Download Aplikasi OTOS
Install

Rajin Cek Tekanan Ban Mobil Bikin Kita Selamat, Ini Tipsnya

Desember 16, 2020
By Thomas W
Rajin Cek Tekanan Ban Mobil Bikin Kita Selamat, Ini Tipsnya-otospector

Salah satu yang sering terlupakan saat kita akan berkendara adalah mengecek tekanan ban mobil. Surat-surat penting, dompet, HP, sampai bekal makanan selalu bisa diingat. Namun urusan tekanan angin ban kadang malah sering terlewat.

Padahal tekanan ban adalah salah satu faktor keselamatan dalam berkendara. Karena  faktanya, seperti diungkap Komite Nasional Keselamatan Transportasi, 80 persen kecelakaan di jalan tol adalah akibat ban pecah saat mobil melaju.

Selain karena faktor usia ban dan perawatannya, ban pecah juga bisa diakibatkan karena unsur tekanan ban.  

Agar kepedulian terhadap tekanan ban meningkat, mari kita simak beberapa tips berkenaan dengan perawatan ban kendaraan, terutama tekanan anginnya:

#1: Selalu Tahu Kondisi Tekanannya

Rajin Cek Tekanan Ban Mobil Bikin Kita Selamat, Ini Tipsnya

Sebelum menggunakan mobil, tentu Otofriends mutlak harus tahu tekanan ideal ban yang dipakai. Biasanya, angka standarnya tercantum pada stiker di pintu sisi pengemudi.

Untuk mengetahui kondisi tekanan, sebaiknya lakukan pengecekan minimal seminggu sekali menggunakan alat pengecek tekanan angin (tire pressure gauge) agar hasilnya akurat. Jadi bukan sekadar memukul-mukul ban dengan perasaan saja.

Sejauh tidak ada perubahan menyangkut bobot kendaraan, distribusi bobot kendaraan, dan setting-an pada suspensi kendaraan; maka angka tekanan angin tidak berubah. Namun jika ada satu saja dari ketiga faktor tadi yang berubah, maka tekanan harus disesuaikan lagi.

Contohnya ketika kendaraan mendapat tambahan penumpang atau barang. Tekanan angin pada mobil berpenumpang 1-2 orang tentu berbeda jika diiisi full dengan bagasi penuh. Tambahkan tekanan 2-3 psi dari angka standar jika mobil akan dimuati pada kapasitas maksimalnya.

Baca juga: Ban Perlu Dirawat, Berikut Beberapa Tipsnya

#2:  Tahu Waktunya Menambah Tekanan

Rajin Cek Tekanan Ban Mobil Bikin Kita Selamat, Ini Tipsnya

Penambahan tekanan ban mobil sebaiknya dilakukan saat ban masih dingin. Artinya, belum berjalan terlalu jauh dan bukan habis diparkir siang hari.

Suhu udara di sekitar ban, termasuk sentuhannya dengan aspal, dapat membuat udara di dalam ban memuai. Sehingga jika dilakukan penambahan tekanan, hasilnya tidak akurat. Mungkin saat ditambahkan, terasa sudah pas. Namun ketika suhu ban sudah dingin, akan berkurang.

Dibandingkan angin biasa, penggunaan Nitrogen untuk mengisi ban membuat tekanan relatif lebih stabil.

Namun perlu diketahui bahwa Nitrogen baru akan berfungsi baik jika kadarnya di atas 96 persen. Karena itu, Nitrogen tidak bisa dicampur dengan udara biasa atau ditambahkan.

#3: Manfaatkan Tyre Pressure Monitoring System

Rajin Cek Tekanan Ban Mobil Bikin Kita Selamat, Ini Tipsnya

Beberapa mobil keluaran terbaru saat ini sudah dilengkapi dengan fitur Tyre Pressure Monitoring System (TPMS). Fitur ini sangat membantu pengendara dalam mengontrol tekanan ban dan perubahaannya setiap waktu.

