Ada banyak sekali istilah jual-beli mobil yang biasanya digunakan para sales. Mengetahui beberapa di antaranya akan membuat Anda lebih luwes berkomunikasi dengan sang penjual. Selain itu, cara ini juga dapat membuat Anda tak terkelabui penjual mobil yang nakal.
Sebelum Anda pergi ke dealer, showroom, ataupun pameran sebaiknya pahami dulu istilah jual-beli mobil tersebut. Cara ini juga dapat menjadi bekal Anda agar proses tawar-menawar jadi lebih lancar. Nah, OtoSpector merangkum beberapa istilah tersebut untuk Anda sebagai berikut.
Saat tengah melihat-lihat mobil idaman baik di showroom maupun pameran, sales umumnya akan memperlihatkan brosur berisikan informasi tipe mobil dan harga. Biasanya, pada kolom harga dituliskan istilah off the road dan on the road atau yang kerap disingkat sebagai OTR.
Kok harga mobil off the road lebih murah ya? Jangan terkecoh dulu! Terminasi off the road merujuk pada kondisi mobil yang belum memiliki surat legalitas seperti STNK dan BPKBP. Mobil off the road juga memiliki fitur mobil yang lebih rendah dari OTR. Ini mengapa harganya bisa lebih murah.
Sementara itu, OTR sendiri mengindikasikan mobil yang dijual tersebut sudah memiliki kelengkapan dokumen. Pengurusan kelengkapan surat tersebut tentu memerlukan biaya. Inilah alasan harga mobil OTR lebih mahal.
Apabila deal pembelian mobil dilakukan saat pameran, sales umumnya akan meminta Anda untuk menyerahkan uang tanda jadi. Istilah ini merujuk pada uang pengikat atau tanda keseriusan Anda untuk membeli mobil tersebut.
Penyetoran uang tanda jadi dilakukan on the spot ketika deal dilakukan, baik dengan uang tunai ataupun transfer/debit. Nominalnya mencapai Rp5 juta hingga Rp10 juta. Setelah uang tanda jadi lunas, Anda akan diberikan Surat Pembelian Kendaraan (SPK).
SPK seperti yang sudah disebutkan, merupakan surat yang diberikan setelah Anda melunasi uang tanda jadi mobil. Surat atau dokumen tersebut berisikan identitas Anda sebagai pemilik. Nantinya informasi tersebut digunakan untuk keperluan STNK dan BPKB.
Selain identitas, ada juga informasi mengenai mobil yang akan dibeli antara lain harga, tipe, hingga warna. SPK ini menjadi tanda bukti untuk melakukan pembayaran begitupula ketika unit mobil diserahkan pada Anda.
Masih banyak calon pembeli mobil yang menganggap uang tanda jadi dan down payment (uang muka) berarti sama. Ingat, kedua istilah jual-beli mobil ini sangatlah berbeda!
Down payment atau biasa disingkat menjadi DP adalah sejumlah uang yang dibayarkan ketika Anda membeli mobil secara kredit. Besaran DP berkisar antara 20% hingga 30% dari total harga mobil yang akan dibeli. Pembayaran DP wajib dilakukan penuh di muka.
Selain DP, adapula istilah total DP. Jangan kaget ketika melihat nominalnya yang lebih besar dari DP, sebab di dalamnya sudah tergabung berbagai biaya lain. Biaya lain tersebut antara lain angsuran pertama, biaya provisi, dan juga asuransi.
Istilah jual-beli mobil lain yang harus diketahui berkaitan dengan asuransi. Asuransi umumnya akan ditawarkan sales pada Anda untuk menjamin kondisi mobil. Ada beberapa jenis asuransi yang biasa ditawarkan yaitu:
Sudah jauh-jauh pergi ke dealer atau pameran, sales memberitahu bahwa mobil impian Anda masih inden. Itu berarti, mobil tersebut belum tersedia di dealer dan masih menunggu datangnya stok baru dari pabrik.
Saat stok mobil sudah tersedia di dealer, kesempatan Anda untuk mendapatkannya pun belum terjamin. Bila mobil tersebut high demand, bisa saja stok baru yang datang langsung ludes terjual. Itu mengapa para sales kerap menawarkan Anda untuk melakukan booking agar masuk dalam antrean pemesanan.
Istilah jual-beli mobil lainnya yang kerap tertukar ialah tanda jadi dan booking fee. Tujuan dari kedua biaya ini sebenarnya hampir mirip yaitu sebagai wujud keseriusan untuk membeli mobil. Perbedaannya, istilah booking fee umumnya digunakan saat seseorang berniat membeli mobil inden.
Saat Anda melakukan pembelian mobil secara kredit, selain membayar DP dan biaya tambahan lain, pembeli juga biasanya diminta untuk membayar angsuran pertama. Hal ini dikenal dengan istilah angsuran bayar di muka atau ADDM.
Tidak semua dealer kok memiliki kebijakan pembayaran ADDM. Ada pula dealer yang menawarkan opsi angsuran dibayar di belakang (ADDB). Salah satu tujuannya adalah untuk meringankan biaya pembelian mobil.
Bagikan