Banyak pemilik mobil yang tidak paham bahwa banyak kondisi yang bisa menjadi penyebab radiator mobil karatan. Pada umumnya mereka mengira, penyebab satu-satunya adalah karena kualitas cairan pendingin yang dipakai tidak bagus. Jadi selama pakai cairan yang bagus, mereka sudah merasa aman.
Seiring berjalannya waktu, radiator memang bisa terkena karat atau korosi, baik karena faktor eksternal atau internal. Karat terjadi karena unsur logam radiator bereaksi dengan oksigen dan elemen-elemen lain di dalam cairan radiator.
Nah, biar Otofriends paham, mari kita bedah apa saja kira-kira penyebab radiator mobil karatan, agar bisa dicegah sejak awal:
Sumber: Coolant.id
Pemakaian cairan radiator atau coolant yang tidak sesuai rekomendasi pabrik adalah salah satu penyebab radiator mobil karatan. Terutama pada kendaraan yang sudah berumur alias di atas 10 tahun.
Coolant yang tidak sesuai rekomendasi bakal merusak lapisan pelindung radiator, sehingga kemungkinan terjadi karat semakin meningkat.
Untuk memilih coolant yang sesuai, Otofriends bisa membacanya di buku petunjuk kendaraan atau menanyakan pada bengkel resmi.
Sumber: Ngulasmerek.com
Lapisan pelindung radiator juga bisa rusak karena paparan cuaca ekstrem. Apalagi pada mobil yang sudah berumur. Paparan yang terjadi selama bertahun-tahun akhirnya menjadi penyebab radiator mobil karatan.
Hujan dan panas matahari dapat menyebabkan lapisan pelindung menipis dan elemen-elemen karat bisa menembus ke logam.
Untuk melindungi radiator dan memperpanjan masa pakainya, mobil sebaiknya dibiasakan parkir di tempat yang teduh dan terlindungi dari cuaca.
Sumber: Metrohm.com
Jika karburator diisi dengan air biasa, maka kualitas air juga harus diperhatikan. Kalau air yang dipakai banyak mengandung mineral atau zat-zat korosif, maka lama kelamaan radiator bisa karatan.
Fakta lainnya, air mineral yang dipanaskan di kisaran suhu 80-90 derajat Celcius akan berkerak dan mengendap. Setelah beberapa waktu, kotoran ini akan menyumbat radiator.
Menurut berbagai sumber, air yang bagus untuk radiator adalah air yang dihasilkan dari proses kondensasi atau pengembunan. Contoh air semacam ini adalah air tetesan AC di rumah.
Seiring pemakaian sehari-hari, radiator akan rentan terhadap beberapa masalah seperti endapan, kotoran, debu, atau kerak. Jika tidak dibersihkan, maka radiator akan tersumbat dan timbul karat.
Perawatan dan pemeliharaan rutin tentu bisa dilakukan di bengkel, saat mobil diservis. Selain dicek kondisinya, setiap 40.000 km – 70.000 km, coolant juga harus diganti.
Otofriends juga bisa ikut merawat radiator dengan memastikannya bebas dari debu dan kotoran dengan cara dibersihkan memakai kuas atau lap.
Sumber: Medcom.id
Seperti halnya komponen lain di dalam mobil, radiator juga punya usia pakai. Karena seiring waktu, material radiator dapat turun kualitasnya sehingga timbul karat.
Usia pakai radiator sangat bervariasi tergantung dari perawatan dan kondisi radiator itu sediri. Namun untuk mobil berusia di atas 10 tahun, sudah harus waspada.
Meski kondisi radiator masih baik, pada mobil tua, biasanya selang-selang pada sistem pendinginannya sudah harus diganti. Akibat usia selang-selang itu biasanya akan getas dan bisa timbul kebocoran.
Jika baru saja dilakukan servis radiator di bengkel yang andal, maka kondisi radiator bisa dipastikan prima. Akan tetapi agar lebih yakin, Otofriends bisa mengeceknya sendiri atau dengan bantuan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Dengan prosedur pemeriksaan yang cermat, inspektor akan dapat menemukan masalah pada sistem pendingin khususnya radiator. Pengecekan ini penting untuk memastikan kondisi radiator dalam kondisi prima yang berpengaruh pada performa mesin keseluruhan.
Bagikan