Mobil KIA bekas, memang bukan termasuk topik yang populer di tengah-tengah para pencinta otomotif. Harus diakui, merek ini memang kurang begitu populer di kalangan konsumen Indonesia.
Tetapi bagi penggemarnya, mobil ini punya keunggulan tersendiri dibanding mobil Jepang. Salah satu keunggulan yang bisa langsung dirasakan, adalah harganya sudah sangat turun di pasaran.
Di pasar otomotif Indonesia, KIA tercatat pernah mendapat tempat yang baik karena melahirkan produk-produk yang segar dan inovatif. Terutama dari sisi desain yang sudah berkiblat ke produk-produk otomotif Eropa.
Apa saja rekomendasi Mobil KIA bekas yang layak dilirik? Yuk, kita bahas satu per satu:
Sumber: Noticias Coches
Boleh dibilang, KIA Rio merupakan salah satu produk perusahaan asal Korea Selatan yang berhasil mencuri perhatian konsumen otomotif di Indonesia. Masuk di pasar hatchback, Rio bersaing ketat dengan Honda Jazz dan Toyota Yaris.
Diluncurkan di Indonesia pertama kali pada 2011 seiring kehadiran generasi ketiganya, Rio tampil dengan desain yang elegan seperti mobil-mobil Eropa, baik eksterior maupun interior. Kabarnya, ini lantara desainer Rio memang mantan desainer VW dan Audi.
Kenyamanan juga termasuk jempolan. Kombinasi antara ruang kabin yang lapang, handling yang presisi, serta bantingan yang empuk.
Jika dibandingkan kompetitor, kekurangan Rio hanya ada pada fitur dan spare part. Meski ada panoramic sunroof, tetapi tanpa kontrol traksi atau kontrol stabilitas. Airbag bahkan hanya ada dua di depan. Sementara isu spare part yang langka, masih jadi PR tersendiri buat mobil ini.
Dengan mesin Gamma CVVT 1.4 L DOHC berkapasitas 1.396 cc (107 Ps/13.8 kgm), jelas performa Rio cukup tangguh. Tetapi ada kelebihan lain, yaitu emisinya yang sangat rendah, ala mobil-mobil Eropa.
Setelah dipasarkan 12 tahunan, pada 2024, KIA Rio sudah tidak dipasarkan. APM beralasan, mereka mau fokus pada kendaraan yang lebih besar (SUV/MPV) serta mobil listrik.
Pilihan terbaik untuk KIA Rio adalah produksi tahun-tahun awal (2011/2012) dengan harga mulai dari Rp90 jutaan.
Sumber: Zeegwheels Indonesia
Ketika pertama kali dipasarkan di Indonesia pada 2004, kehadiran KIA Picanto belum terlalu bikin heboh. Salah satu penyebab utamanya adalah desainnya yang masih terkesan polos, bahkan lucu.
Namun sejak memperbarui diri lewat generasi kedua pada 2011, Picanto mengalami perubahan besar pada desain dan mesin.
Dengan desain yang stylish dan garis tegas ala city car Eropa, Picanto memang dimaksudkan untuk merambah pasar global. Mesinnya juga ikut disesuaikan dengan menggunakan 1.200cc MPI empat silinder (87 PS/12,2 kg.m).
Picanto generasi kedua ini juga memakai wheelbase yang lebih panjang, sehingga kabin semakin lega dan semakin mengakomodasi kebutuhan keluarga muda.
Sayangnya, meski ada berbagai peningkatan positif, Picanto harus bersaing sengit dengan Nissan March dan Suzuki Splash yang menawarkan keunggulannya masing-masing.
Langkahnya juga semakin sulit setelah harus bersaing dengan city car berlabel LCGC yang harganya lebih rendah, hingga pada 2018 sosoknya sudah tidak terlihat lagi dari line up KIA.
Meski sejak 2019 muncul KIA Picanto GT-Line dengan fitur-fitur tercanggih di kelasnya, namun sejauh ini Picanto generasi kedualah yang terasa menarik. Harga bekasnya dari tahun 2011 – 2017, dalam rentang Rp70 juta – Rp130 juta.
