Pemilik mobil harus benar-benar memperhatikan tanda-tanda power steering rusak, agar tidak kebablasan.
Mengapa? Karena akibat dari kerusakan pada power steering, bukan tidak mungkin akan merembet ke kerusakan komponen-komponen lain, menyebabkan mesin dan transmisi bekerja lebih keras, bahkan konsumsi BBM bakal tidak efisien.
Dari sisi pengemudi sendiri, kerusakan power steering juga akan membuat berkendara jadi kurang nyaman. Pengendalian kendaraan jadi sulit. Akibatnya, dalam situasi darurat, bisa mengancam keselamatan.
Apa saja tanda-tanda power steering rusak yang bisa kita cek? Mari kita lihat satu per satu:
Sumber: Kompas.com
Setir yang terasa berat merupakan gejala paling umum ketika power steering bermasalah. Pengemudi harus pakai tenaga lebih untuk menggerakkan setir, terutama pada saat parkir atau berbelok.
Ada beberapa penyebabnya. Mulai dari oli power steering yang berkurang, pompa power steering yang lemah, sampai pada masalah belt yang sudah longgar.
Dari sekian penyebab, yang paling sering adalah kurangnya oli atau minyak di tabung reservoir dari power steering. Gara-gara cairan kurang, timbul gesekan berlebih di antara komponen sehingga menyebabkan setir terasa seperti menolak saat diputar.
Cairan juga bisa berkurang karena kebocoran. Bisa selang yang bocor maupun komponen lain. Gara-gara bocor, tekanan hidrolik yang berfungsi meringankan pergerakan setir tidak bekerja optimal.
Sumber: Medcom
Munculnya bunyi disebabkan berkurangnya cairan atau oli power steering. Bisa karena volumenya berkurang, kualitas sudah tidak bagus, atau malah ada kebocoran.
Bunyi biasanya muncul saat setir dibelokkan pada kecepatan rendah. Misalnya saat parkir atau berbelok perlahan.
Kalau kerusakan sudah parah, bisa juga muncul bunyi decitan. Bunyi ini sekaligus tanda ada komponen yang tidak berfungsi atau ada kebocoran.
Sumber: Wuling.id
Kalau Otofriends menemukan jejak cairan di lantai, berwarna merah muda atau cokelat kemerahan, bisa jadi asalnya dari sistem power steering. Tepatnya oli atau minyak power steering
Kalau ada kebocoran, biasanya performa power steering juga berkurang. Bahkan setir bisa menjadi sulit dikendalikan.
Bocor bisa disebabkan karena kerusakan seal, selang bocor, masalah pada steering rack, kerusakan pada pompa, atau klem selang yang kendor.
Sumber: Mercedes-Benz Personenwagen
Biasanaya getaran muncul dan bisa dirasakan, pada saat setir diputar.
Penyebab getaran bisa karena pompa power steering tidak bekerja optimal. Bisa juga karena ada udara yang terjebak dalam sistem.
Ada juga getaran yang timbul karena komponen yang aus atau kerusakan pada bagian peredam sistem setir.
Setir yang bergetar membuat mengemudi jadi tidak nyaman. Kestabilan kendaraan juga ikut terganggu.
Sumber: Tribunnews.com
Gejala ini juga gampang dikenali. Yaitu ketika setir diputar, tetapi setir tidak mau kembali ke posisi semula.
Kondisi ini biasanya disebabkan komponen yang aus. Bisa juga karena ada masalah pada steering rack.
Tetapi Otofriends juga harus tahu, penyebabnya tidak melulu power steering. Bisa juga karena kaki-kaki yang sudah rusak, spooring dan balancing yang tidak sempurna, perubahan sudut caster roda, atau tekanan angin ban yang kurang. Karena itu penting untuk memastikannya.
Sejauh ini, faktanya mobil dengan penggerak roda depan (FWD) memang sering bermasalah dengan kaki-kaki, dibandingkan berpenggerak roda belakang (RWD).
Pada mobil FWD, roda depan punya dua fungsi sekaligus, yaitu mengendalikan arah (stir) dan juga menggerakkan mobil. Akibatnya komponen kaki-kaki di bagian depan bekerja lebih keras dan lebih cepat aus dibandingkan dengan mobil berjenis RWD.
Kalau Otofriends ingin memastikan mobil bekas pilihan punya kaki-kaki yang baik, maka gunakan saja jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Melalui inspeksi mobil secara cermat, sebuah mobil bekas dapat diketahui riwayat pemeliharaannya. Dengan kinerja yang baik, maka performanya juga bisa maksimal.
Bagikan