Dalam sebuah kendaraan, fungsi ban tentu amatlah vital. Bukan hanya karena peranti ini menopang seluruh kendaraan. Namun kondisi ban sangat penting karena berhubungan dengan keselamatan berkendara.
Karena itulah penting sekali kita menjaga performa ban agar tetap optimal. Ada beberapa tips yang perlu diperhatikan soal perawatan ban ini:
Jika kendaraan akan diparkir lama, seperti pada saat wabah Covid-19 ini, usahakan untuk selalu mengubah posisi ban minimal sebulan sekali. Sebaiknya hal ini dilakukan dengan mengeluarkan kendaraan dari garasi dan berputar-putar sejenak keliling lingkungan perumahan. Bukan hanya sekadar maju-mundur saja, karena ada kemungkinan posisi ban akan tetap kembali seperti semula.
Jika berbulan-bulan ban berada dalam posisi yang tetap, maka risikonya akan timbul flat spot. Ada permukaan pada ban yang jadi datar karena terus jadi titik tumpu. Akibatnya ban menjadi tidak bulat lagi dan tidak nyaman dikendarai.
Tentu saja kalau mau diganti, harus keempat-empatnya. Dan itu berarti penambahan biaya yang besar.
Idealnya, ban di atas usia tiga tahun harus diganti karena karet mulai kehilangan kelenturannya. Usia tersebut dihitung dari ban sejak diproduksi. Karena itu ketika kita membeli ban, usahakan untuk mendapat ban produksi yang terbaru.
Usia ban bisa dilihat dari tanda produksi pada sisi ban. Ada empat angka yang menunjukkan 2 angka pekan dan 2 angka tahun. Misalnya, 2620, berarti diproduksi pada pekan ke-26 tahun 2020.
Kita bisa mengenali kondisi ban dari getaran yang dirasakan saat mobil berjalan. Caranya, cukup melintas di jalan mulus tanpa lubang dan rasakan apakah ada getaran-getaran tidak biasa. Untuk merasakannya kadang amemang dibutuhkan kepekaan tersendiri.
Kalau ban sudah di-balance namun getaran ternyata masih ada, maka itu artinya kondisi ban sudah tidak layak lagi. Sebaiknya segera diganti daripada menimbulkan kerugian yang lebih besar dan semakin mengurangi kenyamanan Anda berkendara.
Ada kerusakan-kerusakan yang membuat ban harus diganti, tanpa ditawar lagi. Misalnya, ada benjolan karena putusnya kawat halus di dalam ban. Jika kondisi ini yang terjadi, sebenarnya tinggal tunggu waktunya untuk pecah saja. Karena itu waspada jika ban masih dipakai untuk berjalan.
Rusaknya alur ban juga bisa ditandai dengan adanya retak-retak. Retakan juga bisa timbul pada sisi luar. Kondisi ini membuat ban menjadi rawan meletus sewaktu-waktu. Fungsi pencengkeramannya juga sudah kurang optimal.
Berbagai kerusakan fisik ban tetap harus diwaspadai. Apalagi ketika ban masih dipakai dalam kendaraan dan masih berjalan. Hati-hati, segala kerusakan sekecil apapun akan menyebabkan ban tiba-tiba pecah di jalan.
Sekilas persoalannya terkesan sepele, yakni hanya masalah ban. Namun justru dengan masalah tersebut, banyak kecelakaan yang terjadi lantaran ban meletus tiba-tiba di tengah kecepatan tinnggi.
Dengan perawatan yang benar, maka ban dipastikan akan selalu dalam kondisi yang baik dan performanya optimal. Bila kita selalu memperhatikan kondisi ban, maka kita sebenarnya peduli terhadap keselamatan.
Bagikan