OtoFriends, pernah tidak Anda berniat untuk memiliki mobil bekas modifikasi? Biarpun jadul, banyak mobil bekas hasil modifikasi yang punya penampakan keren. Selain itu, interiornya pun begitu mulus serta dilengkapi audio system kekinian. Di balik itu, punya mobil seperti ini ternyata tak selalu membuat gembira.
Modifikasi mobil banyak dilakukan para pecinta otomotif. Tidak ingin tampil biasa, mereka melakukan penambahan part atau bahkan penggantian dengan yang lebih unik serta menarik. Intinya, para pelaku modifikasi mengubah mobil kesayangannya sesuai dengan selera mereka sebagai pemilik.
Tak jarang juga orang yang memiliki lebih dari satu mobil hasil custom. Telah menjadi sebuah hobi di kalangan masyarakat luas, pemilik mobil modifikasi yang bosan pun sewaktu-waktu dapat melego kendaraan kesayangannya tersebut.
Anda yang berniat untuk memiliki mobil bekas modifikasi atau memodifikasi kendaraan, patut tahu dulu, ada satu hal yang disebut-sebut bisa merugikan di masa depan.
Anda yang memiliki mobil bekas modifikasi harus siap menghadapi susahnya menjual kendaraan tersebut. Ini tidak mengada-ada lho, OtoFriends! Dihimpun OtoSpector dari beberapa sumber, cukup banyak dealer mobil bekas yang tidak mau menerima kendaraan yang telah dimodifikasi. Ini dia alasannya!
Alasan pertama ialah karena peminat dari mobil hasil modifikasi tidak begitu banyak. Dapat dikatakan, mobil hasil modifikasi memiliki pasar yang sangat segmented. Sementara itu, umumnya masyarakat yang berniat membeli kendaraan bekas lebih tertarik dengan versi orisinil.
Ada pula beberapa dealer mobil bekas yang mau menerima mobil modifikasi, asalkan perubahan yang dilakukan masih wajar. Sebagai contoh, modifikasi pada desain interior mobil. Bila perubahan dilakukan pada pemotongan suspensi agar lebih ceper atau merombak mesin, mobil modifikasi tersebut sulit diterima.
Selanjutnya, mobil bekas modifikasi yang dijual kembali akan dihargai sesuai versi orisinil yang berlaku di pasaran. Berbagai tambahan bagian yang telah menghabiskan uang sekian banyak tak akan dihitung.
Salah satu pemilik dealer mobil bekas di kawasan WTC Mangga Dua, Jakarta bernama Rino mengungkapkan hal tersebut. Seperti yang dikutip OtoSpector dari oto.detik.com, Rino mengungkapkan bahwa pihaknya tidak menghargai part yang dimodifikasi dan hanya membeli mobil tersebut sesuai dengan harga pasar. Jelas, hal ini merupakan salah satu kerugian yang harus ditanggun bukan OtoSpector?
Sebuah mobil baru yang baru saja dibeli biasanya akan dilengkapi dengan garansi. Bila modifikasi dilakukan di tengah-tengah masa garansi, maka jaminan perlindungan yang diberikan pun akan hilang. Sayang bukan?
Selanjutnya, mobil bekas modifikasi berpotensi mengalami rusak. Saat melakukan proses modifikasi, tentu ada bagian yang perlu diganti dengan ukuran lebih kecil/besar, dibongkar, dilubangi, dan ditempel di sana-sini. Sekecil apapun perubahannya, potensi kerusakan dan berkurangnya kenyamanan dapat terjadi.
Sebagai contoh ialah penggantian ban mobil. Seperti yang dilansir dari liputan6.com, pemilik dealer mobil bekas di kawasan Kemayoran, Jakarta menyebutkan pergantian velg mobil akan mengurangi maneuver berkendara. Selain itu, mobil pun akan sedikit terasa tak nyaman saat dikendarai.
Ia mengatakan, bila sebuah Avanza diganti dengan velg 17 misalnya, mobil akan menjadi lebih boros bahan bakar. Di sisi lain, mobil pun akan terasa berat saat dikendarai. Bila aslinya bisa mencapai 160 km/jam, maka mobil yang bannya telah diganti tersebut hanya bisa dipacu 120 km/jam.
Bagaimana OtoFriends? Semoga ulasan mengenai mobil bekas modifikasi di atas tadi bisa bermanfaat untuk Anda!
Bagikan