Mobil dengan transmisi matic kini banyak dipilih orang karena lebih nyaman dikendarai. Enaknya berkendara dengan mobil matic pun makin terasa bila berada di tengah keadaan jalanan yang macet. Tidak perlu deh menahan kopling berlama-lama hingga kaki menjadi pegal.
Biarpun operasinya simpel, namun jika tidak dirawat dengan baik, transmisi pun bisa cepat rusak! Kondisi tersebut untungnya bisa diketahui dari beberapa gejala yang muncul seperti berikut ini:
Perhatikan saat Anda memindahkan gigi pada berbagai posisi transmisi matic, P-N-D-R dan sebaliknya, apakah perpindahan terasa halus? Perpindahan transmisi matic yang normal harus terasa halus.
Jika Anda merasakan hentakan pada saat memindahkan gigi atau perpindahan gigi saat berkendara, maka ini adalah salah satu gejala transmisi matic mobil bermasalah. Hal ini bisa terjadi karena kerusakan pada solenoid pressure, sensor speed TCM atau pengerasan pada piston.
Saat berkendara melewati jalan yang menanjak, disarankan untuk menggunakan gigi L atau D1 pada mobil matic. Posisi ini sebenarnya sama seperti posisi gigi “1” pada mobil manual, agar mobil lebih bertenaga saat menanjak.
Mobil yang tidak kuat melaju di jalanan menanjak walau gigi L atau D1 sudah dimasukkan dan pedal gas ditancap, menandakan trouble pada transmisi matic mobil. Bila hal ini Anda alami, lebih baik langsung lakukan pengecekan ke bengkel atau montir langganan.
Saat akan melajukan mobil, tentu Anda melakukan perpindah gigi dari posisi P (park) ke gigi D. Namun, ketika Anda akan mengoperkannya dan tuas tak dapat berpindah, jangan panik! Perlu Anda ketahui, kerusakan yang terjadi dengan gejala tersebut adalah karena switch rem yang rusak.
Bila terjadi kerusakan pada bagian tersebut, transmisi matic akan menyampaikan sinyal bahwa pengendara tak dapat menginjak rem. Itu mengapa, tuas gigi pun tidak bisa berpindah. Ini merupakan bentuk pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan dalam berkendara.
Suatu hari mungkin Anda tengah menyetir dan melakukan oper gigi yang lebih tinggi, namun mobil tetap terasa berat saat digas. Ini menandakan bahwa gigi tak berpindah walau tuas transmisi sudah dioper. Hal tersebut pun merupakan gejala kerusakan dari transmisi mobil matic Anda.
Kerusakan yang terjadi pada transmisis adalah kabel untuk menggeser lengan selektor pada gearbox putus. Lengan tersebut pun tidak bergerak ketika tuas digeser. Akibatnya, walau tuas sudah dioper, namun perpindahan gigi tidak masuk.
Transmisi matic yang kurang terlumasi akan membuat komponen-komponen di dalamnya saling bergesekan. Saat terjadi kondisi yang demikian, akan muncul suara mendengung serta bunyi gesekan benda metal. Jika dibiarkan, lama-kelamaan suara pun akan bertambah keras.
Saat tengah menyetir mobil kemudian mobil terasa bergetar setelah melakukan perpindahan gigi, berhati-hatilah! Ini merupakan salah satu indikasi yang menandakan terjadinya kerusakan pada transmisi matic mobil Anda. Kejadian ini sendiri disebabkan oleh kondisi plat dan juga kampas yang tak lagi prima atau sudah gosong.
Saat hendak membeli mobil matic bekas, memeriksa kondisi dan kinerja transmisi matic sangatlah penting, karena kerusakan transmisi matic merupakan salah satu komponen termahal jika perlu perbaikan.
Ikuti tips di atas untuk memastikan transmisi masih berfungsi normal, dan jangan lupa juga periksa kondisi oli matic. Pastikan tidak ada kebocoran, volume nya cukup dan warna nya merah transparan. Ada baiknya Anda membawa mekanik yang ahli dan berpengalaman agar Anda tidak salah pilih mobil.
Hal yang paling penting bagi Anda pemilik mobil bertransmisi matic adalah melakukan perawatan dan pengecekan berkala. Dengan melakukan hal-hal tersebut, kondisi transmisi pun tetap terjaga dan mobil pun tak akan mengalami kendala selama digunakan. Semoga ulasan OtoSpector di atas bermanfaat!
Bagikan