Masih banyak orang yang bingung kapan waktu yang tepat untuk ganti oli mobil. Ada yang berpendapat bahwa oli harus diganti saat kilometernya sudah menyentuh angka 5 ribu atau 10 ribu. Tak jarang juga orang mengatakan bahwa oli harus diganti setiap 6 bulan sekali.
Waktu penggantian oli tidak boleh dianggap sepele! Jika waktunya sudah tiba dan penggantiannya ditunda-tunda, kualitas oli semakin lama akan terus menurun. Mesin mobil pun akan terpengaruh sehingga menjadi rusak.
Bagi Anda yang baru saja membeli mobil keluaran terbaru, umumnya akan disarankan untuk mengganti oli saat odometer telah menunjukkan angka 1.000 kilometer. Tidak hanya itu, terkadang Anda pun akan diminta oleh bengkel resmi untuk kembali mengganti oli saat mencapai 2.500 kilometer.
Pada masa itu, biaya servis tidak akan dibebankan pada pemilik mobil. Karena hal ini, umumnya mereka masih bersemangat pergi ke bengkel. Setelah masa gratis tersebut lewat, tak jarang para pemilik mobil mulai acuh tak acuh pada kondisi oli mereka.
Buku manual akan selalu disertakan saat Anda melakukan pembelian mobil baru. Untuk mengetahui waktu yang pasti penggantian oli mobil, bacalah buku panduan tersebut. Umumnya, waktu ganti oli yang sering direkomendasikan ialah saat mencapai 10 ribu kilometer.
Akan tetapi, banyak bengkel menyarankan untuk ganti oli setiap 5 ribu kilometer karena kondisi jalanan yang dianggap tidak normal, seperti kondisi kemacetan di Jakarta. Dalam kondisi macet, jarak tempuh mobil menjadi sangat kecil padahal mesin terus berputar yang tentunya mengurangi “umur” oli.
Lalu bagaimana baiknya? Gunakan tanggal dan kilometer pada catatan servis sebagai patokan. Jika tanggal waktu servis sudah tercapai, meskipun kilometer belum 10 ribu, ada baiknya Anda melakukan penggantian oli mobil.
Kekentalan oli yang Anda gunakan untuk mobil kesayangan ternyata bisa jadi penentu waktu penggantiannya. Hal ini bisa dilihat dari angka pada kode Society of Automotive Engineering (SAE) yang tertera pada kemasannya.
Angka dari kode SAE ini mengacu pada tingkat kekentalan oli tersebut. Bila oli memiliki kode 20W-50, itu berarti oli tidak terlalu kental, maka itu, Anda harus mengganti oli pada kilometer 3 – 5 ribu tergantung kondisinya. Sementara itu jika kode SAE-nya menunjukkan 10W-40, maka penggantian dapat dilakukan pada rentang 7.500 hingga 10 ribu kilometer.
Kualitas dari oli mobil ternyata dapat mengalami penurunan akibat kelupaan mengganti filter oli. Kotoran yang mengendap pada saringan tersebut lama-lama akan menumpuk jika tidak diganti. Akibat dari hal itu, oli tidak bisa bersirkulasi dengan baik.
Anda umumnya akan disarankan untuk mengganti filter setelah dua kali melakukan ganti oli. Ada juga yang berpendapat, bila mobil digunakan hampir setiap hari dan jarak yang ditempuh lebih dari 20 kilometer, waktu terbaik untuk menggantinya ialah 8 bulan sekali.
Tak jarang catatan servis terakhir hilang atau lupa kapan terakhir mengganti oli. Bagi pembeli mobil second, terkadang mobil yang dibeli tidak mempunyai catatan servis, lalu bagaimana caranya mengetahui apakah perlu segera mengganti oli?
Untuk memastikan, cek kualitas oli mesin mobil tersebut. Perhatikan apabila oli mobil sudah mengalami perubahan warna. Jika hal ini terjadi, maka penggantian harus dilakukan sesegera mungkin.
Bila saat melakukan pengecekan oli tersebut berwarna hitam pekat dan mengeluarkan bau tengik, itu menandakan kualitasnya sudah tidak layak pakai. Perubahan warna itu sendiri umumnya disebabkan oleh kondisi mobil yang telah menempuh perjalanan jauh.
Sementara itu, jika Anda menemui oli berubah menjadi warna putih susu dengan kekentalan yang cukup pekat, itu berarti cairan telah terkontaminasi oleh air. Perubahan warna oli yang demikian disebabkan oleh kondisi mesin yang bermasalah.
Bagikan