Kian hari, mobil bertransmisi automatic kian dilirik oleh para pembeli mobil bekas. Terutama para pembeli di perkotaan. Fenomena ini terlihat dari banyaknya permintaan mobil dua pedal ini di showroom-showroom mobil bekas.
Banyaknya peminat matic sepertinya banyak dipengaruhi faktor kondisi lalu-lintas perkotaan yang padat. Sebab, mobil matic terbukti relatif lebih nyaman dan praktis saat dioperasikan dalam kondisi lalu lintas padat. Terutama bagi mereka yang sehari-hari memiliki mobilitas tinggi.
Nah, sebelum Otofriends memutuskan untuk meminang mobil matic, ada 5 fakta yang harus disadari pada saat membeli mobil ini.
Fenomena ini terutama terjadi pada mobil matic tahun tua alias mobil tahun 90-an atau 2000-an awal. Murahnya harga, awalnya disebabkan karena peminat matic lebih sedikit dibandingkan manual. Selain itu ada pula anggapan, mobil matic yang sudah berumur, punya risiko kerusakan yang lebih besar dibandingkan mobil manual.
Akan tetapi belakangan ada perkembangan menarik. Untuk mobil-mobil matic tahun muda alias yang relatif baru, harga jualnya ternyata tidak terpaut jauh dengan mobil manual. Hal ini rupanya didorong semakin besarnya peminat mobil matic belakangan ini.
Di kalangan peminat mobil bekas, masih tertanam persepsi, perawatan mobil matic akan lebih mahal. Anggapan ini tidak seratus persen salah, terutama untuk mobil-mobil berusia di atas 10 tahun.
Pada kenyataannya, pada mobil-mobil matic yang sudah berumur, memang dibutuhkan kecermatan tersendiri dalam hal perawatan. Pemilik harus benar-benar mengetahui potensi masalah yang timbul seiring usia yang terus bertambah.
Komponen paling vital dari mobil matic tentu saja sistem transmisinya. Masalahnya, seiring usia kendaraan dan pemakaian, sistem transmisi ini mulai butuh perhatian ekstra. Sebab jikalau sampai terjadi kerusakan, biayanya dijamin akan membebani kantong.
Dengan alasan tadi, maka sebelum meminang mobil matic, pastikan kondisi transmisi dalam keadaan baik. Kalau perlu libatkan mekanik yang biasa menangani transmisi matic. Jikalau ingin lebih pasti, bawa saja mobil yang akan dibeli ke bengkel transmisi matic untuk pengecekan menyeluruh. Tentu dengan seizin pemiliknya.
Pada saat awal kita “mengangkat” mobil matic, memang ada beberapa langkah yang sebaiknya dijalani. Terutama mengganti berbagai cairan pelumas, seperti oli mesin, oli transmisi, bahkan mungkin oli gardan.
Tindakan ini dipandang perlu karena kita tidak pernah tahu riwayat mobil tersebut sebelumnya. Apalagi jika tidak ada catatan servis berkala dari bengkel. Nah, tindakan ini tentunya menjadi tambahan biaya.
Kita mengenal ada empat jenis transmisi matic di pasaran yakni matic konvensional, CVT, dual clutch, dan automated manual transmission. Masing-masing tentu punya karakteristik sendiri yang mempengaruhi kondisinya setelah beberapa tahun pemakaian.
Sejauh ini, CVT unggul untuk kenyamanan. Namun untuk daya tahan pemakaian setelah beberapa tahun, matic konvensional terbukti lebih mampu diandalkan.
Pentingnya mengenali jenis transmisi ini karena tipe transmisi dari setiap jenis mobil bisa berbeda. Bahkan dalam satu merek sekalipun, bisa berbeda pada setiap generasinya.
Karena melibatkan lebih banyak komponen dan mekanismenya lebih rumit, maka wajar jikalau transmisi matic butuh perhatian ekstra. Apalagi seiring usia kendaraan dan pemakaian, besar kemungkinan ada potensi kerusakan atau keausan. Tentu saja ini berarti biaya tambahan yang harus diperhitungkan.
Jika Otofriends merasa perlu untuk memastikan kondisi kendaraan matic namun tidak memiliki kemampuan yang cukup, maka bisa digunakan jasa inspeksi mobil bekas. Dari hasil pemeriksaan akan didapat informasi yang akurat sehingga berguna untuk menentukan nilai jual yang layak.
Bagikan