Siapapun orangnya apapun kendaraannya, pasti akan mengutamakan soal keselamatan di jalan raya. Apalagi jika Otofriends sehari-hari adalah orang yang banyak berada di jalanan, maka biasanya justru akan mengutamakan keselamatan dibandingkan hal-hal lain yang berpotensi merugikan.
Faktanya, kecelakaan lalu-lintas di Indonesia hingga saat ini masih menjadi pembunuh nomor dua tertinggi. Karena itu keselamatan di jalan tidak bisa ditawar-tawar lagi. Salah satunya dengan memahami teknik berkendara yang benar berdasarkan teknik defense driving.
Langkah-langkah berkendara itu adalah:
Pengemudi harus memahami bahwa pergerakan sebuah mobil sangat tergantung kepada dirinya. Maju, berbelok, mundur, menikung, atau berhenti, semua berawal dari kendali pengemudi. Dari pemahaman inilah maka pengemudi dapat memprediksi arah gerak mobil.
Kendaraan bukan hanya bereaksi, namun setiap aksi dari pengemudi punya konskuensi tersendiri. Misalnya jika tiba-tiba menekan gas, maka ban bisa selip dan pergerakan tidak terkontrol. Atau saat berbelok tanpa menurunkan kecepatan, maka terdapat gaya sentrifugal yang bisa melempar mobil ke arah luar.
Pergerakan dan konsekuensinya ini wajib dipahami agar pengemudi bersiap menghadapinya.
Cara mudah untuk menghindari tabrakan dan kecelakaan adalah menjaga jarak aman. Pengukuran jarak aman bisa dengan “aturan 3 detik”. Aturan ini sangat efektif diterapkan ketika berkendara dengan kecepatan lebih dari 40 km per jam.
Cara menerapkannya adalah dengan menghitung hitung waktu kendaraan di depan saat melintas sebuah benda, misalnya tiang atau pohon. Jarak waktu hingga Otofriends sampai di benda itu harus tiga detik kemudian.
Saat mengemudi, pengemudi haruslah mengarahkan pandangan jauh ke depan untuk memperkirakan kecepatan serta jarak aman. Kewaspadaan ini penting juga untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang merugikan seperti jalan berlubang atau rintangan-rintangan lain.
Saat berada di jalan bersama kendaraan lain, jangan pernah mengasumsikan bahwa kendaraan lain akan memperhitungkan keberadaan kita. Otofriends lah yang wajib memastikan bahwa jalur yang akan Anda lewati benar-benar aman sebelum dilalui.
Pada dasarnya setiap mobil punya titik blind spot-nya masing-masing. Inilah titik di mana pengemudi akan sulit memantau kendaraan lain yang ada di dekat mobilnya.
Karena itulah pengemudi harus rajin mengecek kondisi sekitar mobil setiap 5-8 detik sekali. Apalagi saat akan melakukan manuver. Kewaspadaan ini sekaligus mencegah pengemudi ngantuk karena pandangan terpaku pada satu titik saja.
Selama berkendara,hendaknya pengemudi tidak melakukan aktivitas yang mengganggu konsentrasi. Contohnya menggunakan ponsel, makan/minum, ngobrol, mengganti saluran radio, atau mengecek peta. Jika memang ada yang penting harus dikerjakan, maka sebaiknya menepi saja.
Gangguan konsentrasi saat berkendara sama halnya dengan mengantuk, bisa membuat laju mobil tidak terkendali. Satu detik saja mobil tidak terkontrol dalam kecepatan tinggi, ujung-ujungnya berakibat celaka. Ingat keselamatan di jalan raya tetap yang utama.
Bagikan