Cross joint kopel atau kadang disebut sebagai joint kopel saja, berfungsi menghubungkan dua poros yang tidak segaris sumbunya. Di mobil terdapat beberapa poros yang sumbunya tidak segaris. Contoh poros output transmisi dengan poros roda depan (pada mobil FWD) atau gardan (pada RWD).
Karena faktor usia dari mobil, cross joint kopel bisa saja bermasalah. Adanya keausan pada beberapa bagian cross joint, bisa mengakibatkan laju mobil tidak seimbang. Pada mobil bekas yang sudah cukup berusia, tentu risiko ini semakin besar.
Agar bisa memahami letak persoalan dari cross joint kopel, yuk kita lihat indikasi kerusakannya:
Cross joint yang rusak akan mengakibatkan perputarannya tidak konsisten. Akibatnya ketika mobil berakselerasi atau percepatan, mobil bisa tiba-tiba menghentak.
Pada mobil bertransmisi manual, gejala ini makin terasa. Terutama saat berpindah gigi, mobil akan tersentak-sentak. Kadang begitu kuat. Jelas ini mengganggu kenyamanan, serta membahayakan pengguna jalan lain.
Kalau kondisi ini sudah semakin parah, sebaiknya segera hentikan mobil, meski di pinggir jalan sekalipun. Bawa ke bengkel segera, agar tidak terlambat dan merusak komponen lain.
Akibat cross joint yang rusak, maka putarannya cenderung tidak seimbang. Kondisi inilah yang menimbulkan bunyi dengung yang berasal dari bawah mobil.
Jika kondisi ini didiamkan, maka lama-kelamaan akan muncul bunyi kasar yang mengganggu. Bunyi berasal dari perputaran gardan yang tidak seimbang telah mencapai komponen lain di sekitarnya.
Kondisi ini punya risiko, komponen tersebut akan rusak karena terhantam gardan.
Getaran yang dirasakan berbeda dengan getaran normal sehari-hari. Bahkan getaran ini tetap terasa di saat mobil sedang melintas pada jalan yang tidak mulus.
Getaran berasal dari cross joint yang aus atau rusak sehingga keseimbangannya berkurang. Getaran ini cukup hebat bahkan merembet sampai ke kabin.
Jika Otofriends sudah merasakan gejala ini, sebaiknya segera ditangani di bengkel. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan kerusakan akan merembet ke komponen lain.
Usia mobil bisa seringkali berhubungan dengan kondisi cross joint.
Pada mobil-mobil yang sudah berusia di atas 10 tahun, ada kemungkinan cross joint kopel mengalami keausan. Akibatnya laju mobil jadi tidak seimbang.
Pemeriksaan cross joint juga perlu dilakukan pada jika mobil pernah mengalami tabrakan. Benturan yang keras bisa berakibat cross joint bengkok dan tidak bekerja optimal.
Khusus pada mobil RWD, cross joint sering bermasalah karena sering mendapat beban yang berat. Apalagi sistem penggerak ini mengandalkan ban depan sebagai penggerak.
Beban berat membuat cross joint jadi lebih cepat aus. Sehingga akibatnya kaki-kaki mobi jadi tidak seimbang.
Otofriends bisa memeriksa kondisi ini dengan memutar kemudi ke arah kanan dan kiri. Jika posisi ban atau kaki-kaki tampak tidak seimbang, ada kemungkinan cross joint sudah bermasalah.
Cross joint kopel mobil sebenarnya tidak mudah rusak. Namun karena faktor usia dan juga pemakaian yang tinggi, komponen ini juga bisa mengalami keausan. Mau tidak mau, Otofriends harus mengetahui kondisi cross joint yang sebenarnya.
Untuk tahu kondisi cross joint mobil bekas dan efeknya terhadap kendaraan, jangan ragu menggunakan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Dengan prosedur inspeksi di 150 titik, Otofriends akan dapat gambaran tentang kondisi mobil secara keseluruhan. Hasilnya jadi referensi dalam pengambilan keputusan pembelian.
Bagikan