Sedan Kurang Diminati Di Indonesia, Mungkin Ini Sebabnya

Februari 17, 2020
By Thomas W
Sedan Kurang Diminati Di Indonesia, Mungkin Ini Sebabnya-otospector

Dibandingkan mobil jenis lain, mobil jenis sedan memang paling sedikit peminatnya di Indonesia. Padahal, di masa lalu, sedan pernah menjadi jenis mobil yang diminati konsumen. Bahkan, setiap merek mengeluarkan tipe-tipe sedan terbaiknya yang kemudian menjadi legenda pada masanya.

Saat ini, mayoritas konsumen otomotif merasa cukup puas dengan mobil jenis MPV atau SUV. Jika berukuran kecil, mereka senang dengan yang mungil seperti hatchback. Sedan seolah semakin terlupakan.

Berikut ada beberapa alasan yang mungkin menjadi latar belakangnya:

#1: Kebutuhan masyarakat lebih pada mobil keluarga

Beli Mobil Bekas Akhir Tahun - Keluarga

Suasana guyub dan akrab di dalam keluarga Indonesia, rupanya turut mempengaruhi pilihan kendaraan. Semangatnya, cukup dengan satu kendaraan, diharapkan seluruh keluarga dapat terakomodir di dalamnya. Tak heran jika pilihan jatuh kepada mobil-mobil berkapasitas besar, hingga 6-7 penumpang. Sementara sedan maksimal hanya 4 orang.

Kenyataan ini bahkan membuat hampir semua merek mencoba mengeluarkan varian MPV-nya. Atau setidaknya yang mampu menampung lebih banyak orang. Bahkan sekelas Mercedes Benz sekalipun. Meski tidak semuanya berhasil, tapi setidaknya pasar di level ini memang terbukti benar-benar besar.

Beberapa jenis mobil juga mencoba memaksakan diri dengan mengeluarkan kendaraan yang didesain 7 seater. Meski sebenarnya desain untuk ruang di baris ketiga, tidak layak untuk ditempati orang dewasa. Hanya sebatas ruang untuk anak-anak, itu pun balita. Namun mungkin produsen berpikir, tindakan ini cukup untuk menarik minat konsumen.  

#2: Kondisi jalan tidak memungkinkan

Penyebab Ban Rusak 1

Pada umumnya kondisi jalan raya di Indonesia kurang ramah terhadap mobil sedan yang rata-rata ground cleareance-nya rendah. Selain banyak lubang-lubang akibat jalanan yang rusak, terkadang ada juga hambatan berupa “polisi tidur” yang tidak sesuai standar.

Kondisi itu membuat pemilik kendaraan menjadi selalu was-was dan ekstra hati-hati dalam mengemudi. Namun pilihan yang masuk akal adalah memilih kendaraan dengan ground clereance tinggi.

Selain dirasakan lebih aman, dalam hal stabilitas di jalan yang buruk, mobil dengan desain seperti ini relatif bisa mendatangkan perasaan nyaman tersendiri. Ground cleareance yang tinggi juga dianggap dapat meminimalkan kerusakan, terutama pada bodi akibat dari benturan atau hantaman batu-batu kecil di jalan yang tidak rata.

Baca juga: Ini Dia Rekomendasi Sedan Di Bawah Rp100 Juta. Masih Oke Buat Gaul!

#3: Pajak dinilai tinggi

Mobil Bekas Curian - STNK

Di masa lalu, pajak kendaraan dinilai dari ruangan mesin, penumpang, dan bagasi. Akan tetapi akibatnya, perhitungan tersebut ternyata tidak menguntungkan bagi sedan, lantaran mobil jenis ini masuk ke dalam kategori mobil mewah.

Padahal kata “mewah” ini sendiri layak diperdebatkan, mengingat tidak semua sedan terasa mewah. Karena kemewahan tidak ditentukan dari jenisnya. Sayangnya, pengkategorian tersebut telanjur membuat pajak sedan tinggi.

Belakangan sebenarnya mulai ada penyesuaian skema Pajak Penjualan atas Barang Mewah ( PPnBM). Besaran pengenaan PPnBM tak lagi dihitung berdasarkan ukuran mesin dan bentuk kendaraan melainkan gas buang atau emisi, konsumsi bahan bakar, serta pilihan mesin di bawah 1.500 cc, 1.500 cc – 3.000 cc, dan 3.000 cc ke atas. 

Meski aturan ini akhirnya membuat keringanan pada sedan-sedan jenis tertentu, namun rupanya kesan mewah masih sulit lepas dari sedan.  

