Mobil boros bensin adalah kondisi yang paling ditakuti pemilik mobil. Maklum, harga BBM sekarang ini tidaklah murah. Tentu bagi mereka yang aktivitas sehari-harinya sangat tergantung mobil dalam pekerjaannya, akan terasa memberatkan.
Mobil boros bensin memang sulit mengukurnya. Karena konsumsi BBM sebuah mobil sangat tergantung dari situasi di jalanan, gaya mengemudi, kinerja mesin, dll.
Namun jika konsumsi BBM sudah melonjak dari biasanya, pengemudi sebaiknya patut waspada. Karena persoalannya bukan hanya masalah boros biaya, tapi juga adanya masalah pada mesin.
Agar semakin jelas, berikut 5 tanda awal mula mobil boros bensin.
Pada mobil dengan teknologi tertentu, bensin yang boros bisa ditandai asap keluarannya terlihat menghitam. Misalnya pada mobil-mobil keluaran lama, penyebabnya adalah masalah pada karburator mobil.
Masalah pada karburator biasanya disebabkan adanya sumbatan pada pipa-pipa kecil yang mengganggu aliran bensin. Akibatnya konsumsi bensin jadi tidak efisien dan kerusakan akan merembet ke komponen lain.
Asap hitam sebenarnya berasal dari mesin yang terlalu banyak membakar bahan bakar akibat kontaminasi oli secara berlebihan. Idealnya percampuan ini harus seimbang dan tidak berlebihan.
Masalah yang mungkin jarang diduga orang justru kebocoran bensin. Cirinya adalah muncul bau bensin yang sangat menyengat.
Kalau memang kebocoran tidak terlihat, Otofriends bisa memastikan dengan memperhatikan jarum indikator bensin. Apakah turun drastis dalam beberapa waktu?
Aroma menyengat dari bensin yang bocor harus diwaspadai, agar kebocoran segera diatasi dan tidak merugikan.
Keanehan ini akan bisa dirasakan pengemudi yang sehari-hari selalu peduli dengan rute perjalanan. Seiring lama pemakaian mobil, biasanya pengemudi akan mengenali kapan waktunya mobil mengisi BBM kembali. Kalau ternyata lebih cepat dari biasanya, tentu ada yang tidak beres.
Keanehan biasanya juga bisa dirasakan pengemudi yang biasa mengisi BBM dalam jumlah tetap. Jika diisi dalam jumlah tetap namun lebih sering mengisi BBM, maka kemungkinan konsumsi BBM lebih boros.
Mobil-mobil terbaru lebih beruntung karena ada fasilitas Multi Information Display yang antara lain akan menampilkan average fuel consumption (AFC – konsumsi BBM rata-rata). Melalui AFC, maka kita bisa memonitor konsumsi BBM apakah cukup boros atau tidak.
Bunyi mesin mobil yang kasar dan berisik bisa jadi indikator paling gampang kalau terjadi masalah pada mesin dan pembakaran. Akibat masalah ini, kinerja mesin juga jadi drop atau konsumsi BBM yang boros.
Kasarnya bunyi biasanya berasal dari setelan klep yang kurang pas. Bunyi akan terdengar pada setiap rentang putaran mesin dan akan semakin keras di putaran tinggi.
Sebenarnya mekanisme pada klep mobil sudah dibuat awet sehingga tidak perlu sering setel klep. Pengecekan klep biasanya dilakukan setiap 20.000 km.
Pedal gas yang sulit diinjak juga menjadi ciri mobil boros bensin. Kaki yang terus menginjak karena terasa berat akan membuat bahan bakar habis dengan cepat.
Beratnya pijakan pedal gas bisa diakibatkan filter udara yang tersumbat debu dan kotoran lain. Solusinya tentu semua kotoran dibersihkan agar mobil kembali bertenaga.
Banyak faktor lain yang menyebabkan pedal gas jadi berat, seperti sirkulasi AC, kopling yang menipis, rem yang mencengkeram, masalah pada sistem transmisi, dll.
Selain cara dan teknik berkendara, konsumsi BBM juga dipengaruhi kondisi mesin. Apalagi jika mesin sudah lama tidak diservis sehingga kondisi bagian-bagian mesin seperti busi, celah katup, throttle body, injektor, ataupun komponen lain terabaikan. Akibat yang paling parah, konsumsi BBM jadi lebih boros.
Untuk memastikan kinerja mesin sebuah mobil bekas, jangan ragu untuk menggunakan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Dengan prosedur inspeksi yang detail dengan tenaga inspektor berpengalaman, Otofriends akan mendapat gambaran tentang kondisi sebuah mobil bekas secara keseluruhan.
Keuntungan lainnya, mobil bekas yang lulus inspeksi akan mendapat garansi. Pembeli jadi lebih tenang saat memakainya.
Bagikan