Sebagai komponen yang selalu digunakan selama mobil beroperasi, maka air conditioner (AC) harus selalu mendapat perawatan. Tidak harus menunggu AC sampai bermasalah, karena sifat perawatan AC adalah rutin sesuai usia pakainya.
Saat mobil masih baru, pada umumnya AC memang tidak akan rewel atau bermasalah. Namun ketika mobil sudah cukup berumur atau di atas 5 tahun, ada kemungkinan AC akan mulai bermasalah, apalagi jika tidak dirawat dengan benar.
Nah, kapan sebenarnya waktu terbaik untuk service AC mobil? Yuk kita simak 3 penjelasannya:
Waktu ideal service berkala AC mobil adalah setiap kelipatan 10.000 km. Service yang dilakukan adalah service kecil yang meliputi pembersihan AC dari debu dan kotoran. Dengan diservice maka AC lebih awet.
Sementara untuk service besar, sebaiknya dilakukan setiap kelipatan 20 ribu sampai 40 ribu km atau dua tahun. Di sini untuk service AC mobil tidak hanya akan dibersihkan tapi juga dicek keseluruhan dan perawatannya lebih mendetail.
Ada juga perawatan rutin yang harus diingat pemilik mobil berupa pembersihan komponen evaporator yang sebaiknya dilakukan setiap 8-12 bulan sekali. Sedangkan penggantian filter kabin sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan sekali.
AC yang tidak rutin di-service atau dibersihkan, akan banyak kotoran yang menempel pada komponen-komponen AC. Kotoran yang menumpuk menyebabkan kerja AC akan terhambat dan bisa memicu masalah yang lebih besar lagi nantinya.
Karena itulah sebaiknya AC rutin dibersihkan dan di-service agar AC tidak cepat rusak dan malah menimbulkan biaya perbaikan yang lebih besar.
Biayanya sendiri sangat beragam, tergantung merk mobil dan kondisi AC mobil. Pembedaanya didasarkan kategori service. Ada service kecil yang hanya berupa pembersihan atau pencucian AC. Ada pula service besar yang melibatkan perbaikan atau penggantian komponen-komponen AC yang rusak.
Berikut estimasi biaya yang dibutuhkan untuk masing-masing kategori:
Estimasi biaya tergantung pada dua jenis pabrikan mobilnya, apakah mobil Jepang atau Eropa.
Untuk pabrikan Jepang berkisar di angka Rp300 ribu. Sedangkan untuk pabrikan Eropa berkisar antara Rp1,2 juta sampai Rp2 juta. Ada perbedaan harga karena tipe komponen yang digunakan berbeda sehingga butuh treatment yang berbeda pula.
Biaya tergantung jenis spare part yang diganti. Namun, umumnya berkisar di angka Rp250 ribu hingga Rp850.000,00.
Magnetic clutch merupakan komponen AC mobil yang terdiri atas clutch, pulley, dan spul magnet. Komponen ini berfungsi untuk mengaktifkan dan menonaktifkan kerja kompresor.
Jika magnetic clutch bermasalah, AC akan mengeluarkan udara yang tidak menentu. Kadang AC terasa panas atau dingin. Biaya penggantian komponen ini berkisar antara Rp350 ribu hingga Rp500 ribu.
Jika perawatan rutin, biayanya berkisar antara Rp100 ribu hingga Rp200 ribu. Jika kuras kondensor, biayanya sekitar Rp175 ribu.Sedangkan penggantian kondensor harganya Rp500 ribu.
Jika satu sistem ini rusak, maka biaya penggantiannya berkisar Rp450 ribu hingga Rp500 ribu.
Karena termasuk komponen AC yang penting dan diutamakan, maka biaya penggantiannya pun cukup besar, yakni berkisar antara Rp800 ribu hingga Rp1,3 juta.
Seperti diketahui, filter AC berfungsi menyaring udara di dalam kabin, sehingga filter juga menjadi tempat hinggapnya debu, bakteri, atau partikel kecil. Karena itu setelah Otofriends membeli sebuah mobil bekas, maka sebaiknya filter AC langsung diganti saja.
Selain karena alasan kesehatan, kita juga tidak pernah tahu kapan persisnya filter tersebut terakhir diganti. Ada kemungkinan filter tersebut sudah saatnya diganti, meski mungkin secara fisik terlihat dalam kondisi baik.
Oh ya, Otofriends, jangan lupa untuk memastikan kondisi mobil bekas yang hendak dibeli, manfaatkanlah jasa inspeksi mobil bekas Otospector. Sebagai jasa inspeksi yang independen, laporan hasil pemeriksaan Otospector dapat menjadi referensi terpercaya dalam membeli mobil bekas berkualitas.
Bagikan