Sama seperti baterai lainnya, baterai mobil alias aki perlu diganti jika sudah mencapai masa tertentu. Umumnya, aki mobil harus diganti setelah satu hingga dua tahun pemakaian. Saat masanya tiba, pilihlah aki dengan seksama karena kini banyak beredar aki rekondisi.
Teman OtoSpector, apakah Anda pernah mendengar istilah tersebut? Aki rekondisi merupakan aki bekas yang telah mengalami perbaikan sedemikian rupa sehingga tampak baru kembali. Aki macam ini banyak dijual di pasaran dan bukan toko resmi.
Lantas apa kerugiannya menggunakan aki “abal-abal” ini? Dilansir OtoSpector dari carmudi.co.id, aki bekas yang direkondisi sebenarnya tidak akan menimbulkan ledakan atau kerusakan parah pada mobil. Meskipun begitu, pengguna tetap akan merugi bila menggunakan aki tersebut.
Pasalnya, aki rekondisi memiliki usia pemakaian yang sangat pendek. Biarpun harganya relatif lebih murah namun uang yang dikeluarkan untuk beli aki rekondisi bisa lebih besar dibanding beli aki baru. Anda tentu tidak mau seperti itu bukan?
Mari kenali beberapa ciri aki rekondisi seperti berikut ini:
Aki baru untuk mobil umumnya memiliki harga berkisar antara Rp600 ribu hingga Rp4 juta-an tergantung merek. Dikutip dari otosia.com, per-Juni 2018 lalu harga aki mobil dengan harga paling murah ialah Rp645 ribu untuk merek GForce tegangan 12 volt dan kapasitas 35 Ah. Sementara itu aki termahal ialah sekitar Rp4,7 juta untuk merek Global Battery tegangan 12 volt dan kapasitas 230 Ah.
Sementara itu aki rekondisi umumnya dijual dengan harga yang murah. Jika murahnya masih kurang sekitar Rp100 ribu hingga Rp200 ribu mungkin masuk akal ya, Teman OtoSpector. Bila murahnya sudah mencapai setengah harga, aki tersebut patut Anda curigai keasliannya.
Aki rekondisi tak mungkin Anda temukan di toko besar, Teman OtoSpector. Biasanya aki seperti ini banyak dijual di toko onderdil mobil yang ada di pinggiran jalan. Jadi apabila Anda berniat untuk membeli aki mobil di tempat demikian, lebih berhati-hati ya!
Saat Anda akan membeli aki di pinggir jalan, pertama-tama coba cek bagian kutub, cover, dan juga warna permukaannya. Bila kutubnya terdapat goresan, bagian cover menggelembung, serta warnanya telah berganti menjadi lebih pudar, bisa jadi aki tersebut merupakan rekondisi.
Ketiga hal ini merupakan ciri paling umum untuk mengenali apakah aki tersebut rekondisi atau bukan. Bila Anda tidak merasa yakin dengan aki tersebut, coba telusuri kondisinya lebih lanjut dengan berkomunikasi kepada sang penjual. Jawaban-jawaban yang dilontarkan penjual aki tentu bisa Anda jadikan penilaian apakah aki tersebut merupakan rekondisi atau bukan.
Sebuah aki baru dijual dengan jaminan garansi oleh pabrikannya. Biasanya lama garansi yang ditawarkan oleh produsen ialah sekitar satu tahun. Bila garansi yang diberikan kurang dari itu, Anda patut curiga Teman OtoSpector.
Banyak yang menyebutkan, aki rekondisi pun kerap dilengkapi dengan garansi. Akan tetapi, garansi yang diberikan hanya dalam hitungan bulan saja. Biasanya garansi tersebut hanya mencapai tiga bulan.
Nah, saat Anda akan membeli mobil bekas, pengecekan aki pun sangat dibutuhkan, lho. Jangan sampai mobil idaman yang akan Anda beli menggunakan aki rekondisi sehingga nantinya malah merugikan.
Supaya hal ini tak terjadi, mintalah bantuan jasa inspeksi mobil bekas independen seperti OtoSpector. Lebih aman belinya, lebih nyaman juga pakainya. Semoga ulasan di atas berguna untuk Anda!
Bagikan