Jumlah daftar mobil Korea di Indonesia memang bisa dihitung pakai jari tangan. Tetapi meski begitu, harus diakui, kehadirannya sudah ikut mewarnai perjalanan industri otomotif nasional.
Saat ini produk-produk otomotif asal Korea Selatan, dikenal dengan desainnya yang modern dan stylish. Teknologinya juga tidak kalah canggih, dengan produk-produk dari Jepang, China, atau negara-negara Eropa.
Kalaupun ada persoalan, salah satunya adalah popularitasnya yang masih di bawah mobil produksi negara lain. Tak heran kalau ada isu-isu soal layanan purna jual yang sulit, spare part yang langka, dan rendahnya harga jual kembali.
Apa saja daftar mobil Korea di Indonesia? Mari kita lihat satu per satu:
Sumber: Gridoto
Secara resmi, kehadiran KIA baru dimulai pada 1999 dengan produk pertamanya, KIA Sephia. Namun mobil ini sebenarnya sudah hadir 3 tahun sebelumnya dengan nama rebadge, Timor. Masuknya lewat program Mobil Nasional kala itu.
Sebagai APM, PT KIA Mobil Indonesia kemudian memasukkan beberapa produk yang beberapa di antaranya bahkan sempat sangat populer. Antara lain KIA Carnival (MPV), KIA Picanto (city car), dan KIA Carens.
Saat ini KIA masih memiliki produk di segmen SUV ada KIA Seltos, KIA EV9, dan KIA EV6. Di segmen MPV ada KIA Carens, KIA Grand Carnival, dan KIA Carnival HEV. Di segmen crossover ada KIA Sonet. Sedangkan segmen pickup truck ada KIA K2700.
Sumber: Hyundai Indonesia
Dikenal sebagai salah satu produsen mobil listrik bergengsi saat ini, keberadaan Hyundai berawal dari APM bernama PT Citra Mobil Nasional yang masuk pada 1995. Produk pertamanya, Hyundai Elantra, dirakit di Bekasi, Jawa Barat.
Posisi Hyundai di Tanah Air semakin kokoh setelah membangun perusahaan perakitan sendiri pada 1996. Kini perusahaan perakitan bernama PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia itu berada di Cikarang dengan kapasitas 150.000 mobil per tahun.
Saat ini produk Hyundai ada di beberapa segmen, seperti di SUV: Hyundai Creta, Hyundai Santa Fe, Hyundai Palisade, Hyundai Tucson, Hyundai Kona Electric. Untuk MPV: Hyundai Stargazer, Hyundai Staria. Untuk crossover: Hyundai Stargazer X. Dan mobil listrik: Hyundai Ioniq 5 dan Hyundai Ioniq 6.
Sumber: Gridoto
Nama Daewoo mungkin hampir tidak pernah terdengar, apalagi produk otomotifnya. Tetapi merek ini sebenarnya sempat berkiprah di akhir 1990-an di pasar otomotif nasional, hingga kemudian masih sempat berlanjut setelah perusahaan ini bergabung dengan General Motors.
Beberapa produk yang pernah dipasarkan antara lain di segmen sedan: Daewo Espero, Daewo Nubira, dan Daewoo Lanos. City car: Daewoo Matiz (kemudian menjadi Chevrolet Sparks). Sedangkan MPV: Daewoo Tacuma.
Sumber: Hyundai Mobil
Nama Genesis sebagai merek mobil, rasanya benar-benar asing di telinga kita. Padahal ada satu produknya di Indonesia, yaitu Genesis G80 Electrified. Sedan mewah bertenaga listrik ini diimpor langsung dari negara asalnya.
Genesis G80 dihadirkan khusus sebagai kendaraan operasional delegasi pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, akhir 2022. PT Hyundai Motors Indonesia mendatangkannya sebanyak 131 unit, di mana 44 di antaranya adalah varian Long Wheelbase.
Usai penyelenggaraan KTT, varian Long Wheelbase dijual second hand, seharga Rp1,6 miliar. Sedangkan Short Wheelbase lebih rendah, yaitu Rp1,4 miliar.
Sumber: Antara
Bukan cuma di Indonesia merek ini kurang populer. Secara internasional, SsangYong bahkan pernah bangkrut pada tahun 2020, sebelum akhirnya diselamatkan oleh perusahaan otomotif asal India, Mahindra & Mahindra Ltd.
Ssang Yong pernah mencoba peruntungan di Indonesia pada akhir tahun 1990-an hingga 2000-an, di bawah payung Indomobil Group. Mereka ini memperkenalkan SUV berbasis Mercedes Benz yakni SsangYong Musso dan Rexton.
Setelah sekitar 13 tahun malang melintang, pada 2012 SsangYong hengkang dari Indonesia.Penyebabnya karena gagal bersaing di pasaran.
Saat mobil bekas sudah di tangan dan dibawa pulang, biasanya pemilik akan segera mengganti fluida atau cairan-cairan yang ada di mobil. Antara lain oli mesin, oli transmisi, minyak rem, cairan radiator, dan kalau ada; oli power steering dan oli gardan.
Pergantian sebaiknya dilakukan karena kita tidak tahu berapa sebenarnya usia pakai dari cairan-cairan ini. Kecuali jika memang ada catatan tentang pergantian atau perawatan yang jelas dari pemilik sebelumnya.
Untuk memastikan apakah mobil bekas dalam kondisi prima, Otofriends bisa menggunakan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Dengan inspeksi mobil yang dilakukan oleh tenaga profesional, maka kita bisa mendapat gambaran utuh tentang kondisi mobil bekas yang akan dibeli. Mobil bekas yang didapat juga akan terasa sesuai dengan kebutuhan kita.
Bagikan