Uji Emisi Kendaraan adalah isu yang cukup hangat dibicarakan akhir-akhir ini di Ibukota dan sekitarnya. Pasalnya Pemeritah Provinsi DKI Jakarta sudah akan memberlakukan aturan uji emisi dan sanksi tilang bagi kendaraan yang tidak sesuai ketentuan.
Kabar terakhir memang menyebutkan, sanksi tilang yang semula akan diberlakukan mulai 13 November 2021 ternyata ditunda. Penyebabnya karena kendaraan yang melakukan uji emisi masih sedikit. Namun tidak ada salahnya Otofriends mulai mempersiapkan mobilnya untuk uji emisi sebagai persiapan jika aturan ini mulai dijalankan.
Agar Otofriends semakin paham tentang isu uji emisi kendaraan, berikut kita simak 5 faktanya:
Pengujian emisi gas buang kendaraan bermotor dilakukan dengan memasangkan alat pendeteksi gas pada knalpot. Saat pengujian, kondisi mesin harus hidup, namun tanpa menyalakan alat elektronik dalam kendaraan seperti radio, pendingin udara, atau lampu.
Pengujian hanya berlangsung sektiar 5-7 menit. Saat uji berakhir, maka kadar dan kandungan zat pada asap kendaraan akan dicatat.
Dalam uji emisi kendaraan, zat yang dideteksi dari kendaraan adalah Karbon Monoksida, Hidrokarbon, Karbon Dioksida, Oksigen, dan Nitrogen Oksida.
Aturan tentang ambang batas emisi gas buang kendaraan ini secara rinci termaktub dalam Pergub DKI Jakarta Nomor 31 Tahun 2008. Ketentuan batas emisi antara lain:
Ada beragam tempat berlangsungnya uji emisi kendaraan mulai dari tempat tertentu yang disediakan langsung oleh pemerintah, bengkel resmi dan rumahan, hingga kios uji emisi.
Untuk memudahkan masyarakat, pemerintah juga sudah meluncurkan aplikasi e-Uji Emisi yang memuat informasi daftar bengkel yang melaksanakan uji emisi di DKI Jakarta dan sudah terintegrasi.
Data hasil uji emisi ini bisa disimpan di dalam aplikasi ini. Data ini kelak akan berguna untuk pengurusan pajak kendaraan.
Biaya uji emisi kendaraan sangat tergantung pada tarif dari masing-masing penyelenggaran pengujian. Untuk pengujian di bengkel-bengkel resmi atau bengkel umum, rata-rata biayanya adalah Rp150 ribu – Rp170 ribu. Belum termasuk biaya untuk servis kendaraan dan kebutuhan lainnya.
Sementara untuk uji emisi mobil di tempat-tempat tertentu yang diselenggarakan pemerintah, semuanya gratis.
Jika pemilik mobil atau motor tidak menjalani atau tidak lulus uji emisi gas buang, maka terancam sanksi berupa pemberian tarif parkir tertinggi dan tilang.
Hukuman tilang ini mengacu pada Undang-Undang 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 285 dan Pasal 286. Adapun besaran tilang uji emisi maksimal Rp250.000 bagi pengendara sepeda motor dan Rp500.000 bagi pengendara mobil.
Tentu tidak semua mobil bekas yang dibeli dari dealer bisa lulus uji emisi. Hanya mobil bekas yang sudah lulus inspeksi dari jasa inspeksi mobil bekas Otospector dan berasal dari dealer terpercaya yang bisa dipastikan ada dalam kondisi baik. Mobil-mobil seperti ini, tentu tidak akan menemui masalah saat menghadapi uji emisi.
Jika Otofriends menginginkan mobil bekas yang berkualitas dan tidak memiliki kendala, maka dapatkan di apps OTOS – Bursa Mobil Bekas Online dari Otospector. Di aplikasi ini terdapat ribuan mobil bekas yang berasal dari dealer-dealer rekanan terpercaya.
Bagikan