RPM mobil matic yang naik turun adalah tanda adanya ketidakberesan pada mesin atau sistem idle speed control. Pengemudi yang peduli kepada mobilnya, tentu bakal terganggu dengan kondisi ini. Tetapi sebenarnya, yang lebih parah lagi kondisi ini bakal menyebabkan performa mobil yang tidak optimal bahkan mengakibatkan kerusakan.
Kondisi RPM mobil matic yang naik turun bisa menyebabkan kita sulit mengendalikan mobil, terjadinya kerusakan komponen, konsumsi bahan bakar yang boros, bahkan terjadi overheat. Tentu Otofriends tidak akan nyaman dengan kondisi ini.
Nah, apa saja faktor yang menyebabkan RPM mobil matic yang naik turun? Yuk, kita kupas satu per satu:
Sumber: The Drive.com
Idle Air Control (IAC) valve fungsinya adalah mengatur aliran udara bypass pada intake manifold sehingga putaran mesin stasioner bisa tetap terjaga.
Kalau komponen ini kotor, mampet, atau rusak, maka aliran udara ke mesin jadi tidak terkontrol. Akhirnya RPM mobil matic jadi naik turun.
Kondisi yang ideal adalah RPM akan tetap stabil meski terjadi berbagai perubahan dalam mesin. Misalnya sewaktu AC dinyalakan, mesin berakselerasi atau deselerasi, dll. Saat itulah idle speed control diperlukan.
Sumber: uchanics.ca
Kebocoran udara terjadi pada intake manifold. Akibatnya, tentu campuran udara dan bahan bakar jadi tidak optimal.
Bocornya udara bisa terjadi di berbagai titik, seperti selang vakum yang aus, paking yang bocor, atau intake manifold yang retak.
Udara yang bocor akan membuat mesin jadi seperti tidak terkendali. RPM akhirnya juga jadi naik-turun.
Sumber: MAF sensor
Sensor MAF berfungsi untuk mengukur jumlah udara yang masuk ke mesin.
Informasi ini akan dijadikan dasar bagi Engine Control Unit (ECU) dalam mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan.
Kerusakan sensor MAF akan menyebabkan data yang diterima ECU jadi salah. Campuran udara dan bahan bakar jadi tidak sesuai, sehingga RPM tidak stabil alias naik turun.
Sumber: haynes.com
Throttle body berfungsi mengatur aliran udara masuk ke mesin lewat buka tutup butterfly valve. Udara inilah yang akan dicampur oleh bahan bakar untuk membuat mesin menyala.
Sayangnya, fungsi throttle body bisa terganggu oleh kotoran atau malah kerusakan, sehingga RPM jadi tidak stabil.
Agar kotoran tidak sampai mengganggu, maka Otofriends harus rutin mengganti filter udara, memeriksa kondisi selang udara, dan menjaga kebersihan ruang mesin. Hati-hati, jika tidak paham, jangan berusaha membersihkan throttle body sendiri!
Sumber: worner matic
Oli matic yang kotor atau kurang, bisa saja mempengaruhi kinerja sistem transmisi. Akibatnya RPM mobil matic jadi naik turun.
Kondisi yang juga dirasakan pengemudi jika oli matic kotor adalah perpindahan gigi yang kasar. Kondisi RPM naik turun juga bisa dirasakan saat mobil berhenti.
Tentu saja solusinya, oli harus dicek dan diganti. Disarankan setiap 40.000 – 60.000 km, oli transmisi harus diganti.
Mobil dengan model-model yang laris di pasaran, tentu adalah gambaran tingkat kepuasan konsumen dalam membeli. Harga jual mobil laris ini biasanya stabil atau depresiasinya rendah.
Akan tetapi dalam menilai sebuah mobil, sebaiknya tidak terpengaruh harga. Kondisinya harus dicek betul, baik body, interior, mesin, transmisi, maupun kelistrikan.
Kalau Otofriends ingin pengecekan menyeluruh secara mudah, pilihan terbaik tentu saja menggunakan jasa inspeksi mobil bekas Otospector. Dengan prosedur inspeksi mobil di lebih dari 150 titik dan dilakukan inspektor profesional, hasilnya tentu akan optimal.
Bagikan