Tidak selamanya mobil harus masuk ke bengkel jika hanya sekadar untuk perawatan ringan. Pada perawatan-perawatan sederhana, bolehlah pemilik melakukannya sendiri di rumah.
Selain mudah dan murah, perawatan sendiri di rumah juga akan membuat pemilik jadi makin mengenal kendaraannya sendiri. Jika sudah terbiasa, maka andai suatu saat ada persoalan pada kendaraan di jalanan, pemilik jadi tidak panik dan mampu mengatasi sendiri sebelum dibawa ke bengkel.
Berikut, beberapa yang bisa dilakukan pemilik:
Air wiper sering dipandang sepele karena dianggap hanya berfungsi membasahi kaca saat diperlukan. Namun kalau sampai air ini habis, akibatnya gesekan wiper dapat merusak kaca. Padahal, terkadang kita membutuhkan volume air yang cukup banyak saat membersihkan kaca yang sangat kotor.
Untuk keperluan membersihkan kaca, kita memang hanya membutuhkan air biasa. Namun tidak ada salahnya kita tambahkan sedikit cairan pembersih khusus wiper agar fungsinya optimal saat menyeka. Sifat dari cairan pembersih ini antara lain juga memberi efek daun talas, sehingga air hujan bisa segera hilang tanpa tertahan.
Ada sebagian orang yang mengisi air wipernya dengan sabun biasa. Padahal hal ini tidak dianjurkan, mengingat sabun biasanya mengandung deterjen yang dapat merusak peralatan terkait wiper. Sedangkan cairan khusus pembersih, biasanya memiliki kandungan tingkat keasaman (pH) yang terkomposisi sehingga aman untuk kaca serta karet wiper.
Cairan radiator pada umumnya memang jarang berkurang. Apalagi jika kendaraan diservis di bengkel resmi yang selalu menangani urusan radiator secara benar. Kecuali jika memang radiator bermasalah, akibat dari kebocoran atau penyebab-penyebab lain.
Radiator sebaiknya jangan sampai kekurangan cairan, karena akibatnya mesin bisa overheat. Jika kebablasan dalam jangka waktu yang lama, maka akibatnya bisa lebih fatal yakni mesin bisa macet dan rusak. Kerugiannya akan lebih besar lagi.
Jika perawatan mobil banyak dilakukan sendiri di rumah, maka jangan lupa untuk memperhatikan batas maksimal dan minimal air radiator atau coolant. Perhatikan ketinggian air cukup dari tabung penyimpanan air radiator saja, tanpa perlu membuka tutup radiator.
Pada saat mesin mobil sedang dingin, kita bisa melakukan pemeriksaan batas volume oli mesin. Cukup dengan mengecek batas ketinggian minimum dan maksimum pada dipstik atau tongkat untuk memeriksa ketinggian volume oli.
Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan secara rutin, apalagi jika kendaraan sudah cukup berumur. Volume oli bisa berkurang karena berbagai penyebab, namun yang terbanyak adalah kebocoran, sehingga oli merembes atau terbakar. Jumlah rembesan oli ini kadang tidak bisa disepelekan. Tekanan akibat kerja mesin bisa mempercepat penyusutannya. Apalagi jika mobil sudah cukup berusia sehingga kerenggangan komponennya sangat mungkin terjadi.
Volume oli ini sebaiknya tidak berkurang terlalu drastis, karena dapat mempengaruhi kinerja mesin. Proses pelumasan pada gesekan antarkomponen menjadi kurang maksimal, sehingga akibatnya mesin sewaktu-waktu bisa jebol.
Cairan yang sering luput dari perhatian adalah minyak rem. Karena memang cairan ini termasuk yang jarang sekali berkurang. Atau jikalau terjadi, maka penyusutannya sangat kecil. Kecuali jika terjadi masalah pada sistem pengereman.
Namun sesekali tidak ada salahnya untuk mengecek ketinggian volume minyak rem pada tabungnya. Berkurangnya minyak rem juga biasanya ditandai dengan adanya lampu indikator yang menyala. Segera bawa ke bengkel resmi untuk penanganannya.
Jika bermaksud untuk menangani sendiri kekurangan minyak rem, maka harus dipastikan dulu jenis minyak rem yang digunakan dalam kendaraan Anda. Selain itu, perlu sedikit kehati-hatian, karena sifat minyak rem sangat keras. Sekalinya terkena bodi atau bagian lain, dapat menjadi noda yang sulit hilang dan merusak cat.
Minyak power steering dibutuhkan pada kendaraan yang menggunakan tipe power steering hidrolik. Tipe lainnya adalah power steering dengan elektrik yang tidak membutuhkan minyak karena tidak ada gerakan mekanis. Saat ini sebagian kendaraan masih menggunakan tipe hidrolik karena dianggap masih lebih andal.
Sama seperti minyak lainnya, indikatornya adalah ketinggian batas maksimum dan minimum pada tangki penampungan. Jika ingin simpel, penanganan minyak power steering bisa dilakukan di bengkel, terutama saat melakukan servis rutin.
Jika ingin melakukan penambahan sendiri, maka yang perlu diperhatikan adalah jenis minyak yang direkomendasikan oleh pabrik. Pekerjaan ini dapat dilakukan dengan hati-hati, sekiranya memang ingin mengerjakannya sendiri.
Pekerjaan ini memang hanya berlaku bagi yang menggunakan aki basah. Sementara bagi pengguna aki kering atau maintenance free, tentu tidak berlaku.
Pada aki basah, kita harus selalu memastikan ketinggian cairan elektrolit di dalam aki. Pastikan bahwa semua terisi dengan cukup pada batas maksimum ketinggian cairan. Dibandingkan dengan cairan-cairan lain pada mobil, cairan aki ini paling cepat menyusut karena pemakaian.
Jika didapati cairan aki mulai berkurang atau menyentuh batas minimum, segera tambahkan dengan air aki. Pekerjaan ini sebenarnya juga dilakukan oleh mekanik saat servis resmi, tapi terkadang dalam kondisi sehari-hari, cairan aki bisa berkurang drastis. Karena itu harus rajin mengeceknya.
Pengecekan dan perawatan rutin akan membuat mobil selalu dalam kondisi prima. Dalam perjalanan, kita juga tidak perlu was-was akan terjadi gangguan. Namun lebih penting lagi, dalam jangka panjang, mobil akan selalu awet dan dapat “berumur” panjang.
Bagikan