Penyebab kopling mobil keras, umumnya adalah persoalan teknis, yaitu rusaknya beberapa komponen sehingga mengganggu kinerja kopling. Beberapa komponen itu antara lain kampas kopling, matahari, sampai dengan release bearing.
Namun Otofriends juga harus paham, sebenarnya pemicu kerusakan komponen-komponen itu tak lain adalah kebiasaan dari pengemudi itu sendiri. Misalnya, terlalu cepat melepas kopling, padahal sistem transmisi belum bekerja sempurna.
Kebiasaan ini akan menyebabkan komponen-komponen tertentu akan rusak sehingga akibatnya kopling akan terasa keras saat diinjak.
Bagaimana proses terjadinya kerusakan pada komponen-komponen ini sehingga menjadi penyebab kopling mobil keras? Yuk, kita kupas satu per satu biar Otofriends paham:
Sumber: Moladin
Kopling dengan sistem kabel, akan bekerja dengan baik dan terasa enteng, karena adanya pelumasan. Kalau pelumasnya sudah mengering, wajar jika kopling terasa seret.
Solusinya tentu saja dengan pelumasan ulang menggunakan pelumas khusus, atau sekarang ada juga pelumasan jenis serbuk.
Saat dilakukan pelumasan ulang, jangan lupa untuk menyetel ulang kabel kopling agar pijakannya tetap enak.
Sumber: Auto2000
Kampas kopling juga bisa jadi penyebab kopling jadi keras, terutama kalau kampas sudah menipis atau aus. Masalah ini justru lebih sering terjadi, dibanding penyebab lain.
Kalau kampas sudah menipis, sebaiknya segera diganti, agar kerusakan tidak merembet pada komponen lain. Pergantian kampas kopling juga sebaiknya satu set dengan cover koplingnya.
Pada pemakaian normal, kampas kopling biasanya harus diganti setiap 80.000 km. Tetapi kalau ada yang salah dalam pemakaian, bisa lebih cepat lagi.
Sumber: Blibli.com
Cover clutch atau biasa disebut juga sebagai matahari yang sudah aus atau kedaluwarsa, biasanya akan menurun daya tekannya. Komponen pressure plate juga tidak bisa bekerja normal.
Usia pakai dari matahari tergantung dari intensitas berkendara. Semakin jauh kilometernya, akan semakin cepat kedaluwarsa.
Penggantian matahari ini butuh ketepatan pemasangan. Sebaiknya diserahkan saja ke bengkel yang punya peralatan lengkap dan mekanik andal.
Sumber: Moservice.id
Fungsi release bearing adalah mendorong pegas diafragma di matahari. Nah, seiring penggunaan mobil, komponen ini akan aus dan pegas akan melemah.
Kerusakan pada release bearing ini akan dirasakan pada pijakan kopling yang keras atau bergetar.
Release bearing yang rusak harus diganti baru. Yang harus diingat, saat pemasangan release bearing tidak perlu ditambahkan pelumasan, karena justru akan bisa memicu terjadinya selip.
Tentu saja, karena transmisi memegang peran penting sebagai penghubung antara mesin dan roda. Transmisi mengatur seberapa besar tenaga yang disalurkan ke roda dari mesin, sehingga kalau transmisi bermasalah, maka tenaga juga akan berkurang.
Untuk mengetahui kondisi transmisi mobil bekas yang akan dibeli, Otofriends sebaiknya memanfaatkan jasa inspeksi mobil bekas Otospector.
Dengan inspeksi mobil yang dilakukan inspektor berpengalaman, maka akan didapat gambaran sesungguhnya dari mobil tersebut, terutama kondisi transmisinya.
Kalau kita bisa mendapat mobil yang kondisinya bagus, ke depannya kita akan terhindar dari biaya perawatan yang lebih besar.
Bagikan