Pada mobil-mobil modern yang menggunakan sistem injeksi, sensor throttle position sensor (TPS) pada mobil memegang peranan penting. Sensor ini berfungsi untuk mengukur sudut bukaan katup throttle yang terdapat di throttle body.
Katup throttle selama ini kita kenal sebagai katup yang mengatur jumlah udara yang masuk ke mesin. Nah, sensor TPS memberi informasi tentang sudut bukaan katup throttle kepada Engine Control Unit (ECU) atau komputer yang mengontrol sistem injeksi bahan bakar.
Masih rada bingung? Nah, biar jelas, mari kita perdalam penjelasan tentang sensor TPS pada mobil serta fungsi sensor tps di bawah ini:
Sumber: Lifepal.co.id
Sebenarnya fungsi utama sensor TPS adalah untuk mengenali mode dan kondisi kendaraan. Misalnya saat kendaraan akselerasi, deselerasi, idle, atau cruise.
Sensor TPS yang mengetahui mode dan kondisi kendaraan segera melapor kepada ECU sehingga ECU akan mengatur jumlah bahan bakar yang disemprotkan injektor ke ruang bakar mesin.
Dengan adanya sistem yang pintar ini, tentu konsumsi BBM bisa optimal dan emisi gas buang juga bisa ditekan serendah mungkin.
Sumber: Astra Daihatsu.id
Sensor TPS bekerja pakai prinsip potensiometer, yaitu alat yang mengubah perubahan posisi menjadi perubahan tegangan listrik.
Sensor TPS berhubungan dengan katup throttle lewat sebuah poros. Kalau katup throttle bergerak, sensor TPS juga ikutan bergerak dan menghasilkan tegangan output sesuai sudut bukaan katup throttle. Tegangan output inilah yang dikirimkan ke ECU untuk sinyal masukan.
Sumber: Suara.com
Sebenarnya ada banyak aplikasi dari sensor TPS terhadap sistem injeksi bahan bakar. Salah satunya untuk mengontrol fuel cut atau kondisi di mana ECU mematikan injektor agar penyemprotan bahan bakar ke dalam mesin dihentikan.
Gambarannya di lapangan adalah pada saat mobil ada dalam kondisi deselerasi atau overrun, yaitu saat pedal gas dilepas dan kecepatan kendaraan masih tinggi.
Pada kondisi seperti itu, ECU menggunakan informasi dari sensor TPS dan sensor lainnya, seperti sensor kecepatan kendaraan dan sensor oksigen untuk melakukan fuel cut.
Injektor akan dimatikan secara otomatis oleh ECU saat sensor TPS menunjukkan bahwa katup throttle terbuka setengah atau kurang, sensor kecepatan menunjukkan kecepatan yang melewati batas tertentu, dan sensor oksigen menunjukkan campuran yang terlalu kaya antara udara dan bahan bakar.
Sumber: istockphoto
Tidak semua kendaraan atau mobil punya sensor TPS. Soalnya sensor ini cuma digunakan untuk mobil yang memakai sistem injeksi bahan bakar elektronik (EFI) sebagai pengganti karburator.
Mobil yang masih menggunakan karburator tidak butuh sensor TPS, karena buka tutupnya katup throttle diatur secara mekanis oleh pedal gas.
Sumber: Lowe Automobil
Paling tidak ada empat jenis sensor TPS yang masing-masing punya cara kerja berbeda.
Tipe Variabel Resistor, sensor TPS yang bekerja memanfaatkan resistor sebagai perubah besar kecilnya sinyal tegangan output sensor.
Tipe Sensor Tipe Kontak Point, sensor TPS yang memiliki dua jenis signal yaitu IDL dan PSW. Tipe IDL digunakan untuk menghentikan aliran BBM sedangkan PSW untuk menginjeksi bahan bakar.
Tipe Induksi, sensor TPS yang memanfaatkan sensor di posisi induksi. Pendeteksian dilakukan dengan memanfaatkan elemen IC.
Tipe Hall Effect, sensor TPS yang bekerja memanfaatkan hall effect yakni komponen untuk menghasilkan tegangan yang bervariasi dan menjadi respons magnet.
Membeli mobil bekas memang tidak semudah membeli mobil baru. Selain harus jeli dalam memilih, kita juga dituntut untuk memahami risiko merawat mobil yang kondisinya tidak baru. Salah satunya adalah borosnya konsumsi BBM.
Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi BBM adalah performa mesin. Karena itu jangan ambil risiko, inspeksi dulu mobil bekas sebelum dibeli dengan memanfaatkan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Dengan inspeksi yang cermat dan prosedur yang ketat, maka Otofriends akan mendapat gambaran tentang performa mobil dan tentunya konsumsi BBM nantinya.
Bagikan