Tuas persneling mobil yang longgar (oblak) atau tuas bergetar adalah problem yang sering terjadi pada mobil bertransmisi manual. Terutama mobil-mobil yang sudah berumur alias lebih dari 10 tahun.
Cirinya terlihat dari tuas persneling yang mudah bergoyang-goyang kiri-kanan-depan-belakang atau loyo. Atau pada kondisi tertentu, misalnya sehabis kopling diinjak, tuas persneling akan bergetar.
Gejala oblak biasa terjadi pada mobil-mobil yang tuas transmisinya langsung terhubung dan tidak menggunakan kabel. Kebanyakan terjadi pada mobil berpenggerak roda belakang.
Berikut 4 penyebab tuas persneling mobil yang longgar serta bergetar:
Dari banyak penyebab goyangnya tuas, penyebab ini paling umum terjadi. Karena itu, pastikan dulu kondisi bushing tuas sebelum memeriksa ke penyebab lain.
Bushing yang terbuat dari karet atau poliuretan berfungsi “mengikat” tuas, sekaligus menahan getaran dari transmisi yang menuju tuas. Nah, kalau kondisinya sudah retak-retak, bahkan hancur, fungsinya tidak optimal lagi.
Bukan hanya tuas yang lemah, tuas juga akan bergetar hebat terutama saat mesin dinyalakan. Perpindahan gigi juga akan sulit karena sering gagal masuk. Kadang ada juga bunyi berisik pada tuas.
Pergantian bushing tidaklah sulit dan bisa dilakukan sendiri. Cukup membuka karet boot transmisi, baut penutup rumah tuas, kemudian lepas plat pengunci tuas. Bersihkan sekalian area sekitar dari sisa-sisa kotoran, lalu ganti bushing dengan yang baru.
Getaran juga bisa terjadi pada tuas persneling yang masih memakai kabel. Karena usia pakai atau penyebab tertentu (biasanya karena kering) kabel akan seret atau macet.
Kabel yang tidak berfungsi baik, bisa dirasakan saat mengganti gigi. Tuas persneling terasa berat dan keras. Jika ada indikasi semacam ini, sebaiknya jangan dipaksakan karena akan berpotensi merusak bagian lain dari persneling.
Kerusakan juga bisa disebabkan hal sepele yakni rusaknya bushing pada kabel tuas. Bushing ini bisa diakali dengan diganti karet lain yang serupa, jika memang tidak ingin mengganti satu kabel utuh.
Sekadar gambaran, harga kabel tuas persneling Suzuki Ertiga sekitar Rp600 ribu sedangkan Toyota Avanza Rp350 ribu.
Dibandingkan sistem mekanis, kerja master kopling sistem hidrolik memang banyak keunggulan. Namun ada kelemahannya yaitu ketika ada udara masuk ke pipa saluran dan menghambat tekanan cairan. Transmisi tidak akan bekerja sempurna dan timbul getaran.
Masuknya udara ke dalam pipa biasanya terjadi saat pipa-pipa dilepas atau karena sistemnya memang bocor. Solusinya, udara dikeluarkan (air bleeding) dengan cara mengeluarkan minyak secara bertahap. Pengeluaran dihentikan sampai gelembung udara di dalam minyak sudah tidak terlihat.
Untuk mengeluarkan minyak, butuh kerjasama dua orang. Ada yang memompa dan menahan kopling, sedangkan yang lain membuka-tutup sekrup pengunci lubang, menampung minyak, dan mengontrolnya.
Kampas kopling adalah komponen transmisi yang paling cepat aus. Komponen berbahan keramik ini selalu bergesekan saat transmisi digunakan, mengingat posisinya ada di antara flywheel dan matahari kopling.
Kampas aus bisa karena usia. Namun bisa juga dipercepat oleh perlakuan yang salah, seperti pemakaian kopling yang kasar, selalu menginjak kopling saat berjalan, kebiasaan setengah kopling, serta posisi gigi yang tak sesuai kecepatan.
Akibat keausan kampas, pedal kopling akan bergetar, begitu pula dengan tuas persneling. Kopling juga mudah selip dan tenaga mobil berkurang.
Pada pemakaian normal, kampas akan habis dalam 50 ribu – 80 ribu kilometer. Jangan lupa, sebaiknya kampas diganti sekaligus dengan cover kopling karena usia pakai keduanya relatif sama.
Komponen ini mungkin jarang diketahui awam, padahal fungsinya sangat penting di sistem transmisi, yaitu untuk menyamakan kecepatan roda gigi percepatan dengan pasangannya. Satu gigi dari arah input transmisi dan yang lainnya akan jadi output transmisi.
Sinkromes membuat perpindahan gigi lebih mudah, terutama saat mobil berjalan atau saat gigi transmisi berputar semua.
Nah, kalau ring sinkromes sudah aus atau bermasalah, perpindahan gigi agak seret atau susah masuk. Lebih parah lagi, saat perpindahan gigi akan muncul suara kasar seperti gigi yang beradu, bahkan ada getaran.
Meski bentuknya terlihat masih mulus, tapi kalau fungsinya sudah tidak optimal, ring sinkromes tetap harus diganti. Harganya bervariasi antara Rp180 ribu – Rp400 ribuan.
Membeli mobil bekas yang sudah cukup berumur memang selalu ada risiko kerusakan, salah satunya sistem transmisi, termasuk di dalamnya tuas transmisi. Sayangnya, saat memilih mobil bekas yang hendak dibeli, problem semacam ini bisa saja terlewat.
Nah, agar pemeriksaan mobil bekas bisa lebih cermat, manfaatkan jasa inspeksi mobil bekas Otospector. Dengan prosedur pemeriksaan yang ketat dan tenaga inspektor profesional, Otofriends akan mendapat gambaran akurat tentang kondisi mobil yang hendak dibeli.
Satu lagi keuntungannya, mobil yang telah lulus inspeksi Otospector, juga akan memperoleh garansi mesin dan transmisi minimal 30 hari. Dengan garansi, Otofriends akan merasa lebih tenang dan aman saat pemakaian mobil nantinya.
Bagikan