Mengganti ban mobil merupakan salah satu perawatan yang tidak boleh dilupakan. Sering diabaikan, padahal jika ban rusak atau kondisinya abnormal, sangat membahayakan dalam berkendara dan bagian lain dari mobil bisa terkena dampaknya.
Kira-kira, kapan hal ini harus Anda lakukan ya? Berikut ulasan lengkapnya dari tim OtoSpector.
Teman OtoSpector, jalan raya zaman now sungguh tidak bisa diprediksi. Banyak sekali orang usil yang menebar paku di jalanan agar ban kendaraan orang bocor. Hal ini pun sulit untuk dihindari, apalagi Anda yang mengendarai mobil.
Bila ban mobil Anda sudah sering kempes dan bolak-balik ditambal, lebih baik lakukanlah penggantian. Kondisi demikian membuat kekuatan ban untuk menahan beban semakin berkurang. Bukan hanya menghabiskan banyak uang, mobil pun bisa celaka bila hal ini dibiarkan terus-menerus.
Tinggal di wilayah yang panas ternyata dapat membuat permukaan ban pecah-pecah alias retak. Sebenarnya kondisi ini dapat dihindari apabila ban kerap diberi cairan khusus dan dicuci. Sayangnya banyak yang tidak sadar hingga akhirnya ban rusak.
Bila hal ini terjadi, solusinya adalah dengan ganti ban mobil sesegera mungkin. Setelah diganti, jangan lupa untuk merawatnya agar kondisi ban tetap lentur. Selain itu, sebisa mungkin jangan membiarkan mobil terus-menerus terpapar sinar matahari.
Satu hal lagi mengenai jalanan di kota-kota Indonesia, banyak yang berlubang! Hal ini kadang tak bisa dihindari oleh pengendara dan malah kerap “dihajar” dalam kecepatan tinggi. Kebiasaan seperti itu pun dapat membuat ban mobil rusak dan menggelembung alias benjol.
Kondisi benjol ini diakibatkan oleh putusnya kawat yang terjalin di dalam ban. Ban yang terus dibiarkan seperti ini berpotensi mengalami pecah dan membahayakan Anda sebagai pengendara. Maka itu, bila hal ini terjadi segeralah ganti ban mobil Anda.
Ganti ban mobil wajib dilakukan bila permukaannya telah semakin menipis. Kondisi seperti ini bisa Anda ketahui dengan mudah tanpa harus melakukan pengecekan ke tukang tambal ban atau bengkel. Anda cukup mengecek indikator tread wear indicator (TWI) yang tersedia pada setiap unit ban.
Apa itu TWI? TWI merupakan penunjuk batas wajar keausan sebuah ban yang tertera di permukaannya. Ada pabrikan yang menuliskan indikator tersebut berupa tulisan “TWI” ada pula yang menggunakan simbol khusus seperti segitiga atau persegi.
Nah, bila permukaan ban sudah menyamai posisi indikator TWI, itulah waktunya untuk melakukan ganti ban mobil.
Salah satu acuan yang sering digunakan mengenai kapan sebaiknya ganti ban mobil adalah dengan melihat jarak tempuh mobil itu sendiri. Angka odometer yang sering digunakan adalah di 40 ribu kilometer. Jika kita anggap pemakaian wajar mobil adalah 15 ribu kilometer per tahun, berarti diperkirakan ban harus diganti setiap 3 tahun sekali.
Dilansir dari situs michelinman.com, saat melakukan penggantian ban, Anda juga perhatikan usia ban tersebut. Meskipun dalam kondisi baru dan bagus, jika usia ban sudah mencapai 10 tahun, ban bisa dibilang sudah kadaluarsa. Kenapa? Seiring waktu, kondisi lingkungan tempat penyimpanan ban akan mempengaruhi fleksibilitas karet ban dan ban akan cenderung mengeras.
Bagikan