Top Banget! Ini Mobil Bekas Jakarta Di Bawah 50 Juta

Mobil bekas Jakarta di bawah 50 juta apa saja sih? Bikin penasaran aja.

Soalnya di zaman perekonomian yang sedang kurang baik seperti hari ini, mobil-mobil dengan harga ekonomis, bakal diserbu oleh konsumen. Maklum, beli mobil baru, tidak ada modalnya.

Tetapi jangan asal pilih mobil bekas ya, Otofriends! Sebaiknya, sebelum dibeli, diteliti kondisinya pakai jasa inspeksi mobil bekas, seperti Otospector.

Nah, apa saja rekomendasi mobil bekas Jakarta di bawah 50 juta? Yuk, kita gelar:

#1: Kijang Super

Sumber: Youtube

Dengan penjualan mencapai 500.000 unit, Kijang Super sampai hari ini tercatat sebagai generasi Kijang paling laris. Dengan populasi besasr, perawatan mobil ini jadi semakin mudah, spare part tidak ada masalah.

Sepuluh tahun dipasarkan (1987-1997), generasi ketiga Kijang ini terbagi menjadi dua tipe; Kijang Super (1987-1991) lalu diteruskan Grand Extra (1992-1997).

Dengan anggaran di bawah Rp50 jutaan, pilihan terbaik adalah Grand Extra produksi tahun-tahun terakhir yaitu, 1996-1997. Ini generasi terakhir sebelum masuk era Kijang kapsul.

Dibanding pendahulunya, Grand Extra unggul pada bodi karena dibentuk dengan mesin press dan las titik. Bodi jadi bebas dempul, bobot lebih ringan. Artinya, konsumsi BBM juga lebih efisien.   

Meski masih pakai mesin 5K 1.500 cc, tetapi tenaga didongkrak menjadi 72 Ps dan torsi 120 Nm.

Secara umum, variannya adalah Kijang Grand Extra, Kijang Deluxe, dan Kijang Standar. Belakangan Deluxe di-upgrade manjadi Kijang G. Masing-masing varian tersedia dalam versi sasis panjang dan sasis pendek.

Sejak 1995, mulai hadir mesin tipe 7K 1.800 cc (tenaga 80 Hp/ torsi 139 Nm). Varian yang tersedia Grand Extra 1.8 (LGX dan SGX), Kijang G 1.8 (LSX-G dan SSX-G), Kijang Deluxe 1.8 (LSX dan SSX), serta Kijang Standard (LX dan SX).

Soal fitur memang masih tetap sederhana. Namun Kijang tetap laris karena keunggulan-keunggulannya. Terutama kabin yang luas, sasis kuat berkat ladder frame, dan kemudahan perawatannya.

#2: Hyundai Trajet

Sumber: Cintamobil

Para penggemar fanatiknya bilang, kalau kenyamanan MPV ini hanya bisa dikalahkan Toyota Innova. Apa benar?

Bisa jadi itu bukan bualan. Dari sisi dimensi bodinya, Trajet ternyata lebih unggul dari MPV produksi Toyota itu. Dengan panjang 4.965 mm, lebar 1.840 mm, dan jarak sumbu roda 2.830 mm; kabin Trajet jelas lebih lapang.

Mesinnya juga cukup mumpungi menggendong bodinya yang bongsor. Yaitu mesin bensin tipe V6 2.600 cc, dengan tenaga  170 Hp dan torsi 245 Nm.

Jelas dengan mesin seperti itu, konsumsi BBM-nya tidak bisa terlalu irit. Tetapi kompensasinya pada kenyamanan penumpang.

Masuk pertama kali ke Indonesia pada tahun 2000, Trajet awalnya diimpor CBU. Baru pada 2003, Trajet mulai dirakit lokal. Tetapi anehnya, spare part juga tidak banyak didapati.

Dengan dana Rp50 jutaan, Otofriends bisa melirik Hyundai Trajet dari tahun awal sampai 2004.

