar dengan kualitas rendah akan menyebabkan lubang nosel tersumbat oleh kotoran maupun kerak. Akhirnya semprotan jadi bermasalah dan tersumbat oleh kotoran dan kerak.
Cara membersihkannya, cukup dengan mencampurkan cairan pembersih ke tangki bahan bakar. Campuran bahan kimia itu akan mengikis kotoran dengan sendirinya.
Suplai bensin bisa terhambat karena kondisi fileter bensin yang tersumbat kotoran. Meski usia pakai pada mesin injeksi lebih lama dibandingkan sistem karburator, namun jikalau filter sudah kotor, harus tetap diganti.
Bagian ini berfungsi untuk mengatur keluar-masuk udara ke dalam mesin. Jika filter ini jarang dibersihkan sementara lingkungan di sekitar sangat berdebu, maka akan membut adanya kotoran (gum) pada bagian throttle body.
Karbon monoksida harus selalu teratur disetel, di mana pengukuran dapat menggunakan engine analyzer. Pengukuran ini berguna untuk mengetahui kondisi pembakaran di dalam mesin. Ketika disetel, idealnya angkanya ada di bawah 1%. Jika angkanya melebihi, maka perlu dilakukan penyetelan ulang pada sistem pasokan bensin, pengapian dan udara mobil.
Sistem injeksi sesungguhnya sangat berkaitan dengan pasokan listrik yang stabil agar performa dan usia pakainya panjang. Pastikan juga agar suplai tegangan yang menuju ECU dan senor dapat berjalan stabil dan normal saat mesin dinyalakan (starter).
Sistem injeksi yang sehat dan bekerja dengan baik akan membuat kendaraan Anda selalu dalam kondisi prima. Perawatan sistem injeksi bisa dilakukan kepada mekanik yang ahli di bengkel. Namun tidak ada salahnya Anda mencoba sendiri agar semakin paham dengan kondisi kendaraan kesayangan Anda.
Bagikan