Populasi mobil bertransmisi otomatis (matic) memang sudah semakin membesar, terutama pada masyarakat perkotaan. Sayangnya, karena tergolong “baru”, teknologi ini masih belum terlalu akrab bagi sebagian besar orang Indonesia. Terutama ketika kita dituntut untuk menilai kondisi transmisinya pada mobil matic yang sudah dipakai sebelumnya atau mobil bekas.
Kita memang tidak harus mengetahui semua gejala kerusakan pada matic, karena cukup rumit dan merepotkan. Namun ada beberapa langkah pengecekan yang mudah, yang bisa kita lakukan secara sederhana:
Bunyi-bunyian muncul dari unit transmisi, baik saat tuas ada pada posisi P, R, N, D, 2, 1/L atau pilihan mode lainnya. Kita akan mendengarnya seperti suara dengungan atau logam yang beradu.
Ketika kita hendak mencoba memindahkan-mindahkan tuas, terasa seret atau tidak enteng. Kondisi ini jelas tidak wajar. Keanehan ini akan lebih dapat dirasakan kalau ada perbandingan dengan mobil lain yang sejenis dengan kondisi saat transmisi normal.
Saat mobil dikendarai dan kecepatan bertambah, terjadi entakan ketika perpindahan gigi otomatis. Perhatikan juga, seberapa kasar entakan tersebut. Kalau dua hal ini terjadi, maka kinerja transmisi sedang tidak prima.
Ketika tuas sudah masuk ke gigi dan gas diinjak, tarikan terasa sangat berat. Mobil seperti tidak bertenaga dan boros bahan bakar.
Mobil tetap diam di tempat, meski tuas sudah digeser ke posisi R, D, 2 atau 1/L dan kemudian pedal gas diinjak. Masalah juga bisa terjadi pada salah satu posisi tuas persneling saja.
Perpindahan gigi yang normal, memang menghasilkan sedikit ayunan. Misalnya perpindahan dari gigi 1 ke gigi 2 (untuk non-CVT). Dalam kasus lain, bisa juga perpindahan gigi justru berlangsung lebih cepat, padahal mobil belum mendapat tenaga yang cukup untuk percepatan.
Pada kasus lainnya, perpindahan bisa terlalu lambat. Di saat tenaga mesin sudah cukup untuk dilakukan perpindahan gigi, namun tak kunjung berpindah. Akibatnya proses berlangsung secara tidak mulus. Ini juga menandakan ada masalah.
Kebocoran ini bisa terlihat dari adanya rembesan oli pada unit transmisi. Bisa terjadi pada bak penampungan oli atau dari celah-celah seal yang sudah aus.
Saat mobil melaju kencang lalu pedal gas dilepaskan (deselerasi), terasa ada yang menahan kecepatan kendaraan. Gejalanya hanya terasa sesaat saja, sebelum akhirnya kembali normal. Namun ini tanda-tanda adanya masalah.
Memastikan kondisi transmisi pada mobil matic tentu sangat penting, karena seandainya terjadi masalah atau kerusakan, maka perbaikannya bisa menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Jika mobil sudah cukup berumur, maka risiko kerusakan juga akan semakin besar.
Bila Anda merasa ragu atau tidak punya keahlian untuk memeriksa transmisi, maka tak ada salahnya untuk memanfaatkan jasa inspeksi mobil bekas. Ditangani oleh tenaga-tenaga profesional, kita akan mendapat kepastian mengenai kondisi mobil sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat.
Bagikan