Bagi kebanyakan orang, harga Pajero Sport memang masih terasa tinggi dan seakan-akan tidak banyak terdepresiasi. Tentu saja ada kesan seperti itu karena harga SUV ini rata-rata memang masih di atas Rp200 jutaan.
Padahal kalau dicermati, harga Pajero Sport generasi-generasi awal sudah banyak terdiskon, malah sampai hampir 50 persen. Apalagi setelah generasi barunya terus meng-up date desain dan teknologinya.
Berapakah kisaran harga Pajero Sport per Mei 2021? Berikut 4 varian pilihan Otospector:
Mobil ini merupakan trim tertinggi dari Pajero Sport yang pertama kali masuk ke Indonesia, tahun 2009. Namun secara internasional, sebenarnya merupakan Pajero Sport generasi kedua yang diimpor CBU dari Thailand.
Dengan dimensi Panjang 4.695 mm x Lebar 1.815 mm x Tinggi 1.840 mm, dan jarak sumbu roda 2.800 mm, sosoknya yang gagah segera merebut hati konsumen. Di pasaran juga langsung jadi rival terberat Toyota Fortuner yang juga punya dimensi sama, tapi sudah 4 tahun hadir terlebih dahulu.
Jika hari ini kita masuk ke dalam kabinnya, tentu nuansa dan teknologinya akan terasa tertinggal. Misalnya pada desain dashboard, pengaturan stir yang hanya tilt, pengaturan kursi pengemudi masih manual, serta head unit yang jadul. Sementara untuk fitur-fitur canggih lainnya, belum hadir pada generasi awal ini.
Dalam ukuran masa itu, mesin Pajero Sport sudah termasuk gahar yakni 4D56 2.5 Liter DI-D DOHC Common Rail Turbocharged Intercooled yang menghasilkan tenaga 136 PS dan torsi 324 Nm. Dengan transmisi otomatis 4 percepatan yang terkesan konservatif, mobil ini nyatanya sudah mampu menunjukkan performa yang maksimal di kelas mid-SUV.
Konsumsi BBM-nya memang tidak bisa dibilang irit (9-10 km per liter untuk dalam kota), namun kemampuan mesin dalam mengonsumsi solar biasa (Biosolar), membuat biaya operasional hariannya jadi cukup ekonomis.
Nilai plus lain, sistem suspensinya yang double independent wishbone dengan coil spring, terasa sangat baik untuk menghadapi jalanan rusak yang lazim ditemui di Indonesia. Maka jadilah Pajero Sport cocok sebagai alternatif mobil keluarga.
Dengan harga baru saat peluncurannya (tahun 2009) yakni Rp370 juta, harga Pajero Sport Exceed bekas pada hari ini sudah cukup terbilang murah.
Melihat respons pasar yang positif setelah sekitar dua tahun peredarannya, Mitsubishi akhirnya mengeluarkan varian terbaru Pajero Sport dengan label Dakar. Varian ini ditempatkan menjadi trim tertinggi menggeser posisi Exceed.
Sekilas dari pernampakan, perbedaan Dakar dengan Exceed ada pada grille-nya yang berbentuk sarang lebah, adanya washer pada headlamp, serta foglamp yang berhias chrome. Dakar generasi awal juga dilengkapi aksen overvender yang menambah kesan gagah.
Namun karakter Dakar sendiri sebenarnya ada pada keberadaan mesin 4D56 2.5 Liter, mesin yang sudah ada sebelumnya tapi ditambah teknologi Variable Geometry Turbo (VGT).
VGT, teknologi baling-baling turbo yang adjustable dan berfungsi mencegah turbo lag ini, diklaim mampu mendongkrak tenaga dari 136 PS menjadi 176 PS atau naik 30 persen. Sementara torsi dari 324 Nm menjadi 350 Nm atau naik 10 persen. Dakar jadi lebih bertenaga pada putaran bawah dan tetap responsif pada putaran atas.
Sebagai trim tertinggi yang saat barunya dibanderol Rp419 juta, fitur yang cukup memberi nilai plus adalah keberadaan power tilt/sliding sunroof.
Selain belum ada pada rival-rival di kelasnya kala itu, fitur ini sukses memberi kesan luas pada kabin dan menaikkan gengsi Pajero Sport setara SUV mewah.
