Meski mungkin sudah lama punya SIM, pengemudi yang baru saja mengendarai mobil bertransmisi otomatis (matic), memang harus membiasakan diri terlebih dahulu. Sebab, transmisi jenis ini memang sedikit berbeda dengan transmisi manual. Dibutuhkan pembiasaan agar tidak menimbulkan kejadian yang tidak diinginkan.
Beberapa hal yang patut diperhatikan para pengemudi matic pemula adalah:
Karena sangat bergantung pada transmisi, maka agar selalu lancar, pengemudi pemula wajib memahami urutan dan fungsi tuas transmisi sampai betul-betul paham. Jangan ragu untuk melirik ke tuas transmisi saat melakukan perpindahan. Pada awalnya, hal ini wajar. Nanti ketika sudah terbiasa, kita dapat melakukannya tanpa melihat.
Harus disadari, kode dan urutan yang ada pada tuas tranmisi memang berbeda-beda, sesuai merek mobilnya. Namun pada dasarnya fungsinya sama yaitu untuk Berjalan (D), Parkir (P), Netral (N), Mundur (R), dan Pembatasan Transmisi (2 atau L).
Pada transmisi matic, pergantian transmisi ini memang tidak sesering pada transmisi manual. Meski demikian, bukan berarti tuas transmisi ini tidak pernah disentuh sama sekali dalam perjalanan. Kita tetap harus rajin menyesuaikan kecepatan dan kondisi perjalanan dengan transmisi yang dibutuhkan. Misalnya pada saat di lampu merah atau jalan menanjak.
Ketika tengah berada di jalan, pengemudi harus selalu fokus pada kinerja kendaraan. Jangan mudah terganggu oleh benda-benda lain yang mungkin dapat merusak konsentrasi, seperti HP, sistem audio, video, GPS, dll. Gangguan ini memang merupakan “godaan” terbesar pada pengguna matic, karena tubuh relatif pasif dan hanya melakukan pengendalian di setir.
Menurut penelitian di Jepang, pengemudi matic memang cenderung lebih aman, karena tugasnya selama perjalanan lebih sederhana. Namun meski begitu, jangan tergoda untuk melakukan hal-hal lain yang dapat merusak konsentrasi.
Meski tergolong mudah dioperasikan, namun bagi pengemudi pemula, sebelum mengenal dan terbiasa dengan transmisi matic, maka respons pengemudi akan selalu lebih lambat. Tentunya ini membahayakan, apalagi jikalau pengemudi menjadi panik.
Setiap merek kendaraan memang punya kode transmisi yang agak berbeda. Namun pada dasarnya, kode ini punya fungsi dasar yang sama yakni berjalan, berjalan menanjak, parkir, mundur, dan netral. Bagi para pengemudi pemula, sebaiknya paham betul kapan setiap fungsi ini digunakan.
Kesalahan dalam menggunakan jenis fungsi, selain dapat merusak transmisi, juga dapat membuat celaka. Kerusakan transmisi bisa terjadi lantaran tidak paham memakai suatu posisi transmisi secara tepat. Misalnya saat berhenti, parkir, maju-mundur, atau saat menanjak.
Kecelakaan bisa timbul jika pengemudi belum terbiasa mengoperasikan transmisi dalam situasi tertentu. Terutama pada saat mobil baru akan berjalan. Kelalaian dalam menekan pedal gas, membuat mobil bisa hilang kendali. Meski sekilas terdengar sepele, namun contoh banyak kecelakaan terjadi karena hal ini.
Mengemudikan mobil bertransmisi matic mungkin agak membingungkan jika menghadapi situasi tertentu. Misalnya saat jalanan menanjak, hendak mendahului, atau saat berada di dalam gedung parkir yang sempit. Karena itu pengemudi harus tetap tenang dan berpikir jernih saat berada dalam kondisi tersebut.
Meski banyak yang berpendapat bahwa transmisi ini mudah dioperasikan, namun tetap saja butuh kehati-hatian. Banyak pengemudi matic pemula yang merasa sudah mahir, tapi tetap panik ketika berhadapan dengan kondisi yang di luar dugaannya. Karena itu tak ada salahnya pada tahap-tahap awal, minta didampingi mereka yang sudah terbiasa.
Kondisi ini juga berlaku bagi mereka yang baru menggunakan transmisi matic, meski sebelumnya sudah paham dan terbiasa menggunakan manual. Wajar jika kebiasaan pada transmisi manual akan membuat canggung pada awalnya.
Karena masih baru mengemudikan matic, pengemudi jangan ragu untuk terus berlatih. Terutama menghadapi situasi-situasi yang mungkin bisa dihadapi sewaktu-waktu. Cari juga referensi soal teknis mengemudi matic di internet atau langsung bertanya kepada pengemudi yang sudah lebih berpengalaman.
Ada yang berpendapat, mengemudikan mobil secara baik memang membutuhkan “jam terbang”. Semakin lama melakukannya, maka akan semakin terlatih.
Dalam arti kata, jika memang belum lama melakukannya, sebaiknya tidak perlu merasa yakin dengan kemampuan mengemudi. Misalnya mengebut atau menyalip dengan kecepatan tinggi. Dengan transmisi matic, kondisi seperti ini membutuhkan sedikit keahlian teknis yang matang.
Mengemudi mobil matic memang tidak sulit. Bahkan ada yang berpendapat, justru lebih mudah dibandingkan transmisi manual. Meski demikian, tetap saja dibutuhkan pembiasaan untuk menghindari kondisi yang tidak diinginkan.
Bagikan