Seseorang yang mengantuk, sesungguhnya adalah kondisi di mana ia merasa ingin tidur atau susah untuk tetap terjaga.
Ada banyak faktor penyebabnya, seperti kurang tidur, kelelahan, stres, gangguan tidur, atau kondisi medis tertentu.
Akan tetapi mengantuk juga bisa dipicu oleh obat-obatan tertentu yang memiliki efek samping menenangkan sistem saraf pusat.
Simak obat yang tidak boleh diminum saat mengemudi biar kamu bisa berjaga-jaga dan tidak minum obat ini ketika ingin berkendara, karena akan mudah kita melihatnya seperti kandungan di kemasan obatnya.
Nah, masalahnya, kondisi ini bisa berbahaya jika seseorang akan melakukan aktivitas yang butuh konsentrasi dan kewaspadaan, seperti mengemudi, konsumsi obat tertentu bisa tidak direkomendasikan.
Agar terhindar dari rasa mengantuk saat mengemudi karena obat-obatan, maka Otofriends harus mengetahui jenis-jenis obat yang bisa menyebabkan ngantuk dan cara mengatasinya. Inilah beberapa golongan obat:
Inilah obat untuk mengobati reaksi alergi, seperti gatal-gatal, bersin-bersin, hidung tersumbat, mata merah, atau mual dan muntah akibat mabuk perjalanan.
Cara kerjanya dengan menghambat zat kimia yang dilepaskan oleh tubuh saat alergi (histamin). Namun, antihistamin juga bisa memengaruhi reseptor histamin di otak dan menyebabkan rasa kantuk.
Contoh antihistamin yang bisa menyebabkan ngantuk adalah chlorpheniramine(CTM), promethazine, ketotifen, alimemazine, cyproheptadine, hydroxyzine, atau clemastine.
Obat ini diperuntukkan sebagai pengobatan gangguan depresi dan kecemasan.
Cara kerjanya dengan memengaruhi keseimbangan zat kimia di otak yang berhubungan dengan suasana hati dan emosi. Namun efek sampingnya adalah mengantuk, terutama pada awal penggunaan atau saat dosisnya ditingkatkan.
Contoh obat antidepresan yang bisa menyebabkan ngantuk adalah fluoxetin, venlafaxine, dan amitriptyline.
Ini adalah obat untuk nyeri kronis atau nyeri akut yang tidak bisa ditangani oleh obat nyeri biasa.
Cara kerjanya berikatan dengan reseptor opioid di otak dan sumsum tulang belakang dan menghambat rasa sakit.
Namun efek sampingnya mengantuk, karena juga memengaruhi reseptor opioid di batang otak yang mengatur pernapasan dan kesadaran.
Contoh obat nyeri golongan opioid yang bisa menyebabkan ngantuk adalah morfin, fentanil, oksikodon, tramadol, dan kodein.
Obat ini digunakan sebagai pengobatan gangguan tidur, seperti insomnia atau sulit tidur.
Cara kerjanya dengan meningkatkan aktivitas zat kimia di otak yang disebut GABA (gamma-aminobutyric acid) yang berfungsi sebagai neurotransmiter inhibitor. GABA membantu menenangkan sistem saraf pusat dan membuat seseorang merasa rileks dan mengantuk.
Contoh obat penenang atau obat tidur yang bisa menyebabkan ngantuk adalah alprazolam, diazepam, lorazepam, estazolam.
Agar tidak menimbulkan kendala di jalan, seperti kecelakaan atau masalah lainnya, maka upayakan agar tidak meminum obat-obatan tersebut di atas. Berkendaralah saat tubuh dan kendaraan dalam kondisi sehat.
Jika Otofriends ingin memastikan kondisi kesehatan mesin mobil bekas, maka jangan ragu untuk memanfaatkan jasa inspeksi mobil bekas Otospector. Dengan inspeksi menyeluruh, maka kita dapat mengetahui kondisi sebuah mobil bekas dan menentukan harga terbaik saat membelinya.
Bagikan