OtoFriends, tahukah Anda bahwa mobil dengan kondisi ban rusak sangat berbahaya untuk dikendarai? Tak hanya dapat meletus tiba-tiba, ban yang gundul atau rusak bisa menyebabkan kecelakaan! Berhati-hatilah dan pelajari penyebab ban rusak berikut ini.
Kebiasaan Anda memacu kendaraan di jalan ternyata bisa berpengaruh pada kondisi ban lho, OtoFriends. Anda yang suka mengebut dan kerap menghantam jalan berlubang harus mulai merubah kebiasaan. Hal ini bisa membuat ban cepat aus, tak rata, bahkan sobek.
Ada 3 tips mengemudi mobil untuk menghindari penyebab ban rusak, yaitu:
Saat tengah berkendara perhatikanlah kondisi jalan di sekitar. Jangan sampai Anda terus tancap gas dan tak bisa mengontrol mobil saat dihadapkan pada jalan berlubang. Mobil yang masuk ke lubang jalan terus-menerus berpotensi cepat rusak!
Saat mobil menghantam lubang, kemungkinan besar setir akan bergoyang mengikuti arah hantaman ban. Redam pergerakan tersebut dengan memegang setir sekuat mungkin. Ban pun akan berada pada kondisi stabil sehingga kerusakan pada ban dan komponen lain bisa diminimalisir.
Kadang kala orang refleks menginjak rem ketika mobil masuk ke dalam lubang. Padahal, hal itu sebenarnya tidak baik untuk dilakukan. Hal ini malah bisa merusak ban serta velg karena terkena benturan lebih kuat dengan tepian lubang.
Terkadang orang ingin mobil miliknya tampak lebih keren dengan mengganti velg bawaan. Nah, saat Anda akan melakukan hal serupa, penting untuk memerhatikan ukuran velg yang pas dengan ban. Bila tidak, kemungkinan besar hal ini bisa merusak ban seiring berjalannya waktu.
Melansir otomotif.kompas.com, ukuran velg yang tak pas dengan ban menyebabkan kerja dinding ban jadi lebih berat. Alasannya, karena hal ini membuat sudut dinding ban jadi menyempit. Ujung-ujungnya, ban jadi benjol alias tak rata dan mudah pecah.
Tak sedikit orang yang menganggap sepele soal tekanan angin ban. Di balik itu, tekanan angin yang tak pas bisa berefek buruk pada kondisi ban mobil. Inilah salah satu penyebab ban rusak yang perlu diwaspadai.
Ketika tekanan angin dalam ban terlalu banyak, daya cengkraman rem jadi berkurang. Saat rem diinjak, mobil dapat tergelincir apalagi di medan jalan yang licin akibat hujan atau oli. Sangat berbahaya bukan?
Sementara itu, apabila tekanan angin ban kurang, serat baja dalam ban bisa mudah putus. Hal ini kemudian membuat ban jadi mudah meletus. Tak hanya itu, dinding ban jadi dipaksa bekerja lebih berat sehingga dapat melentur secara berlebihan.
OtoFriends, sebelumnya OtoSpector sudah pernah membahas mengenai waktu terbaik untuk mengganti ban mobil. Salah satu waktu yang pas ialah ketika odometer mobil telah menunjukkan angka 40 ribu kilometer. Bila pemakaian wajar mobil adalah 15 ribu kilometer per tahun, berarti diperkirakan ban harus diganti setiap 3 tahun sekali.
Biarpun dalam kurun waktu tersebut ban masih tampak bagus, Anda tetap disarankan untuk mengganti ban. Pasalnya, jika usia ban sudah mencapai 10 tahun, fleksibilitas karet ban dan ban akan cenderung mengeras. Ban pun jadi lebih mudah pecah.
Selalu berhati-hati dalam berkendara dan jangan lupa untuk merawat mobil kesayangan Anda. Pastikan untuk selalu melakukan pengecekan sebelum membeli mobil bekas idaman ya!
Jangan ragu untuk menggunakan jasa inspeksi independen terpercaya dari otospector.co.id.
Bagikan