Tips mengendarai mobil manual harus dipahami betul oleh pengemudi sebelum menggunakan tipe transmisi ini sehari-hari. Ini lantaran mengemudi mobil manual, agak sedikit berbeda dengan transmisi otomatis yang relatif lebih mudah dan sederhana.
Di Indonesia, jumlah mobil bertransmisi otomatis memang semakin banyak, terutama di perkotaan. Namun jika dihitung secara keseluruhan, perbandingan pemakaian transmisi manual masih di atas 60 persen. Terutama di kawasan pelosok, seperti di Indonesia Timur.
Bagi pengemudi di perkotaan yang menghadapi masalah kepadatan lalu-lintas, tentu transmisi manual bakal bikin lelah kalau tidak paham bagaimana tips mencegahnya. Kelelahan terutama dirasakan di bagian kaki sebelah kiri.
Apa saja yang harus kita perhatikan dalam tips mengendarai mobil manual? Yuk, kita bedah satu per satu:
Sumber Justdial
Mengemudi mobil manual sebenarnya tidak melelahkan kalau tidak terjebak macet. Terutama macet yang terlalu lama.
Karena itu, usahakan untuk merencanakan perjalanan, terutama rute yang akan dilewati. Saat ini sudah ada aplikasi peta digital yang bisa membantu mencari jalan alternatif yang lebih lancar.
Perhatikan juga kondisi tubuh, apakah siap menghadapi kondisi lalu-lintas yang padat. Andai memang sudah lelah atau tidak fit, jangan dipaksakan.
Batasi panjang dan durasi perjalanan sesuai kemampuan. Jangan ragu untuk berhenti kalau lelah. Karena kelelahan di kemacetan bisa menurunkan tingkat kewaspadaan.
Sumber: Jualo.com
Tindakan ini gunanya agar gigi transmisi bisa diperpanjang selama mungkin, sehingga tidak perlu sering-sering menginjak pedal kopling atau mengganti gigi.
Salah satu trik menjaga jarak adalah dengan mengemudi menggunakan kecepatan sedang dan santai. Akselerasi tidak perlu terlalu cepat, sehingga tidak cepat juga mengerem.
Pemilihan rute juga sangat mempengaruhi kondisi lalu-lintas yang akan dilewati. Pilihlah rute yang tidak terlalu padat atau berkendaralah pada jam-jam yang tidak padat.
Sumber: Otopedia
Jika komponen transmisi seperti kampas kopling rutin dirawat, maka pedal kopling tidak akan terasa keras. Perpindahan gigi juga relatif lebih lembut, sehingga tidak memuat kaki lelah.
Komponen transmisi yang sering aus seiring pemakaian adalah plat kopling yang berfungsi sebagai penghubung antara mesin dan transmisi.
Salah satu cara perawatan adalah mengganti oli transmisi secara teratur. Disarankan pergantian dilakukan setiap 20.000 km – 30.000 km atau setiap dua tahun sekali.
Sumber: Gridoto
Saat mengemudi di tanjakan dan harus berhenti, ada sebagian pengemudi yang punya kebiasaan pakai setengah kopling. Istilah ini artinya tindakan agar persneling tetap dalam posisi masuk dan diimbangi dengan pijakan pedal gas, agar mesin tidak mati.
Untuk mengurangi kelelahan saat mengemudi di tanjakan, apalagi dalam kondisi macet, sebaiknya manfaatkan rem tangan. Tarik rem tangan sehingga mobil berhenti dan persneling bisa dinetralkan. Kaki bisa bebas.
Dengan menahan kopling setengah, kerja kampas kopling akan semakin berat dan panas. Indikasinya bisa dengan terciumnya aroma bau gosong. Hati-hati, lama kelamaan komponen kopling juga bisa rusak!
Di beberapa wilayah di Indonesia, terutama di pelosok, mobil bertransmisi manual memang lebih laris dibandingkan transmisi matic. Selain karena perawatan yang relatif lebih mudah, transmisi manual juga dianggap lebih fleksibel di medan-medan tertentu seperti saat menanjak atau off-road.
Jika Otofriends bermaksud membeli mobil bekas bertransmisi manual, maka jangan ragu untuk memanfaatkan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Inspeksi mobil yang dilakukan secara cermat oleh tenaga profesional akan memberi Otofriends gambaran menyeluruh tentang sebuah mobil bekas, terutama yang bertransmisi manual.
Dengan mengetahui kondisi mobil sejak awal, maka Otofriends terhindar dari biaya perbaikan yang lebih besar di saat pemakaian nantinya.
Bagikan