Sejak kehadirannya pertama kali pada tahun 2012, Honda Brio sebenarnya sudah berhasil mencuri perhatian konsumen otomotif Indonesia. Hanya saja karena Brio hadir pada segmen city car, namanya pada tahun-tahun awal itu tidak terlalu mencolok. Apalagi jika dibandingkan dengan saudaranya, Honda Mobilio alias Brio versi panjang di segmen low MPV.
Meski tidak menonjol, istimewanya Honda Brio terus bertahan, terutama karena adanya varian LCGC dan pembaruan penampilan. Brio akhirnya mampu menarik cuan dari kondisi ini, setelah akhirnya berhasil menduduki peringkat teratas penjualan mobil pada kisaran tahun 2020-2021. Brio bahkan bersaing ketat dengan penjualan Toyota Avanza yang telah belasan tahun tidak terganggu gugat.
Berapakah harga unit bekas Brio saat ini? Biar ga penasaran, yuk kita intip saja daftarnya, komplet dari mulai tahun awal:
Generasi pertama Brio yang didatangkan secara CBU dari Thailand tersedia dalam dua tipe yakni tipe E dan tipe S. Tampilannya simpel dengan lampu utama sangat besar dan grille krom besar pada tampak muka. Ciri khas lain ada pada pintu bagasi belakang yang semua dari kaca.
Perbedaan antara tipe E dan tipe S ada pada handle pintu dan spion. Pada tipe E, handle pintu dan cover spion sewarna bodi, sedangkan pada tipe S handle pintu dan cover spion warnanya hitam. Untuk velg, pada tipe S masih menggunakan velg kaleng, sementara tipe E pakai velg alloy.
Brio di Indonesia mesinnya berkapasitas 1.339 cc dengan tenaga 99 hp dan torsi 128 Nm. Dengan transmisi matic 5 percepatan dan manual 5 percepatan, Brio juga sudah dilengkapi ABS, EBD, serta airbag.
Harga bekasnya:
Pada 2013, diperkenalkan Honda Brio 1.2 serta Brio Satya untuk segmen LCGC. Varian 1.3 sempat menjadi varian tertinggi dan dinamai Brio Sport, namun penjualannya tidak lama karena masih diimpor CBU.
Brio 1.2 tersedia dalam tipe E dan S, sedangkan Brio Satya ada tipe E, S dan A. Tidak ada perbedaan mencolok antara kedua varian ini, kecuali soal pilihan transmisi otomatis yang hanya ada pada Brio 1.2.
Mesinnya berkapasitas 1.198 cc dengan tenaga 89 hp dan torsi 110 Nm. Pada Brio 1.2 sudah ada ABS, EBD dan airbag. Sedangkan Satya cuma tersedia Airbag saja.
Harga bekasnya:
Pada 2016 Brio mengalami facelift serta penambahan varian tertinggi yakni Brio RS. Tampilan Brio disegarkan seperti bumper depan lebih modern dan front fascia jadi lebih menarik dengan grille yang sedikit maju.
Interiornya juga berubah drastis, mengadopsi dasbor yang lebih besar dan panel instrumen yang terlihat jelas dan minimalis. Seluruh varian juga sudah memakai AC digital.
Perubahan juga terjadi pada transmisi matic yang menggunakan CVT. Brio Satya juga mendapat transmisi CVT setelah sebelumnya manual saja.
Harga bekasnya:
Pada 2018, Brio banyak berubah dengan kehadiran generasi kedua. Perubahan terasa pada pintu bagasi dari kaca berganti ke pintu bagasi konvensional. Bentuk pintu bagasi ini juga punya kapasitas lebih besar dari sebelumnya.
Generasi kedua hanya menyediakan tiga model saja yakni Brio Satya tipe S dan E serta Brio RS. Perbedaan ketiganya bisa terlihat dari interior, di mana Brio Satya menggunakan warna interior lebih cerah dan Brio RS tampil dengan aksen oranye pada dasbor.
Mesin tetap sama dengan generasi sebelumnya. Pada tipe E dan RS sudah pakai transmisi CVT, sedangkan tipe S hanya transmisi manual lima percepatan. Ada pula Biro varian Urbanite Edition dengan bodykit dan warna hitam pada atap, spion, dan handle pintu.
Harga bekasnya:
Otofriends yang hendak membeli Honda Brio bekas tentu perlu mempertimbangkan kondisi mobil secara detail. Nah, untuk mengetahui kondisi mobil bekas secara menyeluruh, jangan ragu untuk memanfaatkan jasa inspeksi mobil bekas Otospector. Dari laporan hasil inspeksi, Anda akan dapat memperoleh gambaran tentang sebuah mobil bekas secara lengkap.
Menariknya, setiap mobil yang lulus inspeksi Otospector juga bisa mengikuti program mobil bekas bergaransi, yang akan menjamin jika timbul kerusakan pada saat pemakaian nantinya.
Saat memilih, pastikan pula jika Otofriends melakukan tes drive untuk mengetahui performa mobil secara riil agar nantinya tidak merasa kecewa jika mobil ternyata memiliki performa yang lebih buruk.
Bagikan