Sumber: Wikimedia.org
Kepingin medium SUV yang keren tapi harga tetap ekonomis? Jawabannya, KIA Sportage III. Mobil ini disebut-sebut jadi saingannya Honda CR-V dan Nissan X-trail tetapi harga bekasnya sudah sangat terjangkau, cuma seratus jutaan.
Generasi ketiga yang mulai dipasarkan sejak 2011 ini layak dilirik karena desainnya elegan dan gagah. Bahkan kalau dibandingkan dengan Hyundai Tucson yang sebenarnya menjadi basis mobil ini.
Performa mesinnya yakni 2.0L Thetta II Dual CVVT (163 Hp /194 Nm) bertransmisi otomatis 6-percepatan, juga disebut-sebut lebih bandel dari Tucson. Kesamaan mesin ini juga jadi keuntungan tersendiri, karena artinya spare part Hyundai juga bisa dipakai. Harganya juga lebih murah.
Dengan harga yang ekonomis, kita bisa mendapat berbagai fitur yang lumayan komplit. Sebut saja SRS Airbag, sensor parkir, spoiler kit, spion otomatis dan sensor kunci.
Dengan dimensi P x L x T : 4.440 mm x 1.854 mm x 1.636 mm serta ground clearance 173 mm, Sportage III tampil gagah dan selalu siap menjelajah di medan semi off-road.
Saat ini pilihan terbaik untuk KIA Sportage III adalah produksi antara 2011 – 2015. Harga ada di rentang Rp120 juta – Rp200 juta.
Sumber: Auto ABC
Boleh dibilang KIA Sorento adalah mobil yang cukup komplet, karena desainnya yang gagah, kabin lega, fitur modern, dan mesin yang tangguh. Statusnya memang SUV premium tetapi harga sudah sangat ekonomis.
Sorento yang merupakan SUV 7 seater ini berdimensi 4.685 x 1.885 x 1.700 mm, serta ground clearance 185 mm. Cocok untuk mobil keluarga, tetapi tetap sporty.
Keistimewaan Sorento semakin jelas pada kabinnya, di mana kesan lega dan mewah langsung terasa. Terutama pada jok yang berbalur kulit serta sunroof yang sudah electrified. Terasa seperti masuk SUV Jepang kelas premium.
Fitur KIA Sorento tergolong lengkap, mulai dari head unit 8 inci yang sudah touchscreen, panoramic sunroof dengan sistem electrical, AC Climate Control dual Zone, cruise control, dan Tilt and Telescopic Steering.
KIA Sorento tersedia dalam dua varian mesin yaitu bensin dengan kapasitas 2.400 cc (174 Hp/225 Nm) dan turbo-diesel berkapasitas 2.200 cc (195 Hp/440 Nm). Pilihan diesel dengan mesin R-Line CRDi sangatlah menarik, karena tangguh dan konsumsi BBM lebih hemat.
Mobil ini sudah tidak terlihat lagi di pasaran sejak 2020, yakni bertepatan dengan perpindahan distributor KIA di Indonesia. Harga bekas KIA Sorento terbaik ada di tahun produksi 2013 – 2019 ada di rentang Rp190 juta – Rp240 juta.
Transmisi matic memang menawarkan kenyamanan dalam berkendara. Karena pengoperasiannya sederhana, sehingga bisa santai saat berkendara di jalanan yang padat. Namun di balik kenikmatan itu, tentu butuh biaya yang lebih besar untuk pemeliharaan.
Usia pakai transmisi matic (jenis apapun) memang cenderung lebih singkat, yaitu berkisar 5-8 tahun. Setelah itu transmisi matic harus diperbaiki menyeluruh, dengan biaya cukup lumayan.
Sementara transmisi manual, lebih sederhana perawatannya. Umumnya sebatas mengganti set kopling. Usia pakainya juga lebih panjang, sampai 7 – 9 tahun.
Untuk memastikan apakah mobil bekas bertransmisi matic dalam kondisi yang prima, Otofriends bisa menggunakan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Dengan inspeksi mobil yang dilakukan oleh tenaga profesional, maka kita bisa mendapat gambaran utuh tentang kondisi mobil bekas yang akan dibeli. Harga juga akan didapat di angka yang terbaik.
Bagikan