Salah satu pertanyaan yang sering bikin penasaran konsumen otomotif di Indonesia adalah harga aki mobil yang sesuai. Maklum, dari sekian merek aki mobil yang beredar di pasaran, rentang harganya sangat lebar, dari mulai sekitar Rp400 ribuan sampai Rp2 jutaan.
Namun jika konsumen jeli, harga aki mobil yang beragam sebenarnya dipengaruhi berbagai faktor, antara lain brand, asal produksi, kualitas material, teknologi, daya tahan, dll. Pilihan terbaik tentu saja pada brand yang paling banyak memiliki kelebihan.
Nah, agar Otofriends punya gambaran dan perbandingan, berikut harga aki mobil terbaik dari 5 merek terbaik rekomendasi Otospector tahun 2021:
Saat ini boleh dikata GS Astra merupakan merek aki paling populer di Indonesia, karena produknya termasuk paling lengkap dengan harga yang cukup ekonomis. Popularitas merek ini juga lantaran PT. GS Battery selaku produsen sudah berproduksi di dalam negeri sejak tahun 1972 setelah mendapat lisensi dari Japan Storage Battery Co.
Secara teknis, kualitas GS Astra terlihat dari ketangguhannya. Arus listrik yang dialirkan aki ini termasuk sangat besar, sehingga daya yang mengalir ke pusat juga bekerja maksimal.
GS Astra tersedia dalam berbagai varian, seperti VRLA, Hybrid, aki kering dan basah untuk mobil, hingga aki jenis premium. Tak heran kalau aki ini dipakai oleh beragam kalangan dengan aneka kebutuhan kendaraaan dari mobil pribadi sampai kendaraan berat.
Yuasa juga merupakan salah satu merek aki tertua di Indonesia dan sekaligus terbaik. PT Yuasa Battery Indonesia sudah berproduksi sejak tahun 1975 berdasarkan lisensi dari Jepang yang awalnya untuk pasar domestik. Namun kini Yuasa produksi Indonesia sudah diekspor juga ke mancanegara.
Keunggulan aki Yuasa terletak pada kualitas material yang tinggi serta proses perakitan yang sistematis dengan ketelitian tinggi. Kualitas timah hitamnya juga dikenal sangat halus dan berkualitas tinggi. Sambungan pelat-pelat aki juga presisi sehingga struktur selnya juga lebih kokoh.
Di Indonesia sendiri, aki mobil ini terdiri atas 3 jenis, yaitu Maintenance Free AMB, New Pafecta, dan DIN Type. Ketiga jenis aki ini umumnya digunakan oleh mobil-mobil Eropa.
Meski masih tergolong merek baru di Indonesia, Power Plus juga termasuk aki yang sudah diperhitungkan di pasaran, di samping GS Astra dan Yuasa.
Power Plus dikenal sebagai aki yang menggunakan teknologi separator Absortive Glass Mat (AGM). AMG atau pemisah pada aki terbuat dari lembaran-lembaran halus berpori. Teknologi ini memungkinkan aki bisa dipakai tanpa perlu perawatan khusus.
Keunggulan lain, cairan elektrolit di dalam aki sepenuhnya ditampung di wadah penyerap berbahan serat kaca yang tipis. Hal ini memungkinkan jumlah energi jadi sangat besar. Proses kerjanya juga jadi lebih cepat dan awet.
Delkor adalah merek aki populer dari Korea Selatan yang sejak tahun 2004 mencoba peruntungan di beberapa negara Asia Tenggara dan Asia Timur, termasuk Indonesia.
Keunggulan aki ini antara lain terlihat pada ukuran kotak yang halus, tahan karat, daya tahan lama, bebas perawatan, kinerja tetap baik dalam temperatur tinggi dan arus listriknya stabil. Dalam hal desain juga cukup ergonomis sehingga memudahkan dalam instalasi.
Sejauh ini usia aki Delkor juga termasuk tahan lama. Kualitas materialnya yang baik membuat aki tidak mudah rusak atau soak.
Jika diperhatikan, harga aki mobil Global Battery relatif lebih tinggi dibanding merek-merek lain. Selain karena faktor kualitas, aki ini memang masih didatangkan langsung dari negeri asalnya, Korea Selatan.
Aki ini juga termasuk mudah dalam penanganan dan perawatan. Antara lain pada saat pertama dibeli, aki sudah bisa langsung dipakai tanpa perlu diisi air terlebih dahulu. Tentu hal ini lebih menghemat waktu.
Aki ini juga dikenal memiliki cold cranking ampere (CCA) yang tinggi. CCA atau kemampuan aki menyalakan mesin pada suhu yang dingin, membuat aki ini tidak pernah kesulitan menghidupkan mesin dalam kondisi apapun.
Untuk menentukan aki yang tepat, tentu Otofriends harus berpatokan pada rekomendasi pabrik sesuai yang tertera pada buku manual. Sebab setiap mobil tentu memiliki spesifikasi khusus aki yang dibutuhkannya, terutama menyangkut voltase serta ampere-nya.
Jika voltase yang digunakan tidak sesuai, misalnya dinaikkan dari 12 volt memakai 24 volt, maka akan merusak komponen-komponen mobil yang voltasenya kecil.
Begitu pula jika ampere yang digunakan lebih kecil, korbannya adalah umur aki yang singkat karena beban yang diterima lebih besar dibanding yang bisa ditampung. Sementara jika ampere yang digunakan lebih besar, maka akan membuat beban alternator jadi semakin besar sehingga jadi rawan rusak.
Bagikan