Seiring pemakaian dan penyimpanan kendaraan, wajar jika suatu saat pemilik akan mendapati oli mesin berkurang. Dari pemeriksaan dipstick, biasanya akn terlihat penurunan volume oli.
Jika mobil dipakai sehari-hari, sebenarnya berkurangnya oli ini adalah hal wajar. Normalnya, oli mesin memang akan mengalami penguapan sebesar 10 persen dari volume awalnya.
Akan tetapi Otofriends wajib curiga kalau oli berkurang drastis. Kondisi ini juga tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, karena oli diperlukan untuk mengurangi gesekan antar-komponen mesin. Jika oli tekor, maka komponen-komponen mesin akan lebih cepat aus.
Apa saja penyebab oli mesin berkurang? Mari kita lihat satu per satu:
Sumber: Mobil123
Penyebab pertama ini bisa dikatakan yang paling banyak terjadi. Kebocoran terjadi pada seal packing yang posisinya ada di sela bagian sambungan mesin.
Seal selalu bisa kita jumpai di bagian sambungan komponen mesin. Setelah pemakaian cukup lama, seal akan mengeras dan mudah robek.
Jika seal sudah rusak, oli akan merembes di sela-sela sambungan dan terus menguap.
Hal ini bisa diketahui dengan melihat seal pada bagian sambungan mesin. Apabila terdapat rembesan oli di tempat tersebut, itu artinya seal mengalami kerusakan dan harus diganti.
Sumber: Gridoto
Jika piston atau seher mengalami kerusakan, maka kita bisa melihat gejalanya dari munculnya asap knalpot berwarna putih. Biasanya asap terlihat beberapa saat setelah mobil dinyalakan.
Asap sebenarnya berasal dari oli yang ikut terbakar pada proses pembakaran mesin. Oli merembes masuk ke piston dan keluar dalam bentuk asap putih.
Dari asap itu, Otofriends bisa mengetahui tingkat parahnya kerusakan. Kalau asapnya semakin pekat atau tebal, artinya semakin parah.
Sumber: Mobilmo
Pada piston terdapat ring yang berfungsi menahan oli agar tidak masuk ruang pembakaran. Jika ring sudah tidak berfungsi optimal, oli akan merembes masuk ke ruang pembakaran dan ikut terbakar.
Kalau oli sudah mulai terbakar, maka volume oli bakal cepat menyusut. Selain itu juga muncul asap putih.
Kebocoran oli tersebut akan semakin parah kalau mobil digeber dengan kecepatan tinggi. Semakin digeber, maka semakin banyak oli merembes sehingga volumenya menyusut, bahkan bisa habis.
Sumber: Hyundai Worldwide
Kualitas oli juga berpengaruh terhadap volume. Oli yang berfungsi sebagai pelumas untuk menahan gesekan antar-komponen, sebenarnya di pasaran tersedia dalam berbagai tingkatan kualitas.
Oli yang berkualitas bagus tidak akan cepat panas. Hasilnya suhu mesin mobil juga relatif stabil. Oli juga akan tetap awet dan tidak cepat berkurang.
Jika kualitas oli kurang bagus, maka mesin akan rawan mengalami kerusakan. Apalagi jika mobil banyak dipakai dalam kecepatan tinggi dan jarak yang jauh.
Dalam kondisi normal, mobil juga mengeluarkan asap yang bening dan agak putih. Itu tandanya pembakaran berlangsung efisien. Pada pagi hari, bahkan sering didapati tetesan air dari knalpot. Hal itu wajar.
Jika warna asap knalpot di luar warna bening, misalnya hitam, putih, atau kebiruan, itu pertanda ada yang tidak normal. Mobil butuh diperiksa lebih lanjut untuk tahu penyebabnya.
Untuk tahu kondisi mobil bekas yang akan dibeli, Otofriends sebaiknya memanfaatkan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Meski mobil mengeluarkan asap, namun dengan inspeksi mobil yang dilakukan inspektor berpengalaman, maka akan didapat gambaran sesungguhnya dari mobil. Memang benar ada ketidaknormalan atau wajar.
Dengan mengetahui kondisi mobil sejak awal, maka Otofriends terhindar dari biaya perbaikan yang lebih besar di saat pemakaian nantinya.
Bagikan