Meski belum mengalahkan mobil bertransmisi manual, penjualan mobil bertransmisi matic (mobil matic) di Indonesia terus meningkat. Data dari PT Toyota Astra Motor di akhir tahun 2019 menyatakan penjualan mobil matic mencapai sekitar 30% dari total penjualan. Ini sekaligus jadi bukti penggunaan mobil bertransmisi otomatis semakin populer di masyakat.
Dibanding menggunakan transmisi manual, pengoperasian transmisi matic memang relatif mudah dan sederhana. Namun di balik semua itu, mekanisme kerjanya justru lebih kompleks dan melibatkan lebih banyak komponen. Wajar jika mobil matic butuh perhatian lebih dalam perawatan.
Tentu saja warning ini juga berlaku ketika kita harus memilih mobil matic bekas. Seiring usia dan pemakaian kendaraan, transmisi ini punya usia pakai yang terbatas. Apalagi biaya perbaikan jika transmisi matic bermasalah itu sangat mahal Otofriends. Karena itu, ada baiknya gunakan jasa inspeksi mobil bekas untuk memastikan kondisinya sebelum membeli.
Nah, sebelum menggunakan mobilnya, mari kita mengenal jenis-jenis transmisi otomatis yang ada di Indonesia:
Saat ini CVT menjadi transmisi otomatis yang paling luas pemakaiannya di dunia. Wajar, karena sistem ini punya lebih banyak keunggulan. Antara lain, mesin bekerja lebih ringan untuk mencapai tingkat efisiensi tertinggi, perpindahannya halus tanpa hentakan, sehingga pada akhirnya lebih irit BBM.
Sederhananya, perpindahan gigi pada CVT dihasilkan dari perubahan diameter sepasang puli atau dikenal dengan drive dan driven pulley. Dua puli itu mengikuti putaran mesin yang disambung sabuk baja. Dari sinilah rasio transmisi terus berubah, sehingga kerja mesin lebih responsif dan enteng.
Transmisi ini dipakai pada mobil-mobil baru sekarang seperti Honda Jazz, Honda Brio, Nissan Grand Livina, New Yaris, dll.
Dikenal juga sebagai matic konvensional, karena usianya juga paling lama. Pertama kali diperkenalkan sebagai Hydra-Matic Transmission oleh Oldsmobile, pada tahun 1940-an. Dan istimewanya, prinsip dasar teknologi ini masih digunakan hingga sekarang, karena fleksibel untuk diaplikasikan ke berbagai jenis ukuran mesin.
Transmisi ini mengubah kecepatan dengan menggunakan mekanisme gesek dan tekanan minyak, di mana roda-roda gigi planetary akan aktif menentukan tingkat kecepatan dan torsi. Penyaluran torsi dari mesin ke gigi menggunakan torque converter yang bekerja mengikuti tingginya putaran mesin.
Saat ini transmisi masih dipakai di Toyota Avanza, Suzuki Ertiga, Toyota Agya, Daihatsu Sirion, All New Kijang Innova, dan Mitsubishi All New Pajero Sport.
Bisa dikatakan sebagai transmisi hybrid, yakni percampuran manual dengan matic. Atau dengan kata lain inilah transmisi manual yang mekanis dipadu dengan pedal kopling otomatis.
Transmisi ini bekerja menggunakan dua kopling ganda yang diatur aktuator elektrik serta dikontrol komputer. Masing-masing kopling berfungsi atas gigi yang berbeda, yakni ganjil dan genap. Tujuannya untuk mempersiapkan pelat kopling ke gigi berikutnya pada saat beroperasi dalam gigi tertentu. Pemisahan ini membuat perpindahan terasa halus, karena setiap kopling bekerja dalam waktu bergantian.
Di Indonesia, transmisi DCT saat ini dipakai Kia Seltos.
Saat ini AMT merupakan jenis transmisi matic yang tidak terlalu populer. Keluhannya, perpindahan gigi terasa kurang nyaman karena terasa seperti ada hentakan. Selain itu, perpindahan juga terasa lemot, karena ada jeda.
Boleh dikatakan AMT adalah transmisi manual yang dikendalikan secara otomatis oleh aktuator hidrolis dan bekerja menurut putaran mesin. Jadi prinsip kerjanya sama dengan manual, hanya saja dikendalikan komputer. Pengemudi punya opsi bisa mengganti gigi secara manual dengan kopling diatur komputer atau bisa sepenuhnya dikendalikan komputer.
Saat ini di Indonesia, transmisi AMT digunakan di Suzuki Ignis dan Wuling Cortez.
Tentu saja setiap jenis transmisi punya kekurangan dan kelebihan. Akan tetapi jika kita mau mengikuti logika sederhana, semakin kompleks mekanisme kerjanya dan semakin terdepan teknologinya, maka umur pakainya juga semakin pendek.
Dari beberapa jenis transmisi matic tersebut, CVT sejauh ini paling nyaman dipakai dan modern teknologinya. Namun usia pakainya juga relatif cepat.
Mobil matic bertransmisi CVT dengan masa pemakaian 5-7 tahun, sudah harus diwaspadai kondisi transmisinya. Usia pakai itu bisa diperpanjang, bahkan sampai lebih dari 10 tahun, asalkan transmisi digunakan dan dirawat secara benar.
Bagikan