Ada waktu-waktu tertentu di mana lalu-lintas dalam kondisi sangat padat. Situasi jalan raya dipenuhi kendaraan, sehingga menjadi padat dan arusnya tersendat. Misalnya saat pagi hari ketika sebagian besar orang berangkat beraktivitas, pada akhir pekan, atau saat musim mudik hari raya.
Biasanya di saat situasi seperti itu, polisi lalu-lintas akan melakukan rekayasa lalu lintas, bisa berupa one way atau contra flow. Dua cara ini memang hanya merupakan solusi darurat untuk meningkatkan kapasitas kendaraan di jalan. Semua tergantung kebutuhan dan situasi di lapangan, sesuai penilaian petugas kepolisian.
Sayangnya, masih ada sebagian pengguna jalan yang belum memahami perbedaan antara sistem one way dan contra flow. Nah, biar makin paham, yuk kita baca penjelasannya:
Sistem peraturan lalu-lintas ini mengubah jalan yang semula dua arah menjadi satu arah. Tujuannya tentu untuk mengurangi antrean kendaraan. Sistem ini akan membuat kapasitas jalan akan meningkat sehingga lebih banyak kendaraan yang bisa melintas dalam beberapa ruas.
Contoh one way di tol adalah saat arus mudik Lebaran 2022. Karena padatnya arus kendaraan, maka selama waktu tertentu diterapkan one way di Tol Cikampek ke Gerbang Tol Kalikangkung di KM 414.
Aturan sistem satu arah dan rekayasa lalu lintas dengan mengubah jalur ini biasanya berlangsung beberapa jam atau sampai lalu-lintas dinilai sudah lancar. Sedangkan kendaraan lain dipersilakan menunggu atau menggunakan jalan lain.
Sistem pengaturan lalu-lintas yang mengubah arah laju kendaraan dari arah normal menjadi berlawanan. Caranya dengan memecah jalan ke arah tertentu menuju arah yang berlawanan dan membaginya ke beberapa jalur tanpa menutup arah jalan yang normal.
Contoh penerapannya adalah saat terjadi kepadatan kendaraan di Jalan Tol Jakarta Cikampek di Jawa Barat tepatnya di KM 47 sampai Gerbang Tol Cikampek Utama, pada saat arus mudik Mei 2022. Arah dari Jakarta ke Cikampek mengalami kepadatan, sementara dari arah sebaliknya masih sangat lengang.
Kepadatan ini diatasi dengan membagi jalan yang semula sepenuhnya ke arah Jakarta menjadi dua bagian. Satu sisi digunakan untuk menuju ke arah Cikampek sementara sisi lainnya tetap ke arah Jakarta.
Hasilnya, pengguna jalan yang akan menuju ke arah Cikampek dapat melintasi jalur baru ini (melawan arus) tanpa mengganggu pengguna jalan yang akan menuju Jakarta.
Lintas one way butuh seluruh ruas jalan untuk memecah kemacetan. Dilakukan dengan pertimbangan banyaknya kendaraan yang memadati jalan, sehingga tingkat kemacetan harus dikurangi dengan peraturan satu arah. Berbeda dengan contra flow yang hanya butuh separuh jalan untuk membuka jalan baru ke arah berlawanan.
Menerapkan one way akan menutup total arus lalu lintas dan diganti perubahan arah arus jalan. Tentu akibatnya pengendara tidak akan melintasi jalan ke arah normal. Sedangkan pada contra flow, jalan hanya ditutup sebagian, sehingga pengendara tetap tetap dapat melintas.
One way digunakan pada waktu tertentu dan sudah direncanakan dengan pengamatan mendalam. Ini karena one way akan menutup jalan secara keseluruhan. Kalau mau dilakukan setiap hari, maka akan dilakukan percobaan penggunaan jalan alternatif atau pemberlakukan jam tertentu.
Sementara itu, contra flow bisa diterapkan mendadak dengan melihat kondisi jalan di sisi lainnya. Rekayasa jalan sehingga mencegah penumpukan juga bisa dilakukan dengan pengalihan arus. Namun cara ini sifatnya sementara, karena bisa menyebabkan penyempitan jalan dan timbul kemacetan.
Menjelang liburan hari raya, wajar jika permintaan mobil bekas untuk keperluan bepergian ke luar kota semakin meningkat. Namun calon pembeli harus waspada, karena dalam masa-masa peningkatan penjualan itu, penjual juga berupaya melariskan dagangannya dengan berbagai cara.
Agar Otofriends dapat mendapat mobil bekas berkualitas, maka sebelum memutuskan untuk membeli, jangan ragu untuk memakai jasa inspeksi mobil bekas Otospector. Dengan mengetahui kondisi mobil sejelas-jelasnya, maka Otofriends akan dapat memutuskan mobil mana yang memang layak untuk dipinang.
Bagikan