Banyak orang sudah mendengar, namun ternyata ada sebagian yang masih belum terlalu paham tentang fungsi cruise control pada sebuah mobil. Maklum, fitur ini umumnya terdapat di mobil-mobil mewah, meski belakangan mobil-mobil kelas menengah juga mengadopsinya.
Sederhananya, cruise control adalah teknologi yang memungkinkan pengendara mobil tidak perlu menekan pedal gas terus-menerus. Fitur ini berguna saat melakukan perjalanan kecepatan konstan, seperti di jalan tol. Berkat fitur ini tentu kaki jadi lebih nyaman dan tidak pegal akibat menginjak pedal gas terlalu lama.
Nah, biar semakin paham tentang fungsi cruise control, mari kita lihat 5 faktanya:
Fungsi cruise control adalah penahan pedal gas untuk Anda ketika berkendara dengan kondisi jalan lurus dan panjang. Dalam perjalanan berkecepatan konstan, fitur ini menawarkan kenyamanan sekaligus kemudahan bagi pengemudi.
Cruise control bakal menjaga kecepatan mobil di angka yang sudah Anda atur tanpa menuntut pengemudi menahan pedal gas. Kira-kira prosesnya mirip autopilot dengan adanya fitur yang menahan pedal gas.
Fungsi cruise control baru bisa diaktifkan setelah mobil dipacu pada kecepatan antara 60 km/jam – 80 km/jam. Batas kecepatan inilah yang disarankan untuk penggunaan cruise control.
Pertahankan kecepatan tadi selama beberapa saat. Jika lalu lintas sekitar sudah dirasa cukup aman, cruise control bisa diaktifkan dengan menekan tombol di tuas kemudi.
Setelah fungsi cruise control aktif, pengemudi bisa melepaskan kaki dari pijakan gas. Saat inilah mobil akan melaju otomatis dan kaki pengemudi bisa bersantai.
Meski mobil melaju tanpa digas, jangan khawatir soal faktor keselamatan. Biasanya mobil sudah dilengkapi sensor radar untuk membaca keadaan lalu-lintas. Sekiranya ada kendaraan lebih pelan, sensor akan mendeteksi dan memperlambat mobil. Begitu juga ketidak sudah aman, mobil jalan terus.
Hati-hati, sebuah studi di Amerika pada tahun 2021 mendapati, fitur ini bikin pengemudi cenderung ngebut. Lebih tepatnya dari studi itu ditemukan 24 persen pengemudi lebih mungkin memacu kendaraan di jalan raya ketika sistem bantuan mengemudi digunakan.
Selain lebih cepat, pengemudi juga melaju lebih kencang secara keseluruhan. Pengemudi yang biasa memacu 89 km/jam, saat fitur diaktifkan berubah menjadi minimal 100 km per jam. Hasilnya, pengguna berisiko sekitar 10 persen lebih tinggi mengalami kecelakaan fatal.
Di masa lalu fitur ini memang hanya bisa ditemui di mobi-mobil mewah. Tapi kini beberapa mobil kelas menengah seharga Rp270 juta – Rp400 juta memakainya.
Mobil tersebut antara lain: Mitsubishi Xpander Ultimate, Honda Jazz RS, Suzuki SX5 S-Cross, DFSK Glory 580, Honda HR-V trim E sampai Prestige, Chevrolet Trax, Wuling Almaz, Hyundai Kona, dan Hyundai Kona.
Fitur cruise control bisa rusak atau tidak berfungsi normal karena beberapa sebab. Antara lain kerusakan lampu rem, kerusakan pada sekring, sensor kecepatan bermasalah, kebocoran vakum throttle, atau sekadar kerusakan tombol cruise control.
Untuk memastikan fungsi cruise control bekerja dengan baik, Otofriends bisa memanfaatkan jasa inspeksi mobil bekas Otospector. Dalam inspeksi oleh inspektor berpengalaman, fungsi dari fitur-fitur di mobil akan dicek secara cermat.
Dari laporan hasil pengecekan, Otofriends akan memperoleh gambaran tentang kondisi sebuah mobil bekas secara keseluruhan. Dari situlah bisa diambil keputusan apakah mobil tersebut layak dibeli atau tidak.
Bagikan