Harus diakui, salah satu alasan sebagian konsumen otomotif di Indonesia menyukai mobil bermesin diesel adalah karena faktor bahan bakar.
Selain irit, sudah jadi permakluman, kalau ada sebagian orang nekat memberikan bahan bakar Biosolar yang notabene harganya paling murah. Alhasil, biaya operasional mobil ini sangat ekonomis untuk pemakaian sehari-hari.
Alasan lain tentu saja karena faktor mesin. Dengan kubikasi lebih besar dibanding mesin besin, mesinnya tangguh, serta umumnya punya torsi besar, maka diesel bisa diandalkan saat menjelajah di medan yang berat. Dengan banyaknya peminat mobil diesel, maka tak heran kalau pasaran mobil diesel umumnya relatif tinggi di pasar mobil bekas.
Kira-kira apa saja pilihan mobil diesel yang layak dilirik karena faktor irit bahan bakar. Yuk kita lihat 5 mereknya:
Panther dikenal sebagai mobil diesel paling populer di Indonesia karena punya banyak keistimewaan, terutama karena ketangguhannya. Perawatannya mudah serta spare part murah membuat mobil bergaya jadul ini tetap disukai.
Mesinnya berkapasitas 2.5 liter dengan tenaga 79 PS dan torsi puncak sebesar 192 Nm. Istimewanya, dengan mesin sebesar itu, konsumsi BBM-nya mencapai 12 km/liter untuk dalam kota.
Saudara muda dari Panther ini sudah lebih modern dengan sistem injeksi bahan bakar dan teknologi common rail sehingga lebih terasa irit dalam hal efisiensi bahan bakar. Bentuk eksteriornya juga terlihat lebih modern dan sporty.
Mesinnya berkapasitas 2.4 liter dengan tenaga 177 PS dan torsi 430 Nm. Konsumsi BBM-nya di angka 12-15 km per liter untuk dalam kota. Angka ini sama dengan Panther, hanya saja harus dengan bahan bakar berkualitas.
Pajero Sport boleh dibilang SUV diesel paling populer di kelasnya, karena ketangguhannya tidak diragukan, karena telah terbukti di medan-medan berat. Tak heran kalau mobil ini laris di kalangan pencita off-road, terutama pemula.
Untuk varian GLX dan Exceed, mesinnya berkapasitas 2.5 liter dengan tenaga 134 PS dan torsi puncak 324 Nm. Sementara untuk Varian Dakar dan Dakar Ultimate, mesinnya 2.4 liter dengan tenaga 178 PS dan torsi 430 Nm.
Dengan mesin dan body sebesar itu, Pajero Sport mampu meraih pencapaian konsumsi BBM 11 km per liter untuk rute dalam kota.
Fortuner merupakan “wakil” dari Toyota yang di Indonesia dikenal sebagai pesaing berat Mitsubishi Pajero Sport.
Menariknya, mobil ini dibangun dengan platform Innovative International Multi-purpose Vehicle (IMV) atau basisnya sama dengan Kijang Innova dan Toyota Hilux. Selain diesel, mobil ini juga tersedia dalam varian mesin bensin.
Pada awal 2022, Fortuner mendapat pilihan mesin diesel baru dengan kode 1GDFTV berkapasitas 2.8 liter. Tenaganya 201,1 hp dan torsi 499,1 Nm. Fortuner juga punya varian dengan mesin 2.4 liter bertenaga 147,5 hp, torsi 400,1 Nm.
Dengan pilihan mesin yang lebih variatif, Fortuner mampu mencatat konsumsi BBM 12 km – 13 km per liter.
Selain Isuzu Panther, Chevrolet Captiva juga merupakan mobil yang sudah berhenti dipasarkan karena hengkangnya APM. Sempat dipasarkan selama 10 tahun (sejak 2007 hingga tahun 2017 ), Captiva sempat mendapat respons yang cukup baik, bahkan sempat menjadi tulang punggung Chevrolet di Indonesia.
Mobil ini menggunakan mesin 2.0 VCDi 1.991 cc, 4 silinder, variable geometry turbocharger (VGT) menghasilkan tenaga 150 hp, torsi puncak 320 Nm. Dengan mesin yang cukup canggih, konsumsi BBM-nya tercatat di angka 1:10,6 km per liter.
Membeli mobil bermesin diesel memang perlu ekstra hati-hati. Mengingat biasanya jenis mesin ini biasa dipakai oleh pemilik sebelumnya sebagai kendaraan “operasional” alias untuk aktivitas harian.
Agar Otofriends tidak repot saat menilai mobil bekas bermesin diesel, manfaatkanlah jasa inspeksi mobil bekas Otospector. Inspektor Otospector bekerja secara profesional dan independen dalam menilai kondisi mobil bekas secara menyeluruh.
Dari hasil penilaian, Otofriends akan punya rujukan dalam menentukan kelayakan sebuah mobil bekas untuk dibeli.
Bagikan