Baca juga: Catat Nih, Ada 7 Mobil Bekas 50 Jutaan Buat Warga Depok

#3: Suzuki Carry Futura

Sumber: Oto.com

Generasi keempat Suzuki Carry ini diperkenalkan pada 1991 dengan nama beken, Futura. Siapa sangka, perjalanan minibus ini ternyata sangat panjang, sampai 30 tahun.

Futura awalnya dijual dengan dua versi kubikasi mesin yaitu 1.300 cc dan 1.600 cc. Namun pada 2005, versi 1.600 cc turun jadi 1.500 cc, gara-gara ketentuan pajak barang mewah.

Tetapi positifnya, perubahan itu juga menandai pemakaian sistem injeksi. Efisiensi BBM jadi semakin baik.

Dengan anggaran Rp50 jutaan, Otofriends bisa memilih Futura tahun produksi 2005-2007. Tentu saja, varian 1.500 cc bisa jadi pilihan utama.

Yang melegenda pada Futura adalah mesinnya. Buktinya bisa dilihat pada armada angkutan umum di seluruh Indonesia. Perawatan mudah dan bandel. Cuma boros oli saja.

Awalnya Futura punya dua varian utama; GRV dan DRV. Tetapi memasauki era injeksi, khusus di mesin 1.500 cc ada tambahan dua varian; DX dan GX.

Sebagai tipe tertinggi, tipe GX, punya fitur AC double blower, radio tape, velg alloy dan jok baris ketiga yang menghadap depan.

#4:  Toyota Corona Absolute

Sumber: Marketplaces Indonesia

Desainnya yang tampak mewah dan elegan, membuat Corona Absolute sempat jadi pilihan mobil dinasnya para pejabat sipil dan militer di Indonesia. Terutama pada dekade 1990-an. 

Corona memang baru hadir kembali pada 1992, setelah sempat berhenti dipasarkan pada 1988. Tetapi rupanya penjualannya juga tak lama, sampai 1998 saja. Toyota kemudian lebih fokus mengembangkan Camry.  

Generasi kesembilan dari Corona ini punya dua pilihan kubikasi mesin 4A 1.600 cc (tenaga 113 Hp/torsi 137 Nm) dan 3S 2.000 cc (tenaga 126 Hp/torsi 177 Nm). Dengan akselerasi yang tidak mengecewakan, konsumsi BBM untuk 1.600 cc mencapai rata-rata 11 km/liter – 14 km/liter.

Corona terlihat mewah dan modern berkat desain bodi yang sudah membulat. Fitur-fitur juga cukup berkelas seperti tilt headrest, pengatur AC model tombol, 6 CD changer, dan tweeter.

Dengan anggaran di bawah Rp50 jutaan, pilihan terbaik adalah Corona Absolute tahun-tahun terakhir, yaitu 1997-1998.

#5: Suzuki Baleno

Sumber: Moladin

Suzuki Baleno mulai masuk ke Indonesia, tak lama setelah diperkenalkan secara global pada 1995.

Sosoknya yang menawan, dengan suspensi empuk, dan konsumsi BBM yang irit; sedan ini langsung mendapat perhatian tersendiri.

Pada generasi awal, mesinnya 4 silinder 1.600 cc SOHC 16 katup (tenaga 118 dk /torsi 144 Nm). Transmisi masih manual, tetapi performanya cukup baik untuk pemakaian di perkotaan.

Transmisi otomatis baru hadir pada model facelift pertama yang muncul tahun 2000. Model facelift yang dikenal sebagai Baleno Milenium, kubikasi mesinnya malah turun jadi 1.500 cc.

Fitur-fiturnya tidak terlalu istimewa. Hanya tercatat setirnya yang sudah sejak awal sudah bisa dinaik-turunkan (tilt steering).

