Fungsi utama tutup radiator kadang tidak disadari, bahkan oleh pemilik kendaraan itu sendiri.
Di pikiran pemilik, tutup raditor sekadar penutup lubang pengisian cairan radiator atau coolant saja. Padahal tutup juga berperan dalam menjaga tekanan ideal dalam sistem pendingin mesin.
Karena itulah, kalau tutup radiator bermasalah, beberapa komponen penting di dalam mesin ikut terancam. Seperti paking kepala silinder, katup, piston, dll.
Nah, kalau mesin sudah rusak, tentu biaya perbaikan jadi mahal. Dompet jadi tipis.
Bagaimana lebih jelasnya tentang fungsi utama tutup radiator? Yuk, kita bedah satu per satu:
Sumber: Cintamobil
Katup Tekanan (Pressure Valve): Katup pengatur tekanan yang dilengkapi pegas dan akan terbuka saat tekanan di radiator melebihi batas. Misal 0.9 atau 1.1 bar.
Katup Vakum (Vacuum Valve): Katup yang fungsinya berlawanan dengan katup tekanan. Ketika mesin mati, lalu mendingin, dan tercipta kevakuman, katup terbuka untuk mengisap kembali air pendingin dari tangki cadangan ke dalam radiator.
Karet Segel Atas dan Bawah: Karet yang berfungsi sebagai penyegel agar tidak terjadi kebocoran air atau uap dari leher radiator.
Pegas: Fungsinya menahan katup agar tetap tertutup. Kekuatannya menentukan seberapa besar tekanan yang dapat ditahan sistem pendingin.
Sumber: Garda Oto
Secara teori, dalam sistem pendingin mobil, panas akibat pembakaran mesin, harus diserap oleh cairan pendingin. Seiring penyerapan panas, suhu cairan akan terus naik.
Setelah beberapa waktu, cairan akan mendidih dan menguap. Kalau hal ini dibiarkan, cairan pada sistem pendingin akan habis. Panas tidak akan bisa diserap lagi.
Nah, di sinilah fungsi utama tutup radiator berfungsi sebagai penyeimbang tekanan agar cairan tidak gampang mendidih dan mengakibatkan tekanan tinggi dari uap yang dihasilkan.
Karena adanya penahan tekanan, cairan yang sudah mencapai titik didih, tidak akan naik lagi suhunya. Sirkulasi air dalam sistem radiator menjadi lebih baik lagi.
Sumber: Agcauto.com
Secara sederhananya, tugas pertama tutup radiator adalah membuang suhu panas atau mengisap cairan untuk mempertahankan tekanan ideal di dalamnya.
Ketika tekanan sudah sangat tinggi, melewati ambang batas pressure valve, katup akan terbuka dan tekanan dibuang ke tangki cadangan (reservoir tank) radiator.
Sebaliknya ketika tekanan rendah, tutup akan membuka vacuum valve-nya agar dapat mengisap cairan dari tangki cadangan.
Dengan mekanisme ini, tekanan akan tetap ideal. Fungsi utama tutup radiator akan bisa berjalan dengan baik.
Sumber: Shopee
Karena fungsinya yang cukup penting dalam menjaga performa kendaraan, tentu tutup radiator wajib dirawat.
Salah satu langkah perawatan adalah tidak terlalu sering buka-tutup, karena bisa membuat longgar.
Tutup radiator juga tidak boleh dibuka sembarangan. Apalagi saat mesin panas, karena bisa menyemburkan uap panas dan bikin cedera.
Kalau tutup radiator sudah aus, ganti dengan komponen original. Menggantinya dengan barang tidak ori alias KW, akan berisiko menggagalkan fungsi pendinginan mesin.
Artinya fungsi utama tutup radiator jadi gagal.
Akibat yang paling umum, mesin akan overheat. Ini akibat titik didih cairan turun, sehingga cairan cepat mendidih.
Tekanan yang tidak stabil juga membuat cairan pendingin tumpah atau menguap. Akibatnya volume cairan pendingin akan berkurang.
Kalau tutup radiator tidak bisa melepaskan tekanan berlebih, maka efeknya ke selang radiator yang akan mengembang, retak, bahkan pecah.
Karena overheating yang terus-terusan, maka bisa terjadi kerusakan internal mesin. Beberapa komponen penting seperti paking kepala silinder, piston, dan katup, bisa rusak.
Untuk memastikan mobil bekas pilihan Otofriends tidak bermasalah pada sistem pendinginan, maka pastikan memakai jasa inspeksi mobil bekas Otospector. Dengan inspeksi, kondisi mesin dan sistem pendinginan, bisa dipastikan performanya.
Setelah mendapat unit, akan lebih aman lagi kalau mobil dilengkapi dengan garansi mobil bekas, dari Garansi Otospector. Segala kerusakan mesin dan transmisi akan terjamin, sampai dua tahun.
Bagikan