Apa itu aquaplaning? Pertanyaan itu sering ditanyakan di musim hujan seperti sekarang ini.
Karena memang di bulan-bulan ini, banyak peringatan tentang bahaya aquaplaning di musim hujan. Sayangnya, tidak semua orang paham artinya.
Aquaplaning atau disebut juga hydroplaning, adalah kondisi ketika mobil tidak bisa dikendalikan saat berjalan di aspal yang basah atau ada aliran air.
Akibatnya, mobil jadi liar dan tidak terkendali. Bahkan meluncur tanpa terkontrol ke sembarang arah. Kecelakaan tunggal atau kecelakaan beruntun, bisa saja terjadi. Amit-amit, deh!
Biar bisa menjawab pertanyaan apa itu aquaplaning, mari kita kupas fakta-faktanya di bawah ini:
Sumber: Dinas Perhubungan Aceh
Aquaplaning adalah kondisi ketika ban mobil kehilangan traksi di permukaan jalan, saat kendaraan melintas di atas genangan air.
Air di permukaan jalan yang jadi penyebabnya, tidak harus tinggi. Genangan beberapa cm saja, tetap bisa merenggangkan kontak antara tapak ban dengan permukaan jalan.
Kondisi ini tentu sangat dipengaruhi kecepatan kendaraan. Ketika mobil melaju pada kecepatan tertentu, aliran angin yang melewati kolong mobil akan membuat sedikit mobil terangkat.
Mobil memang tidak sampai terbang atau melayang, tetapi membuat kontak antara ban dengan permukaan jalan merenggang.
Kondisi ini akan semakin mudah terjadi pada mobil-mobil berdimensi besar, seperti MPV dan SUV.
Genangan air di permukaan jalan memang bisa terpinggirkan oleh pijakan tapak ban. Tetapi tetap ada sisa sedikit air yang tertinggal. Lapisan inilah yang membuat jalan jadi licin.
Aquaplaning mungkin terjadi sesaat, yakni sepersekian detik saja. Tetapi efeknya fatal karena mobil jadi tidak terkendali. Gambarannya, mirip orang terpeleset di lantai keramik yang licin karena basah.
Sumber: Olx.id
Faktor pertama tentu kecepatan kendaraan. Semakin tinggi kecepatan, semakin besar risiko terkena aquaplaning.
Ketika kendaraan melaju cepat, ban tidak punya cukup waktu untuk menyalurkan air keluar dari permukaan ban. Lapisan air inilah penyebabnya.
Tidak ada patokan pasti, pada kecepatan berapa aquaplaning terjadi. Setiap kendaraan berbeda-beda, tergantung kondisi ban, kedalaman air, dan jenis kendaraan.
Faktor kedua, kondisi ban yang sudah tidak prima, memperbesar risiko aquaplaning.
Kalau tapak ban sudah aus, maka ban kehilangan cengkeraman dengan permukaan jalan. Karena itu selalu pastikan kondisi pola tapak ban dalam kondisi baik, terutama menjelang berkendara di musim hujan.
Pemeriksaan ban juga termasuk tekanan angin ban yang direkomendasikan pabrikan.
Sumber: Driveedsafety
Bahaya yang utama tentu kendaraan bisa hilang kontrol. Hilangnya traksi membuat pengemudi sulit mengarahkan kendaraan. Respons pengemudi juga akan lebih lambat.
Mobil juga jadi tidak stabil, sehingga pengemudi sulit menjaga kendaraan agar tetap lurus.
Situasinya bakal semakin gawat kalau mobil mendadak berpindah ke sisi lain jalan. Besar kemungkinan akan terjadi tabrakan dengan kendaraan di arah sebaliknya.
Gara-gara aquaplaning ban juga mudah aus dan tidak rata. Akibatnya komponen-komponen lain di kendaraan juga terkena dampaknya.
Sumber: Good Housekeeping
Pada umumnya para pengemudi tidak menyadari bahaya aquaplaning sampai akhirnya mereka merasakannya sendiri. Tetapi bukan berarti kita tidak bisa mengantisipasinya.
Pertama, cek kondisi kendaraan, terutama ban. Pastikan ban kondisinya layak dan tekanan angin sesuai yang dianjurkan pabrik.
Ketika berkendara di dalam kondisi hujan, sesuaikan kecepatan dengan kondisi jalan. Apalagi saat hujan biasanya jarak pandang pengemudi akan berkurang yang membuat jarak pengereman lebih panjang.
Kemudikan mobil dengan cara manual alias tanpa mode cruise control. Gunanya agar kita bisa merespons dengan cepat andai terjadi sesuatu yang mendadak.
Mengemudilah dengan pandangan lurus ke depan agar dapat mengantisipasi genangan air sekaligus memberikan cukup waktu untuk merespons bahaya. Posisikan juga tangan kita tetap memegang setir dalam posisi lurus untuk mengendalikan kendaraan.
Seandainya Otofriends akan mengerem, lakukan dengan halus dan berkali-kali agar laju kendaraan lebih stabil dan tidak mudah tergelincir. Jangan menginjak pedal rem terlalu dalam.
Begitu pula dengan pedal gas. Harus diinjak perlahan dan cukup lembut. Dengan cara ini maka kecepatan bisa diatur cukup rendah.
Inspeksi mobil salah satunya memang bertujuan untuk mengetahui kemungkinan mobil pernah terlibat tabrakan besar. Karena mobil-mobil semacam ini, meski sudah diperbaiki, hasilnya tidak akan sempurna 100 persen.
Untuk memastikan apakah sebuah mobil pernah terlibat tabrakan besar, Otofriends bisa menggunakan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Melalui inspeksi mobil secara cermat, sebuah mobil yang pernah terlibat kecelakaan, dapat diketahui riwayatnya. Meskipun mobil ini telah mengalami restorasi mendekati sempurna.
Bagikan