Secara mengejutkan, tahun 2016 Mitsubishi mengeluarkan strategi “duo diesel” untuk pasar Pajero Sport di Indonesia. Mesin lama (4D56 DOHC 2.5 L) tetap dipertahankan untuk varian Exceed, sementara Dakar mengadopsi mesin 4N15 MIVEC 2.4 L berteknologi baru.
Meski kubikasinya lebih kecil, 4N15 menghasilkan tenaga yang sedikit lebih besar yakni 181 PS, dibanding mesin sebelumnya 176 PS. Kompresinya juga berubah dari 17:1 jadi 15,5:1. Sebuah perubahan yang justru positif karena performa jadi lebih tinggi sementara konsumsi BBM lebih efisien.
Perubahan mesin juga diikuti penggunaan teknologi MIVEC yakni dual-katup intake camshaft yang mampu beradaptasi dengan mode kecepatan rendah dan tinggi. Dengan transmisi 8 percepatan, mampu dihasilkan performa berkendara yang semakin baik dan tingkat efisiensi BBM-nya diklaim mencapai 20 persen.
Dari penampilan Dakar yang saat barunya dibanderol Rp496 juta ini tidak banyak perubahan. Namun dari sisi fitur banyak kemajuan positif. Antara lain ada 6 buah airbag, hill start assist agar tidak mundur saat di tanjakan, electronic stability control, cruise control, traction control, all around view monitor yang berguna saat parkir, paddle shift, dan 4 buah parking sensor.
Dari sisi layout kabin perubahan mencolok ada pada posisi konsol tengah yang lebih tinggi, mirip tampilan SUV-SUV premium Eropa. Posisi kursi juga ada pengaturan ulang sehingga bagasi terasa lebih lega.
Respons konsumen yang positif terhadap varian Dakar, membuat Mitsubishi membagi lagi varian ini menjadi tiga, yakni Dakar 4×2, Dakar 4×4, dan Dakar Ultimate 4×2.
Pada dasarnya semua spesifikasi teknis dan fitur yang ada pada Dakar, bisa ditemukan pada Ultimate. Namun Ultimate menjadi lebih istimewa karena adanya fitur-fitur keselamatan terkini yang masih jarang diterapkan pada SUV di kelasnya.
Fitur-fitur itu antara lain Forward Collision Mitigation System (FCM) yakni sensor pengereman otomatis, Blind Spot Warning (BSW) yakni pendeteksi kendaraan lain pada radius 3 meter, Ultrasonic Misacceleration Mitigaton System (UMS) sebagai sensor stop otomatis, serta Adaptive Cruise Control yang bisa menyesuaikan dengan kecepatan kendaraan di depan.
Dari sisi eksterior, memang nyaris tidak ada perbedaan dengan Dakar biasa, hanya saja pada Ultimate dipasang rear spoiler sebagai pemanis.
Sementara di dalam kabin, penampakan material pada dashboard, doortrim, dan jok; membuat Ultimate yang saat barunya dihargai Rp554 juta, terasa lebih mewah. Apalagi perpaduan warnanya serasi; krem dan hitam.
Kalau ada yang disayangkan, adalah menghilangnya sunroof pada Dakar sejak tahun 2017. Sebuah fenomena yang seolah tidak pernah habis disesali oleh para pencintanya.
Sebagai mobil yang dikenal tangguh dan serbaguna, wajar jika Pajero Sport pada umumnya menjadi mobil operasional, bahkan menghadapi medan dan tugas yang berat. Karena itu biasanya dalam kondisi bekas, mobil ini akan bermasalah pada sektor mesin, interior, dan kaki-kaki.
Untuk memastikan kondisi Pajero Sport bekas, Otofriends cukup mempercayakan pada jasa inspeksi mobil bekas Otospector. Dengan prosedur pemeriksaan yang cermat dan profesional, Otofriends akan mendapat gambaran tentang kondisi mobil secara menyeluruh.
Keistimewaan lain, mobil-mobil yang lulus inspeksi juga akan mendapat garansi mesin dan transmisi sehingga Otofriends merasa terjamin saat mobil sudah digunakan nantinya.
Bagikan