Di panel pintu pengemudi ada tombol power window dan central lock. Jok depan model sporty (semi-bucket seat), kedua jok belakang bisa dibuka, dan semua jok sudah ada safety belt.

Dengan anggaran Rp50 jutaan, Otofriends bisa memilih Baleno tahun produksi 1998 – 2000.

#6: Karimun Estilo

Sumber: Suzuki Indomobil Sales

Kalau Otofriends tertarik mengangkat mobil yang konsumsi BBM-nya super irit, jawabannya pasti Karimun Estilo.

Penerus dari Karimun kotak yang pertama kali diluncurkan pada 2007 ini, dalam pengetesan stop & go di perkotaan saja bisa mencapai 13,7 km/liter. Kombinasi kota dan jalan tol, naik lagi sampai 19,2 km/liter.

Catatan itu semakin bagus, ketika Estilo pada 2009, mengubah mesinnya dari 1.100 cc 4 silinder, jadi 1.000 cc 3 silinder. Dalam kota bisa sampai 15 km/liter dan kombinasi kota dan jalan tol sampai 20 km/liter.

Dibanding pendahulunya, bodi Estilo cenderung membulat. Dimensi juga lebih kecil dan ada unsur mengutamakan estetika, dibanding Karimun kotak yang terasa sangat lega.

Tentu Estilo unggul dari sisi teknologi. Sistem pembakaran sudah injeksi. Fitur-fitur juga lebih modern seperti power windows, AC lebih dingin, sistem audio terbaru, dan pengereman ABS.

Dengan dana Rp50 jutaan, Otofriends bisa memilih Karimun Estilo tahun 2007-2008. Semua transmisi manual.

#7: Daihatsu Taruna

Sumber: Olx

Rekomendasi terakhir dalam daftar mobil bekas Jakarta di bawah 50 juta adalah Daihatsu Taruna.

Taruna lahir pada zaman orang belum akrab dengan segmen low SUV. Maka tak salah kalau saat mobil ini mulai dipasarkan pada 1999, dianggap sebagai pelopornya.

Mobil yang menjadi cikal bakal Daihatsu Terios ini ternyata tidak mengecewakan. Andal sebagai mobil keluarga dan performa cukup baik saat harus beraksi di dataran tinggi.

Daya tampung kabinnya jadi poin plus karena dapat menampung 7 penumpang. Tetapi dengan catatan, untuk varian bersasis pendek, baris ketiga hanya cukup untuk anak-anak.

Secara umum ada dua varian Taruna yaitu sasis pendek (C-series) dan sasis panjang (F-series). Kubikasi mesinnya juga awalnya tersedia 1.600 cc, kemudian pada tahun terakhir turun jadi 1.500 cc. Semua pakai sistem injeksi.

Fitur pada varian tertinggi, sudah dilengkapi velg alloy, tape, side body moulding, serta electric window.

Dengan anggaran Rp50 jutaan, Otofriends bisa memilih Taruna generasi awal yaitu tahun 1999-2000.

Baca juga: Tak Disangka, Ternyata Ini Penyebab Ban Mobil Benjol

Apakah mobil bekas tangan pertama kondisinya selalu terawat?

Pada umumnya orang beranggapan, mobil bekas tangan pertama akan selalu terawat, karena didasarkan pada logika bahwa pemegang mobil itu selama beberapa tahun hanya satu pemilik saja.

Orang berpikir, setidak-tidaknya pemilik tersebut lebih peduli kepada mobilnya, sehingga mobil bisa bertahan selama bertahun-tahun di tangannya.

Pada kenyataannya tidak selalu begitu. Mobil yang terawat tidak tergantung pada berapa orang yang sudah memiliki. Tetapi apakah dari setiap pemilik itu merawat dengan benar.

Salah satu cara untuk mengetahui apakah mobil bekas telah mendapat perawatan semestinya, yaitu dengan inspeksi mobil bekas. Cara ini selain mudah, biayanya juga relatif tidak mahal. Tetapi hasilnya maksimal.