Saat pertama kali membeli mobil bekas, ada beberapa hal yang patut dijadikan pertimbangan. Hal kecil seperti transmisi yang digunakan pun kadang membuat Anda menjadi bingung. Jika dibandingkan, lebih baik pilih yang mana ya, mobil bekas manual atau matic?
Baik mobil bekas manual atau matic, sebenarnya memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing. Pilihan tersebut sendiri tergantung pada kenyamanan serta kebutuhan Anda dalam berkendara sehari-hari. OtoSpector akan mengulas perbandingan keduanya untuk Anda sebagai berikut.
Mungkin banyak dari Anda yang belum mengenal betul mengenai transmisi manual dan matic yang digunakan pada kendaraan, termasuk mobil. Mobil dengan transmisi manual sendiri umumnya memiliki enam jenis gigi percepatan, lima untuk melaju ke depan dan satu untuk berjalan ke belakang.
Berbeda dengan manual yang harus menggunakan kopling saat mengoper gigi, mobil bertransmisi matic memiliki sistem yang lebih simpel dan gigi yang lebih sedikit. Transmisi ini pun dibagi menjadi dua jenis yaitu semi otomatis dan otomatis.
Keduanya memiliki perbedaan yang tidak terlalu mencolok. Mobil bertransmisi semi matic, yang biasanya ditemukan pada mobil mewah, berfungsi seperti transmisi manual di mana perpindahan gigi masi dilakukan oleh pengemudi tapi tanpa melibatkan kopling. Sementara itu, pada mobil matic gigi berpindah secara otomatis tanpa perintah pengemudi.
Di pasaran, harga beli mobil matic baru akan lebih mahal dibandingkan dengan yang bertransmisi manual. Sayangnya, saat dijual kembali harga mobil matic akan turun cukup drastis.
Jika Anda mengecek situs-situs jual beli mobil bekas online, perbedaan antara kedua mobil bekas tersebut hanya terpaut Rp2 juta hingga Rp3 juta saja. Namun begitu, harga purnajual mobil bertansmisi otomatis ini nilainya masih lebih baik dibandingkan dengan manual.
Secara teknologi, teknologi mobil matic lebih unggul dibandingkan dengan mobil manual. Pengoperasiannya tidak terlalu sulit dan tidak merepotkan. Orang awam yang baru belajar mobil pun bisa langsung membawanya berkendara.
Hal ini tentu berbeda jika dibandingkan dengan mobil manual yang harus melibatkan kopling, pengoperan gigi persneling, dan menginjak pedal gas untuk menjalankannya. Dibutuhkan pembiasaan yang cukup panjang agar Anda tidak kagok saat menyetirnya.
Dari segi kenyamanan, mobil matic pun lebih enak untuk digunakan apalagi dalam keadaan macet. Sebab, Anda tidak perlu terus-terusan menahan dan melepas kopling menggunakan kaki untuk melaju seperti pada mobil bertransmisi manual.
Kenyamanan pun dapat Anda rasakan ketika tengah berada pada medan menanjak. Cukup memasukkan gigi untuk tanjakan, Anda hanya cukup menekan pedal gas tanpa perlu memindahkan gigi supaya mobil dapat melaju.
Banyak orang yang masih salah sangka bahwa mobil matic lebih hemat bahan bakar dibandingkan yang manual. Faktanya, mobil bergigi manual lebih hemat bila dibandingkan dengan yang bertransmisi otomatis.
Hal ini dikarenakan perputaran transmisi otomatis yang lebih berat sehingga membuat mesin bekerja ekstra dan membutuhkan banyak bahan bakar untuk dapat melaju. Selain itu, semakin banyak jumlah gigi pada mobil membuatnya lebih efisien dalam konsumsi bahan bakar.
Namun begitu para pemiliki mobil bertransmisi otomatis dapat melakukan penghematan bahan bakar agar menyamai mobil manual. Caranya adalah dengan melakukan gas and glide, yaitu membiarkan mobil meluncur sehingga tenaga yang dikeluarkan tidak terlalu banyak.
Mobil dengan gigi manual lebih halus dalam pengereman jika dibandingkan dengan yang bertransmisi matic. Dalam hal ini, mobil matic pun dinilai memiliki banyak kekurangan.
Pertama, ketiadaan engine break serta persneling yang dapat diatur seperti mobil manual, Anda harus ekstra hati-hati saat mengerem di medan menurun. Kedua, jika digunakan pada jalanan menurun terlalu sering, daya cengkram rem pada mobil matic pun menjadi tidak terlalu kuat.
Ketiga, saat melaju dalam keadaan cukup cepat dan melakukan pengereman, perlambatan mobil matic lebih lambat. Hal tersebut berimbas pada penggunaan rem yang lebih sering sehingga kampasnya pun akan cepat aus.
Mobil dengan transmisi matic memiliki sistem mekanikal dan komponen yang lebih rumit dan banyak dibandingkan yang dioperasikan secara manual. Misalnya saja pompa, komponen elektrikal, dan juga mekanisme pendingin.
Hal ini ternyata berimbas pada perawatan yang dilakukan dan juga biaya yang harus dikeluarkan, lebih sulit dan juga lebih mahal tentunya, terlebih saat ada komponen yang rusak.
Namun begitu, potensi tersebut dapat dihindari dengan merawat mobil matic dengan disiplin. Anda pun wajib mengganti oli transmisi matic secara berkala.
Mobil bergigi manual disebut-sebut lebih responsif dan agresif dibandingkan mobil bertransmisi matic, terutama di jalanan yang menanjak. Hal ini ternyata berhubungan dengan perpindahan kopling yang dilakukan ketika mobil memasuki jalanan dengan medan yang berbeda-beda (dari menanjak ke menurun atau sebaliknya).
Semoga informasi yang OtoSpector rangkum di atas dapat membantu Anda dalam memutuskan untuk memilih mobil bekas manual atau matic. Jenis transmisi manapun yang Anda pilih, pastikan kondisi mobil dan fungsi transmisi-nya dengan 150+ Poin Inspeksi dari OtoSpector. Manfaatkan juga layanan jasa inspeksi mobil bekas Otospector sekarang.
Bagikan