Seakan sudah menjadi semacam tradisi jika pada saat menjelang Idul Fitri, sebagian besar masyarakat melakukan acara pulang kampung atau istilahnya mudik. Tradisi yang dilakukan massal ini setidaknya berlangsung setahun sekali, di samping ada juga musim liburan besar lain yakni saat akhir tahun.
Selain menggunakan jalur transportasi umum, ritual kembali ke kampung halaman ini juga didominasi kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor. Tak heran kalau hari-hari menjelang hari raya, volume lalu lintas di jalur mudik terasa padat oleh kendaraan. Kepadatan bahkan terjadi di jalan tol yang semestinya bebas hambatan.
Nah, menjelang Idul Fitri yang akan berlangsung tidak lama lagi, apa saja info paling aktual yang bisa Otofriends ketahui seputar arus mudik dan padatnya volume kendaraaan:
Pada mudik lebaran pada 2023 diprediksi terjadi peningkatan kepadatan kendaraan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Faktornya karena tahun lalu masih dalam masa pandemi dan pemberlakuan PPKM, sementara sekarang sudah relatif reda.
Menurut keterangan pihak PT. Jasa Marga (Persero) Tbk selaku pengelola jalan tol, prediksi volume lalu lintas saat arus mudik melalui 4 Gerbang Tol Utama diperkirakan mencapai sebesar 2,21 juta kendaraan.
Jumlah kendaraan yang melalui gerbang tol gt tersebut naik 2,8 persen bila dibandingkan dengan musim mudik Lebaran pada April 2022 yakni 2,15 juta. Begitu juga naik 8,44 persen terhadap Lebaran 2019 yakni 2,04 juta.
Untuk arus balik, diprediksi terjadi H1 hingga H+10 melalui 4 Gerbang Tol Utama. Besarnya adalah 2,32 juta kendaraan. Angka itu naik 1,4 persen terhadap Lebaran 2022 sebanyak 2,29 juta kendaraan atau naik 5,4 persen terhadap Lebaran 2019 sebanyak 2,19 juta kendaraan yang menuju arah Jakarta.
Untuk mendukung penyelenggaraan angkutan lebaran 2023, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementrian PUPR dan Jasa Marga akan mengoperasikan 58 Rest Area pada kedua ruas jalur tol sebagai tempat istirahat dan pelayanan bagi para pemudik. Kondisi ini terjadi di semua wilayah, baik Jawa Barat, Jawa Tengah, mupun Jawa Timur.
Di satu sisi, keberadaan rest area sangat membantu para pemudik dalam memulihkan kondisi setelah perjalanan panjang. Namun di sisi lain, faktanya rest area juga merupakan sumber kepadatan, terutama pada puncak arus mudik.
Mengingat banyaknya potensi kepadatan yang akan terjadi, maka sangat mungkin terjadi rekayasa lalu lintas di sejumlah titik. Karena itulah di lapangan bisa terjadi diskresi kepolisian untuk memperlancar perjalanan para pemudik, seperti yang sering dikemukakan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Karena memang sudah sempat dipergunakan oleh pemilik lama, namun maka mobil bekas tentu saja kondisinya tidak sesempurna mobil baru. Namun jangan menjadi masalah asalkan pembeli bisa memastikan komponen mana saja yang harus mendapat perhatian atau bahkan pergantian.
Untuk mengetahui kondisi mobil secara menyeluruh, gunakan jasa inspeksi mobil bekas Otospector, sebelum Otofriends memutuskan untuk membeli mobil bekas.
Dari pemeriksaan mendetail, Otofrends akan mendapat gambaran lengkap tentang mobil dan kendala apa yang mungkin akan terjadi saat pemakaian nantinya.
Bagikan