Cek air radiator mobil harus segera dilakukan jika Otofriends curiga sudah ada kebocoran. Salah satu ciri adanya kebocoran air radiator mobil adalah jika mesin sering overheat alias kelebihan panas. Indikatornya akan terlihat dari temperatur.
Kondisi overheat bisa disebabkan karena ada masalah pada radiator. Akibat bocor, cairan pada sistem pendingin akan terkuras. Minimnya cairan akan menyebabkan pendinginan kurang optimal, sehingga mesin bisa mogok atau malah rusak.
Bagaimana cara cek air radiator mobil? Mari kita ikut langkahnya satu per satu, tapi sebelumnya kita lihat jenis radiator yang rawan bocor:
Sumber: Philkotse.com
Pada umumnya radiator bocor karena faktor usia. Mobil yang usianya sudah relatif tua atau di atas 10 tahun, radiatornya cenderung mudah bocor.
Kebocoran akibat usia bisa terjadi pada kisi-kisi radiator, selang yang menjadi getas, maupun pompanya.
Radiator juga bisa bocor jika terkena batu aspal yang terlempar di jalan. Jika lontarannya cukup kuat dan mengenai titik tertentu dari radiator, bisa menyebabkan kebocoran kecil akibat retakan.
Sumber: Otos
Harus diingat, pemeriksaan dilakukan saat kondisi mesin dingin. Coba cari apakah ada tanda-tanda kebocoran di sekitar radiator, seperti tetesan air pendingin, muncul genangan air di bawah mobil, atau mungkin ada kerak putih di sekitar tutup radiator.
Pemeriksaan bisa berlanjut ke area sekitar selang. Coba cek, apakah ada selang yang retak-retak sehingga rawan bocor.
Periksa juga bagian kipas. Pastikan, apakah kipas sudah berputar dengan benar, karena fungsi kipas sangat vital dalam mendinginkan radiator.
Secara mudahnya, jika memang terjadi kebocoran, maka akan terlihat jejak-jejak kerak berwarna merah atau hijau, sesuai dari warna coolant yang dipakai.
Jika ada kebocoran, jejak warna tersebut akan terlihat di dinding blok mesin, ujung-ujung selang radiator atau area radiator mulai dari cover hingga kisi-kisinya.
Sumber: DSport Magazine
Pemeriksaan berikutnya terkait dengan tekanan dari radiator yang menjadi indikasi adanya kebocoran. Jika tekanan turun dengan cepat, maka kemungkinan ada kebocoran.
Pemeriksaan dilakukan dari posisi tutup radiator. Sekilas terkesan sepele, namun tutup radiator memiliki katup yang mengatur tekanan di sistem pendingin. Karena itulah tutup radiator harus terpasang dengan benar dan tidak retak.
Pemeriksaan bisa lebih mendalam dengan alat pengecek tekanan (pressure tester). Biasanya pengecekan dilakukan pada water pump atau water jacket. Tekanan yang normal adalah sekitar 10-15 psi.
Karena pemeriksaan tekanan ini butuh alat khusus, maka harus dilakukan di bengkel yang terpercaya.
Sumber: Ringautomotive
Pemeriksaan ini dilakukan dengan zat pewarna khusus. Pertama-tama masukkan zat pewarna itu ke dalam coolant. Pewarna akan membuat coolant jadi berwarna cerah.
Setelah semua tercampur, coba nyalakan mesin. Diamkan beberapa menit sehingga zat pewarna jadi bercampur.
Selanjutnya kita bisa memeriksa kebocoran dengan lampu ultraviolet (UV). Jika ada kebocoran, maka akan terlihat seperti garis-garis neon berwarna cerah pada titik-titik kebocoran.
Mobil bekas memang kondisinya tidak sama dengan mobil baru. Tak terkecuali dengan radiatornya. Bisa jadi radiator sudah bermasalah sehingga mengganggu performa mesin.
Jika Otofriends akan memastikan kondisi radiator mobil bekas, serahkan saja pada jasa inspeksi mobil bekas Otospector. Dengan inspeksi menyeluruh, maka kondisi mobil dapat diketahui hingga detail. Termasuk radiator.
Dengan menggunakan jasa inspeksi mobil, maka Otofriends tidak perlu repot dan segera bisa mengambil keputusan terbaik.
Bagikan