Bukan cuma bodi atau mesin yang perlu perawatan. Peranti yang sifatnya fast moving, seperti aki, juga perlu perawatan agar dapat berfungsi optimal. Aki yang terawat juga membua usia pakainya menjadi lebih panjang.
Masalahnya, tidak banyak orang yang telaten merawat aki. Alasannya karena tidak ada waktu dan merasa tidak harus merawatnya. Berikut beberapa fakta yang harus diperhatikan:
Setiap aki mobil sesungguhnya punya usia pakai. Pada umumnya antara 2-3 tahunan, aki sudah kurang optimal fungsinya atau bahkan mati sendiri. Namun sebenarnya usia aki bisa lebih panjang dari itu, tergantung kualitas aki dan perawatannya.
Ketika aki sudah mulai soak, maka sebaiknya diganti baru. Sia-sia saja jika diisi ulang karena kemampuan aki untuk menyimpan daya listrik sudah berkurang. Memang ada jasa-jasa pengisian setrum aki, namun karena pada umumnya aki yang sudah soak artinya sudah melebihi masa pakainya, maka percuma saja dilakukan penyetruman.
Agar awet, daya aki harus rutin dicek dengan battery load tester di bengkel atau toko aki. Layanan ini biasanya diberikan oleh bengkel-bengkel resmi ketika kendaraan diservis rutin. Setiap selesai diservis nanti akan diberikan kertas print out hasil pengecekan aki.
Agar aki tetap awet, pada aki basah, adalah tetap menjaga agar cairan elektrolit tidak kurang dari batas minimum. Mesin mobil juga harus rutin dinyalakan setidaknya seminggu sekali, agar daya aki terisi kembali dan aki tidak tekor.
Jika kita membuka mesin dan melihat aki, maka biasanya pada terminal atau klep ada semacam bubuk putih yang menumpuk. Ada yang menyebutnya sebagai jamur. Padahal istilah itu tidak tepat.
Gangguan yang sering terjadi, pada terminal tersebut juga ada karat. Ada juga yang posisinya longgar. Kondisi-kondisi semacam ini perlu diwaspadai karena longgarnya terminal di kutub aki bisa menyebabkan percikan api dan mengakibatkan kebakaran.
Sementar itu, jika ada muncul “jamur” atau karat, cukup siram dengan air panas dan gosok dengan sikat. Aki akan bersih seperti sediakala.
Perlu juga orang menyadari bahwa setiap kali mesin menyala, maka otomatis aki akan terisi. Nah, sistem pengisian aki harus diperhatikan setiap waktu. Cara paling mudah dengan melihat indikator baterai pada dashboard.
Jika mesin menyala namun indikator juga menyala, maka itu artinya pengisiannya kurang baik. Cara lainnya adalah dengan melepas terminal kutub negatif saat kondisi mesin hidup. Kalau mesin ternyata mati, berarti ada masalah pada sistem pengisian.
Masalah pada aki memang kadang terjadi tanpa diduga. Kadang di saat kondisi sedang tidak siap, ternyata aki bermasalah sehingga mobil tidak mau distart. Akibatnya kita terpaksa memanggil pedagang aki dan menggantinya dengan biaya yang tidak sedikit.
Karena itulah, hindari masalah yang tidak diinginkan dengan melakukan perawatan rutin. Caranya tidak sulit, tinggal bagaimana pemilik rajin dan berdisiplin dalam mengecek dan merawat aki. Dengan perawatan yang baik, maka aki akan panjang umur.
Bagikan