Di pasar otomotif nasional, harga mobil MPV dikenal sangat stabil. Artinya, penurunan harga mobil “serbaguna” ini, tidak secepat mobil-mobil di segmen lain.
Tingginya minat konsumen, baik ketika penjualan mobil barunya maupun ketika sudah di bursa mobil bekas, antara lain menjadi faktor penyebab. Di samping tentunya kualitas mobil itu sendiri.
Mengutip pernyataan dari pihak pedagang mobil bekas Mobil 88, persentase penurunan harga mobil bekas sendiri memang tidak flat. Pada tahun pertama biasanya harga turun 10 sampai 15 persen. Tahun kedua sekitar 8 sampai 10 persen. Lalu tahun ketiga sekitar 5 sampai 8 persen.
Berikut ini mari kita bandingkan penurunan harga mobil MPV tipe tertinggi dari 5 merek, selama 5 tahun terakhir:
Meski Toyota Avanza berkibar belasan tahun memimpin pasar di segmen low MPV, kembarannya yakni Daihatsu Xenia rupanya tetap memiliki peminatnya sendiri. Perbandingan keduanya memang terpaut agak jauh. Data penjualan Gaikindo pada 2019 menunjukkan, perbandingan penjualan Xenia dengan Avanza sekitar 1:4.
Akan tetapi kesenjangan yang begitu lebar antara dua saudara kembar ini kabarnya memang policy dari pihak pabrikan. PT Astra Daihatsu Motor harus mengejar kebutuhan ekspor Avanza serta beberapa produk Toyota lain yang dibuat di pabrik Sunter. Jadi bukan semata-mata persoalan brand image atau kualitas produk.
Dengan harga baru Rp204 juta pada 2015, saat ini harga bekas Xenia 1.3 R A/T Attivo berkisar Rp97 juta. Penurunan sekitar 52,4 persen
Dibandingkan varian lain, tampilan Grand Livina X-Gear memang paling istimewa. Nuansa sporty-nya begitu kental. Ini terlihat pada bumper, body cladding, over fender dan roof rail. Begitu pula desain interiornya, memiliki kualitas terbaik, bahkan jika dibandingkan merek-merek lain di kelasnya.
Dengan segala tampilan dan fasilitas itu, wajar jika Nissan juga pede memasang harga paling premium. Terpaut hingga Rp57 juta dibanding tipe tertinggi Avanza saat itu, Veloz 1.5 Luxury. Sayangnya beberapa faktor internal seperti brand image Nissan yang menurun, ikut membuat nama Grand Livina jadi merugi.
Dengan harga baru Rp275 juta pada 2015, saat ini harga bekas All New Grand Livina X-Gear 1.8 A/T adalah Rp120 juta. Penurunannya sekitar 56,3 persen.
Popularitas brand Toyota yang menancap kuat di benak konsumen sangatlah mempengaruhi posisi Toyota Avanza Veloz di pasaran. Penjualannya tetap tertinggi selama hampir 15 tahun, meski brand-brand lain sudah mencoba peruntungan di segmen ini dengan low MPV andalan masing-masing.
Akan tetapi ada kelemahannya. Tidak hanya persoalan fasilitas dan fitur yang relatif tertinggal dibanding merek lain. Kenyamanan Veloz juga masih menjadi isu, karena platform-nya masih campuran semi monokok (Unibody Frame). Konsekuensi lainnya, Veloz limbung saat dipakai bermanuver.
Dengan harga baru Rp218 juta pada 2015, saat ini harga bekas Toyota Avanza Veloz 1.5 A/T Luxury adalah Rp120 juta. Penurunannya sekitar 44,9 persen.
Ertiga benar-benar menjadi produk andalan Suzuki untuk berkompetisi di segmen low MPV. Maka tak heran jika mobil ini terus mendapat pembaruan sejak diluncurkan pertama kali pada 2012. Salah satunya menghadirkan varian Sporty pada tahun 2014 yang kemudian di-facelift hanya setahun kemudian.
Untuk menarik minat konsumen, Suzuki cukup berani memberikan berbagai kemewahan pada Ertiga tipe tertinggi ini. Selain desain yang segar nan gagah, velg desain baru ukuran R16, ban ukuran 205/5, serta fitur-fitur muffler exention, aerokit, serta alloy wheel 16×6.5.
Dengan harga baru Rp212 juta pada 2015, saat ini harga bekas Suzuki Ertiga Sporty A/T adalah Rp112 juta. Penurunannya sekitar 47 persen.
Pada tahun kedua sejak peluncurannya, minat masyarakat terhadap mobilio bisa dikatakan masih sangat baik. Kala itu Mobilio memang masih menjadi alternatif pilihan low MPV dengan fasilitas dan fitur yang patut diperhitungkan. Apalagi di belakangnya ada dukungan brand Honda yang seakan jadi jaminan produk bermutu.
Sayangnya, kalau mau ditilik lebih jauh, sebenarnya Mobilio punya banyak catatan miring soal kualitas produk. Penggarapan Mobilio terkesan terburu-buru, terutama pada beberapa hal seperti bodi dan engine bay, dashboard, door trim, dan sambungan bodi. Akibat plat bodi dan lapisan karet yang tipis, tingkat kekedapan mobil ini juga dinilai kurang sempurna.
Dengan harga baru Rp225 juta pada 2015, saat ini harga Honda Mobilio RS CVT adalah Rp135 juta. Penurunannya sekitar 40 persen.
Meski paling populer, penurunan harga mobil MPV secara drastis setiap tahun memang tidak terhindarkan. Akan tetapi perlu diingat, harga penawaran mobil bekas bukan indikator kondisi mobil secara keseluruhan. Tidak selalu mobil bekas yang harganya tinggi kondisinya pasti masih baik. Begitu juga sebaliknya!
Agar lebih pasti tentang kondisi mobil bekas yang akan dibeli, sebaiknya Otofriends mencarinya di dealer mobil bekas terpercaya yang sudah menjadi rekanan resmi Otospector. Dengan membeli mobil bekas di dealer semacam ini, konsumen akan merasa lebih tenang karena mobil sudah lulus inspeksi dan dijamin oleh pihak ke-3 yang independen.
Bagikan