Pada bidang otomotif, salah satu kata kunci pencarian yang populer di internet adalah tentang harga mobil bekas murah di bawah 50 juta. Fakta ini sekaligus jadi bukti, di segmen tertentu, di samping kebutuhan calon pembeli, faktor harga masih sangat diperhitungkan.
Di bursa mobil bekas, segmen yang sesuai dengan kriteria pencarian itu adalah city car. Dengan harga yang sudah cukup murah, mobil-mobil entry level ini kondisinya rata-rata masih cukup baik, mengingat usia yang belum terlalu tua (tahun 2000-an) serta penggunaan yang umumnya sebatas di dalam kota.
Berikut 5 mobil bekas murah di bawah 50 juta jenis city car yang direkomendasikan Otospector:
Merupakan city car jadul paling populer saat ini, karena masih diminati konsumen berkat kelebihan-kelebihannya. Antara lain kabinnya yang lapang, stabil pada kecepatan tinggi, relatif irit BBM, spare part bisa disubstitusi dari mobil lain, serta bantingan yang lumayan empuk.
Dengan mesin F10A 1.0 Liter 4 silinder 8 katup SOHC, bertenaga 54 HP, torsi 100 Nm, performa Karimun memang bukan yang terunggul di kelasnya. Mesin juga masih tersendat oleh hentakan kompresor AC. Teknologinya juga lumayan tertinggal, karena masih pakai karburator.
Meski desain bodi dan interiornya paling ketinggalan zaman dibanding kompetitornya, namun banyaknya peminat membuat harga mobil ini justru paling stabil. Kemudahan perawatan membuat sebagian pemakai masih memanfaatkannya untuk bisnis, seperti mobil rental.
Ditilik dari kabinnya, mobil ini memang tidak bisa dibilang lega, namun memiliki headroom yang lumayan. Cocok untuk penumpang dengan tinggi badannya di atas rata-rata. Tak heran kalau Spark masih diminati, meski kubikasi mesinnya tergolong kecil untuk ukuran city car saat ini yakni 800 cc.
Melihat lebih dalam ke spesifikasinya, baru kita paham teknologi mobil ini sudah lumayan maju pada masanya. Dengan mesin S-TEC 0.8 Liter, tenaga 52 HP, torsi 69 Nm, Spark sudah menggunakan sistem injeksi. Tak heran konsumsi BBM-nya cukup irit yakni 14 km per liter untuk dalam kota.
Dari sisi fitur, meski masih tergolong standar, namun sudah sangat maju dibanding para kompetitornya saat itu. Contohnya keberadaan power window, wiper belakang, atau desain dashboard yang lebih modern.
Dimensi yang mungil namun tenaga mesin cukup besar (55 HP) membuat performa KIA Visto terasa mumpuni saat bermanuver di perkotaan. Apalagi handling-nya cukup baik. Konsumsi BBM-nya cukup irit (14 Km per liter) berkat teknologi injeksi. Hanya saja, mengingat kompresi mesinnya, pihak produsen menganjurkan penggunaan BBM sekelas Pertamax.
Dari sisi fitur ada beberapa kelebihan yang patut diapresiasi seperti heater, rear defogger, power window, child lock door, serta washer untuk wiper belakang. Fitur-fitur yang sedikit di atas mobil-mobil di kelasnya ini membuat Vistotak bisa dipandang remeh.
Selain isu soal BBM, KIA Visto punya beberapa catatan khusus. Yang amat terasa adalah bantingannya yang cukup keras akibat rendahnya kualitas suspensi belakang, tenaga mesin yang sering turun akibat kerja AC, serta bunyi dashboard yang bergetar saat mobil berjalan.
Kalau ada orang merasa aneh dengan ukurannya yang super-imut, sebagian orang lagi justru malah menyukainya. Dengan dimensi 3,36 m x 1,4 m x 1,4 m, Daihatsu Ceria memang menjadi mobil terkecil yang saat ini masih bisa kita temui bersliweran di jalan.
Kabinnya memang terasa sempit, ban hanya 12 inci, teknologi mesin juga terbilang jadul dengan karburator. Namun fakta-fakta itu juga jadi kelebihannya, karena konsumsi BBM jadi sangat irit (17 km per liter), perawatan sangat mudah, substitusi spare-part berlimpah, bahkan ukuran ban membuat mobil ini tidak perlu power steering.
Dari sisi fitur, Ceria tipe KX sebagai yang tertinggi sudah dilengkapi AC, power window pada pintu depan, central lock, radio tape, wiper belakang dan velg alloy. Cocok bagi keluarga muda dengan kebutuhan berkendara yang tak terlalu jauh.
Kehadiran Hyundai Getz di Indonesia sebenarnya tidak lepas dari kesuksesan penjualan mobil ini di pasar internasional. Jadi sosoknya memang sudah cukup teruji sebagai city car yang mampu menjawab kebutuhan berkendara di perkotaan.
Selain desain eksterior yang cukup menarik, mobil ini punya kapasitas mesin yang lebih besar yakni 1.3 Liter atau sudah mendekati kelas hatchback. Dengan dimensi yang mirip-mirip mobil di kelasnya, jelas performa Hyundai Getz jadi jauh lebih unggul.
Ada pendapat, kabin Getz cukup lega jauh melebihi penampakannya. Bahkan dianggap setara dengan Karimun Kotak. Sayangnya, faktor harga jual yang dibuat kompetitif, mengorbankan kualitas material interior, minimnya fitur multimedia dan fitur keselamatan.
Pada umumnya city car di atas usia 10 tahun punya problem seputar masalah kaki-kaki dan suspensi. Kondisi ini biasanya dipengaruhi faktor pemakaian.
Sementara itu untuk sektor mesin, body, interior, maupun aksesoris, sejatinya kembali lagi pada perawatan pemilik. Namun pada umumnya tidak akan bermasalah besar, mengingat mobil jenis ini rata-rata memang tidak dipakai berkendara jauh.
Jika Otofriends memang berniat membeli city car dengan kriteria harga seperti di atas, jangan ragu untuk menggunakan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Dengan prosedur pemeriksaan yang detail, calon pembeli akan memperoleh gambaran tentang kondisi mobil bekas yang mungkin diminati. Di antara beberapa pilihan, berbekal hasil inspeksi, pembeli akan bisa menentukan mana yang terbaik.
Bagikan