Bagi mobil yang tidak punya fitur ini, pemilik bisa membeli TPMS yang dipasang sendiri. Harganya berkisar antara Rp1 juta – Rp2 juta.

Alat ini punya sensor yang dipasang pada keempat pentil ban. Lalu dengan sistem wireless menggunakan frekuensi radio, sensor akan melaporkan pada layar monitor di dashboard.

Dengan fitur atau pemasangan TPMS sendiri, setidaknya tekanan ban selalu dapat terkontrol setiap saat. Keselamatan lebih terjamin, usia pakai ban lebih panjang, dan konsumsi BBM juga lebih ekonomis.

Baca juga: Waduh, Ini Ternyata 4 Biang Kerok Penyebab Ban Rusak!

Risiko Jika Tekanan Kurang Atau Lebih

Penentuan tekanan standar ban tentu dimaksudkan agar ban tidak kekurangan atau kelebihan. Sebab keduanya punya dampak yang sama-sama merugikan.

Jika tekanan ban kurang, permukaan ban yang langsung bersentuhan dengan jalan akan semakin luas. Akibatnya ban cepat menipis dan rangkaian kawat serta kompon ban cepat habis. Usia ban jadi lebih pendek.

Tekanan kurang juga membuat laju kendaraan makin berat. Akibatnya pengemudi cenderung menambah pijakan pedal gas untuk menambah kecepatan. Ujung-ujungnya konsumsi BBM lebih boros.

Menurut penelitian, pemborosan BBM akibat tekanan angin yang kurang bisa mencapai 7 persen. Cukup lumayan ‘kan?

Sementara itu tekanan berlebih juga punya risiko terkena aquaplanning saat melintas di jalanan basah. Ban tidak dapat menapak sempurna di permukaan jalan sehingga kehilangan traksi.

Ban yang kelebihan tekanan sekitar 30 persen sudah berpotensi mengalami aquaplanning sehingga makin mudah tergelincir. Jadi, hati-hati dengan tekanan angin ya, Otofriends!

Bagikan

Baca Artikel Lainnya

Baca Artikel Lainnya

Tidak Disangka-sangka, Inilah Tanda Baterai EV Menurun Kualitasnya

September 11, 2025
Tanda baterai EV menurun kualitasnya memang tidak terlihat secara fisik. Tetapi pemilik bisa merasakan. Apalagi kalau sehari-hari EV tersebut adalah kendaraan pegangan-nya. Penurunan kualitas baterai sebenarnya wajar-wajar saja. Apalagi kalau EV sudah berumur lebih dari 5 tahun dan jadi kendaraan sehari-hari. Selain itu ada faktor lain yang bikin baterai EV turun kualitasnya, seperti perlakuan terhadap
Baca Lebih Lanjut

Mobil Listrik Murah Harga 200 Juta – 500 Juta Jadi Primadona, Ini Dia Pilihannya

September 09, 2025
Mobil listrik murah harga 200 juta – 500 juta memang sekadar istilah. Lebih pasnya, mobil listrik untuk segmen pemula alias entry level. Dari sisi harga, jelas mobil listrik di segmen ini jelas tidak murah. Harga masih berkisar antara Rp200 juta sampai Rp500 juta. Dengan harga yang relatif terjangkau di industri mobil listrik dan permintaan yang
Baca Lebih Lanjut

Mortal Kombat Perbandingan Mobil FWD vs RWD Mantep Mana?

September 09, 2025
Hallo otofriends, kamu kalau ditanya nih, lebih suka mobil dengan penggeran roda depan (FWD) atau mobil berpenggerak roda belakang (RWD)? Sambil kamu berpikir mending kita bahas dulu yuk perbedaan dan juga pengertian dari masing-masing penggerak mobil ini. Dalam dunia Otomotif dunia, sistem penggerak mobil ini menjadi salah satu faktor yang cukup penting serta bisa berpengaruh
Baca Lebih Lanjut