Tune up mobil merupakan proses perawatan mobil rutin yang dilakukan untuk memastikan performa mesin mobil tetap optimal dan efisien. Proses tune up meliputi pemeriksaan dan penyesuaian komponen seperti busi, filter udara, filter bahan bakar, dan sistem pengapian untuk memastikan mobil dapat beroperasi dengan baik dan efisien.
Manfaat tune up mobil bagi pemilik mobil, antara lain meningkatkan performa mesin dan mobil secara keseluruhan, menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang, memperpanjang usia pakai mesin dan komponen lainnya, menghindari kerusakan yang lebih parah akibat penurunan fungsi mesin, dan menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara.
Nah, apa saja komponen yang dicek saat tune up? Yuk kita perhatikan satu per satu:
Filter udara berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam ruang bakar mesin. Filter udara yang kotor atau aus akan mengurangi aliran udara dan mengganggu proses pembakaran. Hal ini akan menurunkan performa mobil khususnya pada mesin dan meningkatkan konsumsi bahan bakar. Oleh karena itu, filter udara harus dibersihkan atau diganti secara berkala.
Busi berfungsi untuk menghasilkan percikan api yang menyulut campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar mesin. Busi yang aus atau kotor akan mengurangi intensitas percikan api dan mengganggu proses pembakaran. Hal ini akan menurunkan performa mesin dan meningkatkan emisi gas buang. Oleh karena itu, busi harus dicek celahnya dan dibersihkan atau diganti secara berkala. Termasuk di dalamnya adalah kelayakan kabel busi.
Filter bahan bakar berfungsi untuk menyaring kotoran atau partikel yang terdapat di dalam bahan bakar sebelum masuk ke dalam sistem pengapian mesin. Filter bahan bakar yang kotor atau tersumbat akan mengurangi aliran bahan bakar dan mengganggu proses pembakaran. Hal ini akan menurunkan performa mesin dan meningkatkan konsumsi bahan bakar. Oleh karena itu, filter bahan bakar harus diganti secara berkala.
Sistem pengapian berfungsi untuk mengatur waktu dan intensitas percikan api dari busi sesuai dengan putaran mesin. Sistem pengapian yang tidak bekerja dengan baik akan mengurangi efisiensi pembakaran dan mengganggu performa mesin. Oleh karena itu, sistem pengapian harus dicek kondisinya dan disetel ulang jika perlu.
Oli mesin berfungsi untuk melumasi, mendinginkan, membersihkan, dan melindungi mesin dari gesekan dan karat. Oli mesin yang sudah hitam, encer, atau berkurang akan mengurangi fungsi-fungsi tersebut dan meningkatkan risiko kerusakan pada mesin. Oleh karena itu, oli mesin harus diganti secara berkala sesuai dengan spesifikasi dan interval yang ditentukan oleh pabrikan.
Air pendingin berfungsi untuk mendinginkan mesin agar tidak overheat akibat panas yang dihasilkan oleh proses pembakaran. Tutup radiator berfungsi untuk menjaga tekanan air pendingin agar tidak mendidih atau bocor. Air pendingin yang kurang, kotor, atau keruh akan mengurangi kemampuan pendinginan dan meningkatkan risiko overheat pada mesin. Tutup radiator yang rusak atau aus akan mengurangi tekanan air pendingin dan meningkatkan risiko mendidih atau bocor. Oleh karena itu, air pendingin harus dicek jumlah dan kualitasnya dan ditambahkan atau dikuras dan diganti jika perlu. Tutup radiator harus dicek kondisi karet dan pegasnya dan diganti jika perlu.
Tali kipas berfungsi untuk menggerakkan kipas pendingin yang membantu proses pendinginan mesin. Tali kipas yang aus, retak, atau putus akan mengurangi kecepatan putaran kipas pendingin dan mengurangi kemampuan pendinginan. Tali kipas yang terlalu kencang atau terlalu kendor akan mengurangi efisiensi putaran mesin dan meningkatkan konsumsi bahan bakar. Oleh karena itu, tali kipas harus dicek kondisi dan ketegangannya dan disetel ulang atau diganti jika perlu.
Katup mesin berfungsi untuk mengatur aliran udara dan bahan bakar masuk dan keluar dari ruang bakar mesin. Katup mesin yang tidak disetel dengan benar akan mengurangi efisiensi pembakaran dan mengganggu performa mesin. Oleh karena itu, celah katup mesin harus dicek dan disetel ulang sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan oleh pabrikan.
Oli transmisi, oli power steering, dan oli gardan berfungsi untuk melumasi, mendinginkan, membersihkan, dan melindungi komponen transmisi, sistem kemudi, dan gardan dari gesekan dan karat. Oli-oli tersebut yang sudah hitam, encer, atau berkurang akan mengurangi fungsi-fungsi tersebut dan meningkatkan risiko kerusakan pada komponen-komponen tersebut. Oleh karena itu, oli-oli tersebut harus dicek jumlah dan kualitasnya dan ditambahkan atau diganti jika perlu.
Biaya tune up mobil bervariasi tergantung pada jenis mobil, kondisi mobil, jenis bengkel, dan komponen yang diperlukan. Secara umum, biaya tune up mobil berkisar antara Rp 300.000 hingga Rp 1.000.000. Biaya tersebut belum termasuk biaya penggantian komponen yang rusak atau aus.
Nah, itu tadi soal tune up. Kalau untuk mengetahui kondisi mobil bekas yang akan dibeli, Otofriends silakan memanfaatkan jasa inspeksi mobil bekas Otospector. Dengan inspeksi yang menyeluruh dan dilakukan tenaga profesional, kondisi sebuah mobil dapat diketahui sejelas-jelasnya.
Bagikan