#4: Jalan sering banjir

Mobil Menerjang Banjir

Ancaman yang mungkin dianggap lucu tapi benar-benar nyata adalah banjir. Kondisi jalanan pada musim-musim tertentu di mana terdapat banyak genangan air, membuat sedan menjadi sangat tidak fleksibel. Mereka membutuhkan kendaraan yang mampu menembus kondisi alam apapun, di saat-saat yang tidak terduga.

Di beberapa wilayah di Indonesia, banjir bisa datang tanpa bisa diduga-duga. Bahkan di Ibukota sekalipun. Terutama pada saat musim hujan. Padahal, sedan adalah kendaraan yang tidak mungkin melintasi daerah genangan air. Pemilik kendaraan jadi berpikir dua kali untuk meminangnya.

#5: Tidak bisa membawa banyak barang  

Mobil Keluarga 2

Jika dibandingkan ruang bagasi SUV atau MPV, kapasitas penyimpanan bagasi sedan memang cukup terbatas. Rupanya kenyataan ini mempengaruhi pilihan dari konsumen yang butuh ruang lebih luas. Bahkan jika dibandingkan dengan hatchback tipe-tipe tertentu, bagasi sedan ternyata juga masih dianggap terbatas.

Di masayarakat Indonesia, juga ada kebutuhan agar mobil bisa difungsikan secara fleksibel untuk mengangkut barang yang tidak terlalu besar. Seperti misalnya kursi, almari, atau meja tulis. Tentu saja untuk kebutuhan seperti ini, sedan tidak mampu mengakomodasinya.

Situasinya berbeda dengan  mobil jenis lain yang mempunyai fleksibilitas tinggi. Dengan cukup melipat kursi baris kedua dan ketiga, membuat mobil mereka seperti layaknya kendaraan niaga. Tentu saja hal ini semakin membuat konsumen berpaling dari sedan.

Baca juga: Sebelum Beli Mobil Bekas, Cek Dulu Berapa Ya Umur Mobil Layak Pakai?

Dibandingkan mobil-mobil jenis lain, tentu saja penawaran mobil sedan bekas di pasaran juga tidaklah banyak. Meski begitu, peminat sedan umumnya berasal dari penggemar yang fanatik dan loyal. Mereka tetap mencari mobil-mobil dengan kondisi terbaik.

Jika Anda termasuk salah satu peminat sedan dengan budget terbatas, percayakan saja pengecekan mobil Anda pada jasa inspeksi mobil bekas. Hasilnya dapat dipercaya dan memberi kepuasan.   

Bagikan

Baca Artikel Lainnya

Baca Artikel Lainnya

Ilmu Rahasia Biar Jual Mobil Cepat Laku

Agustus 06, 2024
Jika kamu ingin jual mobil dan ingin cepat laku itu lumayan mudah, kamu hanya perlu memperhatikan mesin mobil kamu sampai ke dokumennya. Apa lagi di era sekarang ini banyak orang yang menjual mobilnya untuk ditukar tambah dengan mobil bekas atau dengan mobil yang baru.  Atau juga ada yang menjual mobilnya langsung ke perorangan, namun ada
Baca Lebih Lanjut

Perbandingan GIIAS 2023 dan GIIAS 2024, Lebih Seru Mana?

Agustus 05, 2024
Gaikindo Indonesia Internasional Auto Show GIIAS 2024 telah berakhir 28 Juli 2024 lalu. Boleh dibilang, inilah ajang pesta dunia otomotif terbesar di Indonesia yang sekaligus menjadi barometer kondisi industri otomotif nasional.  Pameran yang berlangsung 10 hari (18 Juli – 28 Juli) ini ternyata mencatat berbagai kemajuan. Setidaknya jika dibandingkan dengan penyelenggaraan setahun sebelumnya atau GIIAS
Baca Lebih Lanjut

Nih, Info Lengkap Pemutihan Pajak di Tangerang Tahun 2024

Agustus 02, 2024
Buat Otofriends yang tinggal di wilayah Tangerang, Banten, apakah sudah tahu ada program Pemutihan Pajak Tangerang 2024? Tentu saja ini kesempatan bagus buat Otofriends dan para pemilik kendaraan untuk menyelesaikan kewajiban pajak kendaraannya agar lebih ringan. Apalagi, kalau sebelumnya ada tunggakan pajak yang disertai denda.  Program pemutihan pajak akan menghapus denda atas tunggakan pajak kendaraan.
Baca Lebih Lanjut