Salah satu problem yang umum terjadi pada mobil-mobil berusia tua atau di atas 10 tahun adalah mesin overheat. Kondisi ini terjadi diindikasikan temperatur mesin yang mendadak naik, melewati batas normal, padahal sedang berkendara seperti biasa.
Andai suatu saat ini terjadi, segeralah pinggirkan kendaraan dan matikan mesin. Selama menunggu suhu mesin kembali normal, lakukan pengecekan dan kenali penyebabnya secara menyeluruh. Otofriends harus berhati-hati karena mesin overheat adalah salah satu penyebab terbesar turun mesin.
Nah, agar Otofriends bisa mengenali permasalahannya, berikut 5 penyebab mesin overheat:
Kebocoran radiator adalah problem klasik penyebab mesin overheat, sebab memang komponen inilah yang berperan penting menurunkan dan menstabilkan suhu mesin.
Biasanya penyebab kebocoran adalah akibat korosi (karat) karena faktor usia radiator. Umur ekonomis radiator sendiri berkisar 4-5 tahun.
Radiator juga bisa bocor karena tersumbat debu atau kotoran. Tumpukan debu membentuk gumpalan lumpur sehingga menghambat aliran cairan yang akan masuk ke mesin. Akibat sumbatan, air merembes ke komponen lain dan kepala radiator akan pecah.
Motor kipas radiator yang lemah akan membuat kinerjanya tidak maksimal dalam memberi suplai pendinginan ke radiator. Jika ini terjadi cukup lama, imbasnya temperatur merambat naik.
Pada radiator, motor kipas akan bekerja optimal pada saat-saat tertentu, misalnya saat lalu-lintas padat dan mobil bergerak perlahan. Dalam kondisi seperti itu, udara yang melalui kisi-kisi radiator sangat sedikit sehingga motor kipas membantu mensuplainya.
Lemahnya motor kipas bisa dirasakan jika indikator temperatur naik saat lalu-lintas macet tapi kembali normal saat mobil sudah berjalan normal. Indikasi lain, temperatur AC di dalam kabin sudah tidak sedingin biasanya.
Tak banyak orang menyadari, oli mesin bukan hanya berfungsi sebagai pelumas, tapi juga pendingin dan penyekat di dalam ruang mesin.
Pemakaian oli yang tidak berkualitas akan menyebabkan peningkatan gesekan antar-logam di dalam mesin. Akibatnya temperatur mesin meninggi.
Selain itu, suhu yang tinggi akan menyebabkan oli mudah menguap dan tidak tidak bisa lagi melindungi mesin secara menyeluruh.
Pemilihan air radiator akan sangat berpengaruh pada kondisi komponen radiator secara keseluruhan. Karena itulah kita tidak bisa pakai sembarangan cairan.
Gunakan cairan khusus radiator berupa cairan coolant yang memang khusus diformulasikan untuk menjaga ketahanan suhu mesin. Sayangnya masih banyak orang yang memakai air biasa.
Penggunaan air biasa sebaiknya dihindari karena mengandung logam dan mineral yang bisa memicu karat pada selang dan kisi-kisi radiator. Akibatnya aliran air bisa tersumbat dan radiator tidak mampu bekerja optimal.
Fungsi fan belt adalah memindahkan tenaga, menggerakkan poros dari komponen seperti kompressor AC, poros alternator, waterpump dan lain sebagainya dengan jalan menghubungkan poros-poros tersebut.
Dengan peran ini, fan belt sebenarnya juga ikut menjaga suhu mesin agar stabil. Terbukti permasalahan pada fan belt akan mengganggu fungsi waterpump. Bahkan pada beberapa tipe mobil juga berefek pada kinerja kipas radiator.
Fan belt yang bermasalah biasanya menimbulkan bunyi berdecit. Kemungkinan karena belt sudah mulur atau memanjang. Tapi belum tentu belt harus diganti, karena bisa jadi hanya sekadar kering hanya perlu diberi pelumasan.
Mobil-mobil bekas di pasaran yang sudah berusia tua apalagi yang minim perawatan harus lebih diwaspadai fungsi sistem pendinginannya. Kalau pemilik mengabaikannya, permasalahan bisa timbul mendadak dan akibatnya sampai turun mesin.
Jika Otofriends membutuhkan inspeksi mobil-mobil bekas, jangan ragu untuk memanfaatkan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Inspeksi yang dilakukan secara cermat oleh tenaga profesional akan memberi Otofriends gambaran menyeluruh tentang sebuah mobil bekas. Hasil inspeksi dijamin akurat dan terpercaya.
Bagikan